SAPA (JAYAPURA) - TNI Angkatan Laut menangkap 13 kapal asing yang
masuk ke perairan Papua dan diduga akan melakukan pencurian ikan.
Komandan Lantamal X, Laksamana Pertama TNI I Gusti Putu Wijamahaadi
mengatakan, 13 kapal asing yang ditangkap tersebut kebanyakan berasal
dari Filipina.
Filipina salah satu Negara yang cukup dekat dengan wilayah Papua.
“Enam kapal yang ditangkap di perairan Sorong, kini sudah dalam proses
persidangan. Dua yang ditangkap di Manokwari dijadikan hak milik negara.
Sementara lima kapal lagi sedang dalam kasasi,” kata Gusti Putu
Wijamahaadi, Kamis (21/3).
Namun menurutnya, sebenarnya tidak terlalu banyak pelanggaran laut
yang dilakukan kapal asing di perairan Papua. “Sebab kita memliki Armada
Timur yang melakukan patroli rutin,” ujarnya.
Dikatakan, ancaman terhadap perairan Papua hanya berupa pencurian
ikan oleh nelayan negara tetangga. Ini karena Papua memiliki banyak laut
dalam, sehingga terdapat beragam ikan.
“Seperti ikan tuna, yang selalu menjadi incaran negara tetangga.
Selain Filipina, negara tetangga yang masuk hingga ke perairan Papua
adalah Cina, Korea, dan Thailand. Namun untuk mengantisipasi ini, kita
sudah punya dua kapal perang yang rutin melakukan patroli, mulai dari
wilayah Utara hingga Selatan Papua,” kata dia lagi.
Terkait nelayan yang menggunakan bom dalam mencari ikan dikatakan,
pihaknya belum banyak melakukan tindakan, namun lebih ke pendekatan
persuasif bagi penduduk di pesisir pantai.
“Selain itu, warga dihimbau jika menemukan adanya nelayan yang
melakukan pengeboman ikan agar melaporkan ke Pos AL terdekat. Ini Guna
mencegah kerusakan ekosistem laut Papua,” ujar Gusti Putu Wijamahaadi.
(Jubi/Arjuna)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar