Sering kali seseorang ingin memulai bisnis, yang menghambat mereka
bukan karena kurang ilmu nya, pengetahuan, atau bahkan kurang modal,
melainkan rasa takut. Takut lah yang menghambat mereka untuk memulai
bisnis, kalau kita mau mulai belajar bisnis alangkah baik nya kita
mengenal satu yang nama nya manajemen resiko bisnis.
Resiko dengan beresiko adalah berbeda, resiko ada 2 unsur. Yaitu,
pertama besar kecil kemungkinan terjadinya, yang kedua adalah besar
kecil akibat nya, bisa itu positif atau negatif. Sedangkan beresiko
apabila kita sudah menimbang resiko nya, yaitu besar kecil kemungkinan
terjadi nya serta besar kecil akibat negatif nya dan positif nya.
Apabila ternyata resiko nya tidak bisa kita terima, berarti bisnis
tersebut beresiko.
Mari kita tes dengan angka, misal nya Anda mulai bisnis dengan
kemungkinan berhasil 1:9. Maksud nya apa, Anda bisnis 10 kali berhasil
nya cuma sekali, yang kesepuluh bangkrut. Kira-kira Anda mau atau tidak,
tentu saja Anda berbicara tidak mau.
Kenapa tidak mau karena Anda merasa kemungkinan gagal nya jauh lebih
besar dan Anda tidak mau. Anda lupa menimbang apa yang perlu Anda
timbang? Yaitu besar kecil nya akibat nya kalau terjadi. Misal nya
begini, kalau Anda bisnis akibat nya kalau gagal Anda cuma bayar satu,
tetapi kalau berhasil Anda dapat 50 kali. Mari sekarang kita hitung
lagi, saya ulangi sekali lagi. Kalau Anda tidak berhasil efek nya paling
buruk Anda bayar nya cuma satu. Tetapi sekali berhasil Anda dapat 50
resiko nya, bisa Anda terima.
Mari kita hitung usaha Anda, 10 kali berhasil nya cuma 1. Berarti
Anda gagal nya 9 kali dan Anda bayar satu, satu saja. Tetapi kalau Anda
berhasil dapat nya 50 kira-kira mau tidak? Mau, berapa kali. Anda pasti
mau sebanyak-banyak nya bisnis dengan kemungkinan berhasil 10 persen.
Karena kalau sekali berhasil Anda dapat 50 kali lipat di banding kalau
Anda gagal sekali.
Sekarang ketika mulai bisnis kita akan selalu menimbang akan hal ini.
Kemungkinan berhasil nya berapa persen dan kemudian yang kedua adalah
akibat nya apa kalau saya berhasil saya dapat apa? Tetapi kalau saya
tidak berhasil saya bayar berapa. Berarti tergantung juga satu unsur
lagi dari kondisi keuangan Anda.
Kalau kondisi keuangan Anda hari ini misalnya 20, Anda mainnya
berapa? Misalnya Anda main nya dua,dua,dua. atau Anda main nya
satu,satu. Atau main nya sepuluh, sepuluh dan Anda cuma main dua kali
saja. Kalau kemungkinan berhasil nya 1:9 atau 10 persen, Anda cuma punya
uang 20 Anda harus main dan main nya satuan saja.
Misal nya Rp 20.000.000 Anda main nya Rp 1.000.000, Rp.1.000.000.
Tetapi kalau Rp 100.000.000 Anda main Rp10.000.000 ,Rp10.000.000 .
Karena rasio keberhasilan nya 1:9 main 10 kali 9 kali gagal dan 1 kali
berhasil. Mungkin tidak ternyata luput Anda main Rp20.000.000 dan ikut
Rp 1.000.000. Kalau sampai kalah 15 kali pun tidak masalah. Begitu ke 16
kali menang dan dapat Rp50.000.000 baru seru. Dengan demikian ketika
memulai bisnis Anda mulai tanya, resiko nya apa.
Resiko yang paling buruk apa, misalnya resiko paling buruk saya
kehilangan sejumlah uang sekian. Saya sudah rela, kemudian kemungkinan
berhasil nya 50:50. Dan kalau saya berhasil dapat nya “Lima kali lipat”.
Yang paling penting saya bisa main 3 kali sampai 4 kali. sekali menang
saya dapat 5 kali lipat. Dengan me manage resiko seperti ini kita gali
pertanyaan lagi.
Misalnya begini, ketika mau mulai bisnis, akibat nya kalau saya
bisnis ini saya kehilangan Rp100.000.000 , dan Rp100.000.000 masih bisa
saya terima. Tetapi lebih baik Anda tanya lagi supaya kalau Rp1.000.000
kemungkinan resiko nya jauh lebih kecil. Ini bisa tidak pakai istilah
bagi hasil. Tidak harus keluar modal terlebih dahulu, modal nya bisa
dari orang lain terlebih dahulu atau dari suplier Anda.
Sehingga Anda tidak pakai modal dan kemungkinan Anda ruginya jauh
lebih nol lagi karena sudah tanpa modal sama sekali. Kemudian Anda bisa
“Konsinyasi” terlebih dahulu, akibat nya kalau Anda tidak laku Anda bisa
kembalikan saja.
Pertanyaan kedua supaya kemungkinan berhasilnya jauh lebih besar?
setelah Anda mulai menimbang resiko Anda jangan lupa tanya kedua hal
ini. Karena supaya akibatnya jauh lebih kecil, bisa tidak konsinyasi
dulu atau bisa tidak ada garansi nya. Supaya kemungkinan untung jauh
lebih besar, saya harus belajar dengan siapa.
Ketika Anda menimbang seperti ini,
hidup Anda akan jauh lebih berani ambil resiko. Karena resiko selalu ada
dan bisa terjadi dimana-mana.Memang semua di luar pemikiran kita, misal
pada saat Anda membaca artikel ini. Pertanyaan nya ada tidak resiko
nya? Bisa jadi rumah Anda di tabrak pesawat terbang dan Anda mati,
ungkin tidak? Itu mungkin sekali dan pertanyaan nya itu resiko dan ini
kemungkinan nya kecil. Atau bisa juga saat ini jika Anda nonton
ramai-ramai bersama saudara Anda mungkin tidak kemungkinan nya dapat
terjadi, atau resiko ini terjadi tetapi akibat nya kecil. Misalnya orang
yang seruangan Anda kentut, pasti kan ada efeknya. Ya efeknya itu bau,
kemungkinan terjadi nya besar dan itu bisa kita abaikan. Sesuatu hal
yang kita timbang ini kita tidak mampu menerima nya berarti resiko.
Anda mulai usaha dengan modal 10 Milyar, duit Anda cuma 2 Milyar.
Yang 8 Milyar Anda utang dengan cara Anda gadaikan rumah dan sebagainya,
bahkan Anda hutang kepada mafia dan mafia nya kejam sekali. “Awas ya
saya tahu anak mu sekolah dimana kalau ada apa-apa nanti saya incar anak
mu”. Kemudian Anda kerja sama dengan orang yang baru Anda kenal, dan
orang tadi baru 2 bulan keluar dari penjara.
Bagi Anda bisnis nya beresiko tidak, tetapi dengan kondisi yang sama
dan dengan kepemilikan harta nya lebih banyak. Misalnya Bill Gates modal
nya 10 Milyar kemungkinan berhasil nya hampir nol karena partner nya
habis keluar dari penjara dan dia bergelut di dunia yang baru. Bagi Bill
Gates itu beresiko atau tidak beresiko. Saya simpulkan kalau Anda mau
bisnis atau investasi pertimbang kan resiko atau beresiko.
Kalau resiko nya ada dan Anda terima kemungkinan berhasil dan bisa
Anda terima.Kalau Anda kena resiko lebih kecil maka akibat nya kecil.
Dan juga siapa yang bisa bantu saya saya harus join sama siapa dan sudah
Anda timbang semua ternyata masih bisa terima resiko dengan misi
kekayaan Anda.
Apalagi kemungkinan kalau menang dapat nya banyak. “Why not”. Makanya
saya Tung Desem Waringin saya sering buka dan tutup perusahaan karena
sudah menimbang resiko, kalau tidak jadi tutup dan kalau jadi meledak
lebih besar.
Jika Anda merasakan manfaat dan mendapatkan pengetahuan / ide
tambahan, silahkan berkomentar di bawah. Sehingga Saya mengetahui bahwa
Anda mendapatkan manfaat dari apa yang Saya tuliskan ini
Semoga Bermanfaat,
Tung Desem Waringin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar