01 Maret, 2020

Direktur Operasi Armada DPSKP KKP Bangun dan Resmikan Sang Penjaga Laut, 2 KP Hiu

Pembangunan 2 kapal pengawas (KP) Hiu kelas C milik KKP RI ini memiliki makna tersendiri, karena integritas dan komitmen semua pihak perlu dipertegas. Inilah Sang Penjaga Laut , Karya Anak Bangsa.


MONITORDAY.COM - Pembangunan 2 kapal pengawas (KP) Hiu kelas C milik KKP RI ini memiliki makna tersendiri, karena integritas dan komitmen semua pihak perlu dipertegas. Dengan dimulainya pembangunan ini, maka semua mata tertuju untuk menantikan proyek prestisius Sang Penjaga Laut karya Anak Bangsa bernama "KP Hiu". 
Demikian disampaikan oleh Direktur Pemantauan dan Operasi Armada Direktorat Jenderal Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (DPSKP) KKP RI, Ipunk Nugroho Saksono A.Pi, MM saat lakukan pengelasan  pertama  pada  lunas (Keel Laying)  2 (dua) unit Kapal Pengawas Kelas C Pangkalan PSDKP Batam dan Stasiun PSDKP Belawan di Kantor Galangan PT. Palindo Marine Tanjung Ucang Batam, jum'at (28/2/2020).

"Dengan dimulainya pembangunan kapal ini, saya harapkan semua pihak untuk dapat membantu pelaksanaan pekerjaan, agar dapat selesai dengan tepat waktu, akuntabel, dan sesuai dengan spesifikasi teknis, sehingga proses pembangunan 2 kapal kelas C ini berjalan  dengan lancar," ujarnya.
Perkuat WPPNRI
Pria kelahiran 1969 Jogjakarta ini pun menegaskan, pembangunan kapal ini untuk memperkuat pengawasan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI).

Kedua kapal pengawas tersebut dinamai KP Hiu 16 nomor lambung 316 dan KP Hiu 317 dan berstandar Internasional. Kedepan,  KP Hiu 316 akan ditempatkan di perairan Selat Malaka, Natuna. Sedangkan KP Hiu 317 akan ditempatkan di stasiun pangkalan PSDKP Belawan.
KP Hiu 317, kata Ipunk,  memiliki panjang 31 meter dan lebar seluas 5, 8 meter dengan kecepatan mencapai 25 hingga 30 Knot. Sementara untuk pembangunan kapal menelan biaya anggaran sebesar Rp 29 miliiar per unit.

Lanjut Ipunk, Kedua kapal pengawas ini digunakan sebagai tambahan armada pengawasan wilayah kerja pangkalan PSDKP Batam dan stasiun PSDKP Belawan dalam rangka menanggulangi ilegal, unreported and unregulated IUU fishing dan pengawalan kapal-kapal perikanan Indonesia.

“Nantinya, kedua kapal ini akan ditempatkan perairan yang berbeda seperti di perairan Selat Malaka dan perairan Belawan. Dan KP 317 ini akan dikhususkan selat Malaka Natuna mendukung kapal yang ada operasi di Natuna,” katanya.
Kepada awak media, Ipunk juga menargetkan jika pembangungan kapal ini sudah selesai awal Desember mendatang. Yang artinya kapal sudah turun ke laut.
“Kita menargetkan awal Desember sudah selesai. Artinya kapal ini sudah turun kelaut,” ucapnya.

Masih kata Ipunk, pihakya pun lagi gencar-gencarnya untuk mengawasi laut Natuna. Bahkan kapal KP sudah ada 3 unit disana diantaranya KP Hiu 3, KP Hiu 4 dan KP Hiu 6.
"Memang ketiga kapal pengawas di Natuna itu umurnya sudah lumayan tua. Makanya kita gencarkan untuk melakukan pembangunan kapal pengawas ini," tuturnya. 
“Secara keseluruhan bahwa kapal Pengawas ini masih kurang banyak, apalagi tak layak dipakai dilaut. Akan tetapi beruntung masih dibantu kapal Bakamla disana,” paparnya.

Kawal Nelayan
Jadi, kapal ini nantinya bukan hanya pengawas saja, namun mengawal para nelayan yang beroperasi kedepannya.
"Alhamdulillah saat ini kapal Cina itu tak berani masuk ke laut selat Malaka itu karna didukung dari Bakamla dan angkatan laut,” tegasnya. 
Perlu disampaikan, Ditjen PSDKP juga merencanakan akan membangun kapal pengawas yang lebih banyak lagi, termasuk kapal pengawas Kelas B (40-50 meter) dan Kapal Kelas A (> 50 meter) untuk lebih memperkuat armada Pengawasan dengan realisasi tahun ini adalah pembangunan 2 (dua) unit Kapal Pengawas Kelas C (32 Meter). 
Turut hadir dalam acara tersebut Perwakilan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Direktorat Industri Maritim Kementerian Perindustrian, Biro Klasisfikasi Indonesia,Perwakilan Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Batam serta Direksi PT. Palindo Marine.

 http://monitorday.com/direktur-operasi-armada-dpskp-kkp-bangun-dan-resmikan-sang-penjaga-laut-2-kp-hiu


Kapal pengawas baru KKP mulai dibangun di Batam

Direktur Pemantauan dan Operasi Armada KKP, Pung Nugroho Saksono. ANTARA/HO-KKP
Kapal Pengawas Perikanan tipe C ini mulai dibangun hari ini dan diharapkan akan selesai dalam 300 hari ke depan
Jakarta (ANTARA) - Dua kapal pengawas baru Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang akan memperkuat armada pengawasan guna mengatasi penangkapan ikan ilegal di sejumlah kawasan perairan nasional, mulai dibangun.

"Dua kapal pengawas perikanan mulai dibangun hari ini dan akan segera memperkuat armada pengawasan di wilayah barat, yaitu di Laut Natuna Utara dan Selat Malaka," kata Direktur Pemantauan dan Operasi Armada KKP, Pung Nugroho Saksono dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.

Pung Nugroho mengemukakan hal tersebut saat melaksanakan keel laying (peletakan lunas) di Batam pada Jumat (28/02). Keel laying ini menandai dimulainya pembangunan kapal pengawas tipe C yang dikenal lincah dalam bermanuver ini.

"Kapal Pengawas Perikanan tipe C ini mulai dibangun hari ini dan diharapkan akan selesai dalam 300 hari ke depan," ungkap Ipung.

Ipung menjelaskan pembangunan dua kapal baru ini menunjukkan komitmen kuat dari Menteri Kelautan dan Perikanan dalam memberantas pencurian ikan dan melindungi nelayan Indonesia.

"Menteri Kelautan dan Perikanan selalu menyampaikan bahwa tidak ada kata kompromi untuk pelaku illegal fishing. Kedua kapal ini akan berada di garis terdepan untuk menjaga kedaulatan pengelolaan perikanan kita," ujarnya.

Kapal pengawas tipe C merupakan kapal pengawas yang memiliki Length Over All (LOA) 32 meter. Kapal Pengawas ini memiliki keunggulan dalam hal kecepatan yang dapat mencapai 30 knot dan kegesitan dalam melakukan olah gerak atau manuver.

Oleh sebab itu, ujar dia, kapal pengawas tipe ini memiliki kemampuan intercept yang baik dan merupakan kapal pemburu yang banyak menjadi momok bagi para pelaku illegal fishing di perairan Indonesia.

Meskipun memiliki spesifikasi dan keunggulan tersebut, kapal pengawas ini ternyata didesain dan dikerjakan sendiri 100 persen oleh industri dalam negeri.

Saat ini, pembangunan kapal ini dilakukan di galangan PT Palindo Marine Batam dan diharapkan selesai dalam waktu 10 bulan. Selanjutnya kedua kapal ini akan dioperasikan masing-masing di bawah Pangkalan PSDKP Batam dan Stasiun PSDKP Pontianak.

"Kapal ini didesain dan pekerjanya 100 persen putera-puteri terbaik bangsa Indonesia, ini karya anak-anak Indonesia," ucap Ipung.

Saat ini Kementerian Kelautan dan Perikanan telah memiliki total 34 unit Kapal Pengawas Perikanan terdiri dari empat Kapal Pengawas tipe A dengan panjang lebih dari 50 meter, dua unit Kapal Pengawas tipe B dengan panjang 40-50 meter, sepuluh unit Kapal Pengawas tipe C dengan panjang 30-40 meter, dan tiga belas unit tipe D dan lima unit tipe E.

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Agus Salim
COPYRIGHT © ANTARA 2020


 

Pegawai Pelabuhan Perikanan



 
Cari Kos Kosan di Kota Kendari ini tempatnya


 

Berminat Hub 081342791003 

  Menyediakan Batik Motif IKan
Yang Berminat Hub 081342791003




Miliki Kavling tanah di Pusat Pemerintahan Kabupaten Bima di 


Investasi Kavling Tanah Perumahan di Griya Godo Permai yang merupakan Daerah Pengembangan Ibu Kota Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat. Jarak hanya + 1 Kilo meter dari Kantor Bupati Kab. Bima dan dari jalan utama hanya + 500 Meter.

Berminat Hub 081342791003 
 

Tidak ada komentar: