Liputan6.com, Selayar - Keindahan panorama alam bawah laut
Taman Nasional Takabonerate, di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi
Selatan, tidak hanya menjadi surga impian pencinta olahraga selam.
Namun, pelaku illegal fishing atau pencurian ikan tampaknya juga tergiur aneka kekayaan hayati di sana.
Dari total luas 220.000 hektare dengan sebaran terumbu karang
mencapai 500 kilometer persegi ini dihuni oleh sekitar 295 jenis ikan
karang yang bernilai jual tinggi. Tak heran, jika pelaku illegal fishing kerap memasang aneka bom untuk menangkap aneka ikan di sana.
Kepala Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum (BPPH) Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wilayah III Sulawesi, Muhammad Nur
mengatakan, pihaknya tengah gencar merazia illegal fishing.
Razia yang melibatkan tim gabungan SPORC Balai Gakkum KLHK Wilayah
Sulawesi dan Satpolair Polres Kepulauan Selayar itu, menemukan ratusan
bom ikan serta alat bius ikan dalam kondisi siap pakai.
"Operasi gabungan ini bagian dari pengembangan dari laporan-laporan
yang telah diterima. Satu orang terduga atau pelaku berhasil kabur,
namun identitasnya telah kami kantongi," kata Muh Nur kepada Liputan6.com, Sabtu, 19 Agustus 2017.
Muh Nur menjelaskan, temuan barang bukti illegal fishing
yang berhasil disita selama tujuh hari tujuh malam itu berasal dari
tiga titik terumbu karang yang berbeda. Menurut dia, razia itu penting
dilaksanakan untuk menjaga terumbu karang dari ulah tidak bertanggung
jawab pelaku illegal fishing.
Padahal, Nur menambahkan, Taman Nasional Takabonerate mempunyai
kawasan atol terbesar ketiga di dunia setelah Kwajifein di Kepulauan
Marshall, dan Suvadiva di Kepulauan Maladewa.
http://m.liputan6.com/regional/read/3063939/ratusan-bom-ikan-siap-ledak-terpasang-di-terumbu-karang-nan-indah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar