KKPNews, Denpasar – Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor 83 Tahun 2018 tentang Penanganan
Sampah di Laut telah menimbang bahwa sampah di laut menyebabkan
terjadinya pencemaran dan kerusakan ekosistem perairan. Pencemaran
sampah plastik di laut mengakibatkan adanya kandungan plastik berukuran
mikro pada biota dan sumber daya laut di perairan Indonesia. Kondisi itu
tentu sangat membahayakan kesehatan manusia, terlebih sampah plastik
merupakan komponen yang paling sulit diurai oleh proses alam.
Menindaklanjuti hal tersebut,
Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menangani sampah plastik di laut
sebesar 70 persen sampai dengan tahun 2025 dengan melakukan
langkah-langkah percepatan yang komprehensif dan terpadu.
Di lingkup Kementerian Kelautan dan
Perikanan (KKP), penggunaan sampah plastik satu kali pakai terutama
kemasan botol minuman sudah dilarang dan dikenakan denda sebesar
Rp500.000,00 bagi pelanggarnya.
“Presiden sudah memerintahkan
pengurangan sampah plastik di laut, dan sesuai dengan seluruh kampanye
kita, maka salah satunya adalah mengurangi pemakaian sampah plastik satu
kali pakai. Awal yang bagus ialah mengurangi dari diri kita dulu,”
ungkap Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan dan Perikanan, dalam salah
satu pertemuan bersama dengan Anggota DPR RI pada 12 Maret 2019 lalu.
Pada lingkup pemerintah daerah,
Provinsi Bali melalui Peraturan Walikota Denpasar Nomor 36 Tahun 2018
tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik dan Peraturan Gubernur
Bali Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik
Sekali Pakai, telah ikut andil menyokong langkah yang tengah diupayakan.
Senada dengan hal itu, guna
mendukung dan menciptakan peran aktif penanganan terhadap sampah
plastik, Balai Riset dan Observasi Laut (BROL), Unit Pelaksana Teknis
(UPT) Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan
(BRSDM), kembali menggelar 3 (tiga) agenda lestari pada 22 -23 April
2019 dalam Peringatan Hari Bumi Tahun 2019.
Acara yang menggaungkan tema ‘Bumi
Asyik Tanpa Sampah Plastik!’ ini melibatkan ratusan peserta yang terdiri
dari generasi muda, perguruan tinggi, Lembaga Swadaya Masyarakat, Non-Governmental Organization
(NGO), pihak swasta, media, Pemerintah Daerah Kota Denpasar dan
Provinsi Bali, Pemerintah Pusat dalam Satuan Kerja KKP, dan nelayan Kota
Denpasar.
“Upaya menjaga kelestarian bumi dari
ancaman sampah plastik menjadi tanggung jawab bersama seluruh manusia.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk hal tersebut, salah satunya
dengan riset dan pengembangan. Melalui riset, manusia mampu menjabarkan
wawasan ilmiah sebagai landasan untuk menciptakan kontribusi bagi
keberlangsungan kehidupan di bumi,” tutur Kepala BROL, Dr. I Nyoman
Radiarta, M.Sc.
Bertempat di Dream Isand Mertasari
Beach, Denpasar, rangkaian agenda lestari pada hari pertama diawali
dengan Aksi Lestari berupa beach and mangrove clean up dan vlog competition, yang dilanjutkan dengan Launching dan Sosialisasi Aplikasi Laut Nusantara Fase 2 dan Kelas Lestari berupa pngolahan sampah plastik Jadi bahan bakar minyak,
Acara puncak pada hari kedua akan
diisi dengan Peluncuran Produk Riset dan Pubikasi BROL, berupa
Otomatisasi Peta Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan (PPDPI); Prototipe
Sistem Manajemen Laboratorium Kualitas Perairan (SIMANTAP); Album PPDPI
Tahun 2018; Laboratorium Riset Kelautan Dalam Angka; serta, Panduan
Identifikasi Mangrove Perancak dan Talkshow Lestari ‘Bumi Asyik
Tanpa Sampah Plastik!’ yang menghadirkan 3 (tiga) narasumber lintas
sektor, bertempat di Kampus Pascasarjana Universitas Udayana, Denpasar.
“Melalui rangkaian agenda lestari
tersebut, diharapkan dapat memberikan stimulasi kepada masyarakat untuk
mulai memberikan kontribusinya dalam menjaga lingkungan sesuai dengan
tugas dan peran masing-masing, dimulai dari hal sederhana seperti
mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan mengolah sampah plastik
menjadi barang multiguna. Tak dapat dipungkiri, bahwa satu kontribusi
kecil saja yang dilakukan secara berkelanjutan dapat memberikan dampak
yang begitu berarti bagi bumi. Bumi untuk kita bersama, mari berbagi
untuk bumi. Tetap satukan aksi untuk bumi lestari, karena bumi asyik
tanpa sampah plastik,” tegas Nyoman.
Kegiatan ini terselenggara atas
kerja sama antara BROL dengan PT XL Axiata, Tbk., didukung oleh Dinas
Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar, Pascasarjana Universitas
Udayana, CReSOS Udayana University, ecoBali Recycling, WWF Indonesia dan
Go Plastik!. (Humas BRSDM)
Untuk
kebutuhan Air Minum yang menyehatkan coba konsumsi Air Izaura Air yang
terbukti dapat membantu proses penyembuhan Kegemukan, Migran, Alergi,
Sakit Maag, ASam Urat, Nyeri Sendi, Sambelit, Saking Pinggang,
Osteiporosis, Reumatk, Kanker, Vertigo, Ashma, Brinchitis, Darah Tinggi,
Kencing Batu, Kolestrol, DIABetes, Jantung, Darah Rendah, Jerawat',
WAsir dan Batu Ginzal. Dan menghilangkan racun dalam tubuh.
Mau Sehat dan Menyehatkan Minum Air Izaura
Mau Meraih Penghasilan Besar, Membantu Kesehatan Semua Orang dan Memiliki Bisnis Yang Mudah Anda Jalankan dengan Modal 350 ribu s.d 500 ribu. Berminat Hub Mukhtar, A.Pi HP. 081342791003
Mau Meraih Penghasilan Besar, Membantu Kesehatan Semua Orang dan Memiliki Bisnis Yang Mudah Anda Jalankan dengan Modal 350 ribu s.d 500 ribu. Berminat Hub Mukhtar, A.Pi HP. 081342791003
Cari Kos Kosan di Kota Kendari ini
tempat
Menerima pesanan
Kanopi, Pagar Besi, Jendela
dengan Harga
Murah dengan Sistim Panggilan.
Miliki Kavling tanah
di Pusat Pemerintahan Kabupaten Bima di GRIYA GODO PERMAI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar