18 Februari, 2018

Tiga Kapal Pukat Tarik Dibakar Massa

Tiga kapal diduga pukat tarik dibakar massa nelayan tradisional di Sungai Asahan Desa Seiapung Jaya Kab Asahan. Waspada/Rasudin Sihotang
Tiga kapal diduga pukat tarik dibakar massa nelayan tradisional di Sungai Asahan Desa Seiapung Jaya Kab Asahan. Waspada/Rasudin Sihotang
SEIAPUNG (Waspada): Tiga kapal pukat tarik (trawl) dibakar massa di Sungai Asahan, tepatnya di daerah Rintis, Desa Seiapung Jaya, Kec. Tanjungbalai, Kab. Asahan, Jumat (17/2) siang.

Pembakaran diduga buntut lemahnya penegakan hukum terhadap pukat trawl yang merajalela di Selat Malaka perairan Asahan sehingga memicu bentrokan antar nelayan. Selama ini nelayan sangat resah dengan aktivitas pukat terlarang yang beroperasi di wilayah nelayan tradisional.

Informasi dihimpun, ratusan boat nelayan tradisional menyisir kapal pukat tarik yang bertambat di sepanjang Sungai Asahan. Setibanya di TKP tepatnya perbatasan antara Tanjungbalai dan Asahan, massa melihat sejumlah kapal diduga menggunakan pukat tarik sedang bertambat.

Massa lalu merusak dan melakukan pembakaran. Masyarakat yang melihat tidak bisa berbuat banyak karena posisi kapal berada di tengah sungai.

Tak berapa lama, puluhan aparat Kepolisian Resort Tanjungbalai dan Asahan, serta TNI AL tiba di lokasi untuk pengamanan. Hingga Jumat malam, situasi masih mencekam karena terdengar isu massa terus bergerak untuk mencari pukat trawl.

Di dekat lokasi, sejumlah pejabat Polres Asahan terus memantau situasi dan mengerahkan pasukan untuk pengamanan. Aparat juga melakukan pendekatan persuasif agar anarkisme tidak meluas.

Di sisi lain, ratusan masyarakat juga tampak berkerumun di pinggiran sungai untuk menonton langsung peristiwa itu. Sebagian mereka mengabadikan momen menggunakan telepon selulernya.

Kapolres Asahan, AKBP Kobul Syahrin Ritonga melalui Kapolsek Seikepayang, AKP Sunarto dikonfirmasi menjelaskan dugaan sementara pembakaran dipicu adanya satu pihak yang melanggar kesepakatan. Jumlah kapal yang dibakar sebutnya sekitar dua dan tidak mengalami kerusakan parah.

Dalam kesempatan itu Sunarto memastikan tidak ada korban jiwa. Situasi tegasnya sudah kondusif dan pihak kepolisian masih bekerja keras untuk melakukan upaya persuasif memediasi kedua pihak yang bertikai.

“Saya mengimbau agar masyarakat jangan terpancing, mari sama-sama mendinginkan suasana, jangan bertindak anarkis demi menjaga keamanan,” imbau Sunarto.

Terpisah, anggota DPRD Asahan Hermansyah Siregar alias Sangkot mengimbau agar semua pihak menahan diri tidak berbuat anarkis. Pembakaran ujarnya bukan menyelesaikan masalah tetapi menambah persoalan baru.
“Mari semua berfikir jernih demi keamanan bersama,” pungkas putra asli Baganasahan ini. (a14/a32)

Tidak ada komentar: