Penangkapan tersebut karena mereka memasuki wilayah perairan Myanmar.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDA
ACEH— Panglima Laot (Lembaga Adat Laut) Wilayah Idi, Kabupaten Aceh
Timur menyatakan, 14 dari total 15 nelayan Aceh yang ditangkap otoritas
Myanmar pada Selasa 6 November 2018, sudah dibebaskan dan telah
diserahkan ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yangon,
Myanmar.
"Ya, informasi yang kami peroleh 14 nelayan
Aceh sudah dibebaskan dan telah diserahkan ke KBBI di Yangon, dan satu
di antaranya Kapten Kapal (Jamaludin Amno) masih ditahan di Myanmar,"
kata Panglima Laot Wilayah Idi Razali M Ali saat dihubungi Antara dari
Banda Aceh, Selasa (29/1).
Ia menjelaskan, ke-14 nelayan Aceh Timur akan diberangkatkan
hari ini dari Yangon, Myanmar ke Kuala Lumpur (Malaysia) dan
direncanakan tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang,
Aceh Besar pada Kamis (31/1).
"Saya sudah
memberitahukan informasi ini kepada keluarga korban dan secara teknis
kami belum tahu proses penjemputan ke-14 nelayan tersebut," kata dia.
Panglima
Laot Aceh Timur juga menyampaikan, para keluarga masih menunggu
informasi secara teknis terkait penjemputan nelayan dan pihaknya sedang
berkoordinasi dengan Dinas Sosial Aceh.
"Dulu teknis
pemulangan nelayan dengan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh dan
sekarang sudah dilimpahkan ke Dinas Sosial. Saat ini keluarga masih
menunggu informasi lebih lanjut dari Dinas Sosial," ujar Razali.
Sebanyak
16 nelayan Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh, melaut dengan Kapal
Motor (KM) Bintang Jasa dari Kuala Idi, Aceh Timur dan mengalami
kerusakan mesin, lalu dibawa arus dan masuk ke perairan Myanmar.
Kemudian,
saat ditangkap oleh Tentara Angkatan Laut Myanmar nelayan Aceh berusaha
kabur dengan berenang dan satu di antaranya meninggal dunia tenggelam
atas nama Nurdin (41) dan 15 nelayan lainnya berhasil ditangkap.
Nama-nama
15 nelayan asal Aceh Timur yang hingga sekarang masih ditahan di
Myanmar terdiri dari, Jamaludin Amno (37), Nazarudin (33), Safrizal
(38), Darman (30), Muhammad Yais (20), Muhammad Akbar (15), Saipudin
(33), Faturahman (15), dan Sulaiman (25).
Selanjutnya,
Jamaludin (36), kapten kapal, Samidan (41), Amat Dani (23), Rukni (43
tahun), dan Efendi alias Ek Amni Alias (28) serta Saputra (23).
https://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/19/01/29/pm3gug320-myanmar-bebaskan-14-nelayan-aceh-yang-tertangkap
Mau Sehat Minum Air Izaura
Bebas Finansial Di Masa Depan Gabung Dgn Jaringan Bisnis Air Sehat Izaura
Bebas Finansial Di Masa Depan Gabung Dgn Jaringan Bisnis Air Sehat Izaura
Cari Kos Kosan di Kota Kendari ini
tempat
Menerima pesanan
Kanopi, Pagar Besi, Jendela
dengan Harga
Murah dengan Sistim Panggilan.
Miliki Kavling tanah
di Pusat Pemerintahan Kabupaten Bima di GRIYA GODO PERMAI BIMA
Berminat Hub 081342791003
Tidak ada komentar:
Posting Komentar