SEIAPUNG (Waspada):
Tiga kapal pukat tarik (trawl) dibakar massa di Sungai Asahan, tepatnya
di daerah Rintis, Desa Seiapung Jaya, Kec. Tanjungbalai, Kab. Asahan,
Jumat (17/2) siang.
Pembakaran diduga buntut lemahnya
penegakan hukum terhadap pukat trawl yang merajalela di Selat Malaka
perairan Asahan sehingga memicu bentrokan antar nelayan. Selama ini
nelayan sangat resah dengan aktivitas pukat terlarang yang beroperasi di
wilayah nelayan tradisional.
Informasi dihimpun, ratusan boat nelayan
tradisional menyisir kapal pukat tarik yang bertambat di sepanjang
Sungai Asahan. Setibanya di TKP tepatnya perbatasan antara Tanjungbalai
dan Asahan, massa melihat sejumlah kapal diduga menggunakan pukat tarik
sedang bertambat.
Massa lalu merusak dan melakukan
pembakaran. Masyarakat yang melihat tidak bisa berbuat banyak karena
posisi kapal berada di tengah sungai.
Tak berapa lama, puluhan aparat
Kepolisian Resort Tanjungbalai dan Asahan, serta TNI AL tiba di lokasi
untuk pengamanan. Hingga Jumat malam, situasi masih mencekam karena
terdengar isu massa terus bergerak untuk mencari pukat trawl.
Di dekat lokasi, sejumlah pejabat Polres
Asahan terus memantau situasi dan mengerahkan pasukan untuk pengamanan.
Aparat juga melakukan pendekatan persuasif agar anarkisme tidak meluas.
Di sisi lain, ratusan masyarakat juga
tampak berkerumun di pinggiran sungai untuk menonton langsung peristiwa
itu. Sebagian mereka mengabadikan momen menggunakan telepon selulernya.
Kapolres Asahan, AKBP Kobul Syahrin
Ritonga melalui Kapolsek Seikepayang, AKP Sunarto dikonfirmasi
menjelaskan dugaan sementara pembakaran dipicu adanya satu pihak yang
melanggar kesepakatan. Jumlah kapal yang dibakar sebutnya sekitar dua
dan tidak mengalami kerusakan parah.
Dalam kesempatan itu Sunarto memastikan
tidak ada korban jiwa. Situasi tegasnya sudah kondusif dan pihak
kepolisian masih bekerja keras untuk melakukan upaya persuasif memediasi
kedua pihak yang bertikai.
“Saya mengimbau agar masyarakat jangan
terpancing, mari sama-sama mendinginkan suasana, jangan bertindak
anarkis demi menjaga keamanan,” imbau Sunarto.
Terpisah, anggota DPRD Asahan Hermansyah
Siregar alias Sangkot mengimbau agar semua pihak menahan diri tidak
berbuat anarkis. Pembakaran ujarnya bukan menyelesaikan masalah tetapi
menambah persoalan baru.
“Mari semua berfikir jernih demi keamanan bersama,” pungkas putra asli Baganasahan ini. (a14/a32)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar