18 Juni, 2011

Hutan Bakau Rusak Monyet Ekor Panjang Serbu Lamprit


Banda Aceh — Rusaknya kawasan hutan bakau di pesisir Kota Banda Aceh, mengakibatkan terganggunya kehidupan satwa seperti monyet. Direktur Koalisi untuk Advokasi Laut Aceh (KuALA), Arifsyah Nasution kepada The Globe Journal mengatakan monyet-monyet ekor panjang yang sering mengamuk di kawasan Lamprit dan sekitarnya itu lantaran hutan bakaunya rusak akibat tsunami dan ulah manusia.

Kondisi itu seharusnya diperhatikan oleh Pemko Banda Aceh, sehingga KuALA menuntut agar Walikota Banda Aceh melalui jajarannya bisa memulihkan kondisi pesisir di Kota Banda Aceh. Menurut Arifsyah paling prioritas untuk kawasan pesisir di empat kecamatan di Kota Banda Aceh. Gigitan binatang liar seperti monyet ekor panjang itu kata Arif sangat rawan dengan rabies.

Jika Pemko Banda Aceh bisa memprioritaskan sejak dini program penanaman kembali hutan bakau di empat kecamatan di kawasan pesisir itu menjadi salah satu solusi sehingga monyet-monyet ekor panjang itu bisa kembali ke habitatnya.

Dalam siaran tertulis yang diterima The Globe Journal dari jaringan KuALA, menyebutkan sekitar 46,47 persen penduduk Kota Banda Aceh berada dan tinggal di empat kecamatan pesisir, yaitu Kecamatan Kuta Alam sebesar 18,79 persen sekaligus sebagai kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak.

Kemudian Kecamatan Syiah Kuala sebesar 15,75 persen, Kecamatan Meuraxa 7,28 persen dan Kecamatan Kuta Raja hanya 4,65 persen. “Kecendrungan pertambahan penduduk di kawasan pesisir Kota Banda Aceh dalam tahun mendatang akan terus meningkat,” kata Arif. Hal tersebut terjadi selain trauma masyarakat terhadap bencana tsunami mulai pulih, juga diikuti dengan perkembangan kegiatan ekonomi dan bisnis dikawasan pesisir yang tumbuh pesat seperti aktifitas pelabuhan dan pariwisata.

Jaringan KuALA akan mendorong program Pemko Banda Aceh untuk memulihkan kawasan pesisir di empat kecamatan tersebut. Seyogyanya perwujudan tata ruang pesisir yang berkelanjutan penting menjadi tujuan pembangunan Kota Banda Aceh kedepan.

Salah satu dampaknya, selain menjaga lingkungan di kawasan pesisir juga ikut memberikan perlindungan bagi satwa-satwa yang sangat bergantungan dengan hutan bakau di Kota Banda Aceh. Menurut sumber yang diterima The Globe Journal, populasi monyet-monyet ekor panjang di kawasan Lamprit dan sekitarnya itu mulai berkembang sejak pasca tsunami.

http://www.theglobejournal.com/kategori/lingkungan/hutan-bakau-rusak-monyet-ekor-panjang-serbu-lamprit.php

Tidak ada komentar: