Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin Memimpin Rapat Terbatas Akselerasi Program Tol Laut di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (5/3/2020). |
Jakarta,
Berita11.com— Program tol laut yang telah diluncurkan sejak beberapa tahun lalu
hendak memastikan kehadiran negara terhadap ketersediaan maupun keterjangkauan
bahan-bahan pokok di sejumlah wilayah. Program tersebut juga bertujuan untuk
menurunkan disparitas harga terhadap barang-barang tertentu antara daerah dan
pulau yang satu dengan lainnya di Indonesia.
Namun, saat
memimpin rapat terbatas mengenai akselerasi program tol laut di Kantor
Presiden, Jakarta, pada Kamis, 5 Maret 2020, Presiden Joko Widodo menilai
diperlukan adanya langkah-langkah dalam meningkatkan efektivitas dan
pemanfaatan program tersebut.
"Saya
ingatkan bahwa tujuan awal dari tol laut adalah mengurangi disparitas harga
baik itu antarwilayah, antarpulau, antardaerah, serta memangkas biaya logistik
yang mahal. Namun, saya terima informasi dari lapangan bahwa biaya pengiriman
logistik antardaerah masih mahal," ujarnya.
Kepala Negara
memberikan contoh kasus di mana biaya logistik dari Jakarta ke sejumlah daerah
seperti Padang, Medan, Banjarmasin, hingga Makassar masih jauh lebih mahal bila
dibandingkan dengan biaya logistik dari Jakarta ke Singapura, Hong Kong,
Bangkok, bahkan Shanghai.
Hal itulah
yang harus segera disikapi dan dibenahi agar tujuan awal dari program tol laut
dapat tercapai. Dalam arahannya di rapat terbatas tersebut, Presiden menekankan
sejumlah hal. Pertama, ialah melakukan evaluasi terhadap implementasi program
tol laut agar menjadi semakin efisien.
"Saya
minta masalah ini dilihat secara detail dan komprehensif. Apakah masalahnya di
pelabuhan, misalnya urusan dengan dwelling time atau ada praktik monopoli di
dalam transportasi dan distribusi barang sehingga biaya logistik tidak
efisien," kata Presiden.
Selain itu,
Presiden juga mendapatkan laporan mengenai mekanisme pengiriman muatan logistik
melalui tol laut yang tingkat okupansinya sering kali tidak seimbang saat
melakukan pengiriman dan saat angkutan balik ke daerah asal.
Misalnya,
kapal-kapal pengangkut ternak sapi dari Nusa Tenggara Timur (NTT) yang memiliki
okupansi tinggi saat hendak ke Jakarta (wilayah barat). Namun, kerap tanpa
muatan saat kembali ke NTT.
Sebaliknya,
kapal-kapal yang mengangkut komoditas lain biasa terisi penuh saat diangkut ke
wilayah timur dan memiliki okupansi yang rendah saat kembali ke wilayah barat. [B-25/*]
http://kiprah.berita11.com/2020/03/presiden-minta-optimalisasi-program-tol.html
Topi Pegawai BKIPM
Cuma 75 Ribu
Berminat Hub
081342791003
Pegawai Pelabuhan
Perikanan
|
Cari Kos Kosan di Kota Kendari ini
tempatnya
Lihat Vidio
Kos Putri Salsabilla Kendari
Hub 081342791003 |
Berminat Hub
081342791003
Menyediakan Batik Motif IKan
Untuk Melihat Klik
Yang Berminat Hub 081342791003
|
Miliki Kavling tanah di Pusat
Pemerintahan Kabupaten Bima di
Investasi Kavling Tanah Perumahan di
Griya Godo Permai yang merupakan Daerah Pengembangan Ibu Kota Kabupaten Bima
Nusa Tenggara Barat. Jarak hanya + 1 Kilo meter dari Kantor Bupati Kab. Bima
dan dari jalan utama hanya + 500 Meter.
Berminat Hub 081342791003
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar