NATUNA
(8/8) – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti ingin
masyarakat Indonesia, utamanya yang tinggal di wilayah pesisir untuk
hidup ‘menghadap’ laut. Untuk itu, Menteri Susi meminta masyarakat
menjadikan laut sebagai beranda rumah. Menurutnya, sudah terlalu lama
masyarakat memunggungi laut, padahal sumber kehidupan mereka bergantung
pada lautan. Hal tersebut disampaikannya dalam dialog bersama nelayan
pada rangkaian kunjungan kerjanya ke Kabupaten Natuna, Provinsi
Kepulauan Riau, Senin (7/8).
“Sekarang saya tanya sebagian orang
Natuna, ‘harapan hidup bapak yang paling besar itu dari darat atau dari
laut?’ Jawab nelayan, ‘laut’. Jadi laut itu tumpuan cucu, cicit-cicit
kita. Kalau kita masih ingin hidup, mendapatkan penghasilan dari laut
kita, kita harus jaga laut kita. Jangan dipunggungi,” ungkap Menteri
Susi.
Ajakan Menteri Susi untuk menjadikan
laut beranda rumah memiliki pesan sendiri. Pasalnya, dalam kunjungan
kerjanya ke Natuna tersebut, Menteri Susi menemukan banyaknya sampah
plastik bertebaran di laut, sehingga merusak keindahan dan mengancam
kelestarian Laut Natuna. Jika laut dijadikan beranda rumah, otomatis
masyarakat tak akan membuang sampah sembarangan ke laut.
“Rumah-rumah yang dapurnya menghadap
laut sedangkan depan rumahnya memunggungi laut, banyak buang sampahnya
juga ke laut. Sekarang kita balik, yang biasanya jadi dapur, jadi
beranda depan supaya tidak buang sampah ke laut lagi,” jelas Menteri
Susi.
“Saya ingin, mulai hari ini masyarakat
Natuna menjadikan laut sebagai beranda rumah. Kita galakan semboyan
“Laut Beranda Kita”. Saya ingin Natuna menjadi pelopor gerakan “Laut
Beranda Kita”, yang nanti juga akan kita kampanyekan di pulau-pulau
lain,” tegas Susi.
Menteri Susi berpendapat, sudah
selayaknya masyarakat menjaga dan merawat sendiri laut Indonesia. Selain
dengan tidak membuang sampah ke laut, menanam sejuta pohon setiap
tahunnya untuk reboisasi di tepian pantai juga merupakan tindakan yang
bijaksana. Dengan begitu, laut akan menjadi indah sehingga menarik
pengunjung. Hal ini merupakan kesempatan baik untuk mengembangkan sektor
pariwisata.
“Nanti setelah semua bersih, pantai
indah ada pohon-pohonnya, turis-turis akan berdatangan. Ini akan membuka
kesempatan pariwisata kita. Bila perlu kita buka kesempatan bagi
perusahaan yatch yang ingin datang ke sini,” kata Menteri Susi.
Sayang bila air yang jernih, pemandangan
bawah laut dengan terumbu karang dan ikan-ikan yang indah tidak
dikelola dengan baik. “Kita buat 100 spanduk ‘Natuna Bicara, Laut
Beranda Kita’, agar tak ada lagi sampah, agar kehidupan masyarakat
menjadi lebih baik,” tandas Menteri Susi.
Lilly Aprilya Pregiwati Kepala Biro Kerja Sama dan Humas KKP
http://kkp.go.id/2017/08/08/di-natuna-menteri-susi-gelorakan-semboyan-laut-beranda-kita/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar