02 Agustus, 2014

Kehidupan Masa Depan di Exoplanet Superhabitasi

www.LaporanPenelitian.com - Bintang sebelah mungkin tuan rumah dunia superhabitable. Bumi rumah kita, tapi planet nyaman lain bahkan mengorbit bintang tetangga. Planet lebih besar dengan laut dangkal seperti Indonesia dan Bahama.

Alpha Centauri B, bintang paling dekat dengan Matahari bisa menjadi sistem yang sempurna sebagai planet superhabitasi, sebuah dunia berpulau, laut dangkal dan lereng lembut di mana kondisi mendukung beragam bentuk kehidupan bertahan sampai 10 miliar tahun.

"Tak seorang pun pernah menyentuh pertanyaan apakah tempat-tempat lain mungkin menyediakan lingkungan lebih jinak dari Bumi," kata René Heller, fisikawan McMaster University di Hamilton, Ontario, Kanada.

Tapi rumah surga meminta biaya kepada setiap pengunjung dari Bumi. Tarikan gravitasi seperempat lebih kuat dari muka Bumi. Ilmuwan biasanya berasumsi tempat terbaik adalah planet seukuran Bumi yang mengorbit bintang seperti Matahari.

Jadi Heller dan rekan menganalisa pada sejumlah kriteria hipotetik tambahan termasuk gravitasi planet, umur dan struktur internal untuk mengeksplorasi kemungkinan. Bumi telah menyelenggarakan hidup setidaknya 3,5 miliar tahun dalam awal terbentuknya 4,6 miliar tahun.

Sebaliknya, Heller mengatakan lokalitas kehidupan bisa muncul di dunia yang sedikit lebih besar dari Bumi yang mengorbit bintang jingga sedikit lebih kecil dari Matahari. Dukungan waktu bagi ekosistem mencapai kondisi yang optimal untuk berbagai kehidupan berevolusi.

"Anda ingin memiliki bintang host yang dapat menjaga planet di zona layak huni selama 7 samapai 10 miliar tahun, " kata Heller.

Planet sedikit lebih besar menyimpan panas internal yang cair bergerak lebih lama, mendorong lempeng tektonik yang mendaur ulang air dan nutrisi dan menciptakan medan magnet kuat yang melindungi planet dari radiasi bintang dan kosmik.

Superhabitable Worlds

René Heller1, John Armstrong2 et al.
  1. Department of Physics and Astronomy, McMaster University, Hamilton, Ontario, Canada
  2. Department of Physics, Weber State University, Ogden, Utah, USA
arXiv (Submitted on 10 Jan 2014)

Akses : arXiv:1401.2392

Gambar: ESO/L. Calçada/N. Risinger via Wikimedia Commons

http://www.laporanpenelitian.com/2014/02/76.html

Tidak ada komentar: