Laporan Penelitian - Bulan Jupiter
meninggalkan jejak di aurora. Perjalanan Ganymede di sekitar Jupiter
menoreh bintik-bintik dalam pijar biru listrik spektakuler aurora planet
raksasa. Jejak ketika para bulan melewati plasma gelembung magnet
planet atau magnetosfer.
"Aurorae disebabkan partikel bermuatan elektron, atom dan molekul yang bertabrakan di atmosfer. Di Bumi partikel ini dari Matahari. Tetapi di Jupiter dan Saturnus penyebabnya berbeda," kata Bertrand Bonfond, fisikawan Université de Liège di Belgia.
Aurora yang indah dihasilkan oleh partikel dari letusan gunung berapi di bulan Io yang dimuntahkan ke dalam magnetosfer Jupiter. Partikel-partikel dalam magnetosfer Saturnus berasal dari tembakan geyser bulan es Escalades.
Tapi astronom baru-baru ini melihat daerah sangat terang di cincin aurora Jovian. Daerah ini disebut jejak kaki satelit yang disebabkan oleh orbit bulan mempengaruhi perjalanan partikel bermuatan di garis-garis medan magnet planet.
Para ilmuwan yang telah lama menyelidiki aurora Jupiter menemukan jejak kaki bergerak dan mengubah jarak dalam keterkaitan satu sama lain oleh masing-masing bulan yang mengorbit di sekitar planet.
"Aurorae disebabkan partikel bermuatan elektron, atom dan molekul yang bertabrakan di atmosfer. Di Bumi partikel ini dari Matahari. Tetapi di Jupiter dan Saturnus penyebabnya berbeda," kata Bertrand Bonfond, fisikawan Université de Liège di Belgia.
Aurora yang indah dihasilkan oleh partikel dari letusan gunung berapi di bulan Io yang dimuntahkan ke dalam magnetosfer Jupiter. Partikel-partikel dalam magnetosfer Saturnus berasal dari tembakan geyser bulan es Escalades.
Tapi astronom baru-baru ini melihat daerah sangat terang di cincin aurora Jovian. Daerah ini disebut jejak kaki satelit yang disebabkan oleh orbit bulan mempengaruhi perjalanan partikel bermuatan di garis-garis medan magnet planet.
Para ilmuwan yang telah lama menyelidiki aurora Jupiter menemukan jejak kaki bergerak dan mengubah jarak dalam keterkaitan satu sama lain oleh masing-masing bulan yang mengorbit di sekitar planet.
"Kami awalnya menemukan 1 jejak besar untuk setiap satelit. Tapi ketika melihat dengan lebih detail pada jejak Io, kami menemukan 3 tempat, bukan 1," kata Bonfond.
Satu tempat disebabkan oleh partikel bermuatan letusan gunung berapi Io, tempat kedua dihasilkan oleh percepatan elektron di sepanjang garis-garis medan magnet dan tempat ketiga disebabkan oleh pantulan partikel Io.
Menggunakan Hubble Space Telescope, Bonfond dan rekan mampu mendeteksi setidaknya 2 tempat lain dari jejak Ganymede. Juga menemukan jarak antara 2 tempat bervariasi sebagaimana Ganymede mengorbit mengelilingi Jupiter.
"Melihat Ganymede kita melihat 2 tempat , tapi harus tersangka lain. Saya cukup yakin Callisto memiliki jejak juga, tapi kami belum menemukan bukti," kata Bonfond.
B. Bonfond (Laboratoire de Physique
Atmosphérique et Planétaire, Université de Liège, Liège, Belgium;
Department of Space Studies, Southwest Research Institute, Boulder,
Colorado, USA) et al. The multiple spots of the Ganymede auroral footprint. Geophysical Research Letters, Volume 40, Issue 19, pages 4977-4981, 16 October 2013, DOI:10.1002/grl.50989
Gambar: NASA/ESA/Hubble Heritage/CXC/SwRI/R.Gladstone et al.
http://www.laporanpenelitian.com/2013/12/13.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar