Sheikh Maher - Imam Masjidil Haram - memberikan beberapa tips menjelang 10 Ramadhan terakhir.
1.-> Sedekahkan kepada siapa saja setiap hari minimal Rp 1.000 dalam 10 malam terakhir ini sehingga apabila Lailatul Qadr jatuh pada 10 malam terakhir maka sama dengan engkau menyedekahkan sebanyak Rp 1.000 selama 84 tahun atau Rp 1.000 x 365 hari x 84 tahun.
2.-> Lakukanlah Shalat Sunnat minimal 2 rakaat tiap malam sehingga bila Lailatul Qadr jatuh pada 10 malam terakhir maka sama dengan engkau shalat 2 rakaat selama 84 tahun atau 2 rakaat x 365 hari x 84 tahun.
3.-> Bacalah surat Al Ikhlas minimal 3 kali setiap malam hingga apabila Lailatul Qadr jatuh pada 10 malam terakhir maka sama dengan engkau mengkhatamkan Qur'an selama 84 tahun.
Mari perkuat dan meningkatkan semangat dan aktivitas ibadah dalam 10 malam terakhir ini. Karena kita tidak tahu apakah tahun depan kita masih akan bertemu Ramadhan atau tidak.
Mohon bantu sebarkan pesan ini kepada semua Ummat Islam menjelang 10 Ramadhan terakhir dimana kemungkinan besar Lailatul Qadr terjadi pada salah satu malamnya.
Indahnya berbagi......
๐ฟ๐พ๐ฟ๐พ๐ฟ๐พ๐ฟ
Bulan
Ramadhan adalah momentum untuk peningkatan kebaikan umat Muslim di
seluruh dunia. Dan bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh keberkahan di
setiap harinya. Sebagian Ulama membagi bulan ini dengan 3 fase : fase pertama yaitu sepuluh hari pada awal Ramadhan sebagai fase Rahmat, fase kedua
yaitu sepuluh hari ditengah bulan Ramadhan sebagai fase Maghfirah, dan
yang ketiga adalah sepuluh hari terakhir dibulan Ramadhan disebut dengan
fase pembebasan dari api neraka.
Sabda Rasulullah:
ุฃََُّูู ุดَْูุฑِ ุฑَู
َุถَุงَู ุฑَุญْู
َุฉٌ َูุฃَْูุณَุทُُู ู
َุบِْูุฑَุฉٌ َูุขุฎِุฑُُู ุนِุชٌْู ู
َِู ุงَّููุงุฑِ
ูุงู ุฑุณูู ุงููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู
ุฅุฐุง ุฏุฎู ุงูุนุดุฑ - ุฃู ุงูุนุดุฑ ุงูุฃุฎูุฑ ู
ู ุฑู
ุถุงู - ุดุฏ ู
ุฆุฒุฑู، ูุฃุญูุง ูููู، ูุฃููุธ ุฃููู . ู
ุชูู ุนููู
“Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila memasuki 10
terakhir Ramadhan, beliau menguatkan ikatan tali sarungnya (yakni
meningkat amalan ibadah baginda), menghidupkan malam-malamnya, dan
membangunkan istri-istrinya.” Muttafaqun ‘alaihi
1. Pembebasan
Ada dua sebab yang membuat 10 hari terakhir Ramadhan begitu diperhatikan oleh Rasullullah SAW.
Yang pertama yaitu karena 10 malam terakhir Ramadhan ini merupakan penutupan bulan Ramadhan. Sedangkan amal dan ibadah itu tergantung pada penutupan atau akhirannya.
Nabi Muhammad SAW pernah berdoa :
“ุงูููู
ุงุฌุนู ุฎูุฑ ุนู
ุฑู ุขุฎุฑู ูุฎูุฑ ุนู
ูู ุฎูุงุชู
ู ูุฎูุฑ ุฃูุงู
ู ููู
ุฃููุงู”
Artinya : "Ya Allah, jadikan sebaik-baiknya umurku adalah penghujungnya.
Dan jadikan sebaik-baiknya amalku adalah pamungkasnya. Dan jadikan
sebaik-baiknya hari-hariku adalah hari dimana saya berjumpa dengan-Mu
kelak."
Jadi, yang penting adalah hendaknya setiap manusia meangakhiri
hidupnya atau perbuatannya dengan kebaikan. Karena boleh jadi ada orang
yang jejak hidupnya melakukan sebagian kebaikan, namun ia memilih
mengakhiri hidupnya dengan kejelekan.
10 malam terakhir bulan Ramadhan hendaknya diisi dengan banyak beribadah
dan amal serta melakukan kebaikan lainnya. Karena 10 malam terakhir
Ramadhan adalah sebai penutup di bulan Ramadhan.
Aisyah ra. mengatakan:
َูุงَู ุฑุณُูู ุงِููู – ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู
– َูุฌْุชَِูุฏُ ูู ุฑَู
َุถَุงَู
ู
َุง ูุงَ َูุฌْุชَِูุฏُ ูู ุบَْูุฑِِู ، َِููู ุงูุนَุดْุฑِ ุงูุฃَูุงุฎِุฑِ ู
ُِْูู ู
َุง
ูุง َูุฌْุชَِูุฏُ ูู ุบَْูุฑِ
Rasulullah saw. sangat giat beribadah di bulan ramadhan melebihi ibadahnya di bulan yang lain, dan pada sepuluh malam terakhirnya beliau lebih giat lagi melebihi hari lainnya. (HR. Muslim)
2. Malam Lailatul Qadar
Dan sebab yang kedua yaitu karena dari 10 malam terakhir Ramadhan
salah satunya adalah malam turunnya Lailatul Qadar.Seperti yang sudah
disebutkan didalam Firman Allah :
ุฅَِّูุง ุฃَْูุฒََْููุงُู ِูู ََْูููุฉِ ุงَْููุฏْุฑِ * َูู
َุง ุฃَุฏْุฑَุงَู ู
َุง
ََْูููุฉُ ุงَْููุฏْุฑِ * ََْูููุฉُ ุงَْููุฏْุฑِ ุฎَْูุฑٌ ู
ِْู ุฃَِْูู ุดَْูุฑٍ *
ุชََูุฒَُّู ุงْูู
ََูุงุฆَِูุฉُ َูุงูุฑُّูุญُ َِูููุง ุจِุฅِุฐِْู ุฑَุจِِّูู
ْ ู
ِْู
ُِّูู ุฃَู
ْุฑٍ * ุณََูุงู
ٌ َِูู ุญَุชَّู ู
َุทَْูุนِ ุงَْููุฌْุฑِ *
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam kemuliaan
(Lailatul Qadr). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan (Lailatul
Qadr) itu? Malam kemuliaan itu (Lailatul Qadr) lebih baik dari seribu
bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril
dengan izin Rabbnya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh
kesejahteraan sampai terbit fajar”. (Al-Qadr: 1-5)
Alquran dan hadits sahih menunjukan bahwa Lailatul Qadar itu turun pada
bulan Ramadhan. Dan bisa turun pada sepuluh malam terakhir Ramadhan
seperti sabda Nabi Muhammad SAW
“ุงูุชู
ุณููุง ูู ุงูุนุดุฑ ุงูุฃูุงุฎุฑ ู
ู ุฑู
ุถุงู“
Artinya : "Carilah malam Lailatul Qadar di sepuluh terakhir Ramadhan"
“ุงูุชู
ุณููุง ูู ุงูุนุดุฑ ุงูุฃูุงุฎุฑ ููู ุงูุฃูุชุงุฑ”
Artinya : "Carilah Lailatul Qadar disepuluh hari terakhir dan dibilangan ganjil."
Apa yang harus kita kerjakan pada 10 malam terakhir Ramadhan ?
Adalah qiyamullail, sebelumnya didahului dengan shalat tarawih dengan
khusyu’. Qira’atul qur’an, dzikir kepada Allah, seperti tasbih, tahlil,
tahmid dan takbir, istighfar, do’a, shalawat atas nabi dan melaksanakan
kebaikan-kebaikan yang lainnya.
Lebih khusus memperbanyak do’a yang ma’tsur:
َูุนَْู ุนَุงุฆِุดَุฉَ ุฑَุถَِู ุงَُّููู ุนََْููุง َูุงَูุชْ : ُْููุช : َูุง ุฑ
ุณَُูู ุงَِّููู ، ุฃَุฑَุฃَْูุช ุฅْู ุนَِูู
ْุช ุฃَُّู ََْูููุฉٍ ََْูููุฉُ ุงَْููุฏْุฑِ
، ู
َุง ุฃَُُููู َِูููุง ؟ َูุงَู : ُِูููู : ุงَُّูููู
َّ ุฅَّูู ุนٌَُّูู
ุชُุญِุจُّ ุงْูุนََْูู َูุงุนُْู ุนَِّูู
Seperti yang diriwayatkan oleh Aisyah, bahwa beliau berkata: “Saya
berkata: Wahai Rasul, apa pendapatmu jika aku mengetahui bahwa malam ini
adalah lailatul qadar, apa yang harus aku kerjakan? Nabi bersabda:
“Ucapkanlah: “Allahumma innaka afuwwun tuhibbul afwa fa’fu ‘anni.” (Ya
Allah, Engkau Dzat Pengampun, Engkau mencintai orang yang meminta maaf,
maka ampunilah saya.” (Riwayat Ahmad dan disahihkan oleh Al-Albani)
Patut kita renungkan, wahai saudaraku muslim-muslimah: “Laa takuunuu Ramadhaniyyan, walaakin kuunuu Rabbaniyyan.
Janganlah kita menjadi hamba Ramadhan, tapi jadilah hamba Tuhan.”
Karena ada sebagian manusia yang menyibukkan diri di bulan Ramadhan
dengan keta’atan dan qiraatul Qur’an, kemudian ia meninggalkan itu semua
bersamaan berlalunya Ramadhan.
Kami katakan kepadanya: “Barangsiapa menyembah Ramadhan, maka Ramadhan
telah mati. Namun barangsiapa yang menyembah Allah, maka Allah tetap
hidup dan tidak akan pernah mati.”
Kiriman WA Saudaraku / Abangku Chairul Budi Sasongko ( CBS )
Lihat Artikel Siraman Rohani Lainnya
![]()
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar