Jakarta (ANTARA) - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjisatuti
usai meresmikan pembukaan Festival Pulo Dua 2019 di Kabupaten Banggai,
Sulawesi Tengah, mengingatkan kepada masyarakat setempat agar jangan
sampai Pulo Dua jatuh ke tangan asing.
"Jaga tanah-tanah di Pulo Dua
ini menjadi milik orang-orang Pulo Dua. Jangan sampai terjual ke asing
karena Pulo Dua ini juga pulau terluar yang penting untuk pertahanan
negara kita," kata Susi Pudjiastuti dalam siaran pers yang diterima di
Jakarta, Sabtu.
Menteri Susi usai meresmikan Pembukaan Festival
Pulo Dua 2019 di Kecamatan Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah
pada Kamis (25/7) malam, esok harinya, Jumat (26/7), Menteri Kelautan
dan Perikanan Susi Pudjiastuti meninjau langsung lokasi Festival Pulo
Dua dengan menggunakan kapal.
Dalam kesempatan tersebut ia
didampingi Bupati Banggai Herwin Yatim, Wakil Bupati Banggai Mustar
Labolo, dan Direktur Polair Polda Sulteng AKBP Indra Rathana.
Mengawali
sambutan, Menteri Susi mengucapkan selamat atas penyelenggaraan
Festival Pulo Dua yang ketiga ini. Dalam kesempatan tersebut, Menteri
Susi berpesan untuk menjaga hak atas tanah di Pulo Dua.
Tak hanya
menjaga dari asing, Menteri Susi juga meminta masyarakat menjaga Pulo
Dua ini dengan tidak menangkap atau mengambil sumber daya ikan dengan
cara-cara yang tidak benar. Menjaga Pulo Dua, tidak hanya dengan menjaga
laut, melainkan juga menjaga hutan atau pohon di sekitarnya.
"Laut,
hutan, semua harus dijaga. Supaya hutannya tetap hijau. Menyimpan,
menampung, dan menghisap kondensasi air laut dan menyimpan air tawar
untuk Bapak-bapak di pulau ini. Kalau di pulau ini hijaunya hilang, maka
air tawar pun akan hilang. Orang Pulo Dua bisa minum air laut tidak?
Kalau tidak, setiap batang pohon itu harus dijaga," katanya.
Menurut
Menteri Susi, birunya laut tak akan berguna jika tidak ada ikan dan
terumbu karang yang hidup di dalamnya sehingga wisatawan akan enggan
berkunjung.
Oleh karena itu, ia meminta masyarakat untuk meninggalkan cara-cara penangkapan ikan yang merusak.
Sebelumnya, Susi menyatakan, keberhasilan pemberantasan illegal fishing
atau penangkapan ikan secara ilegal jangan sampai dirusak dengan
perilaku penangkapan ikan destruktif oleh nelayan lokal seperti dengan
menggunakan bom ikan yang merusak ekosistem perikanan nasional.
Menteri Susi siap “tenggelamkan” pembuang sampah plastik
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Subagyo
COPYRIGHT © ANTARA 2019
Editor: Subagyo
COPYRIGHT © ANTARA 2019
|
Untuk
kebutuhan Air Minum yang menyehatkan coba konsumsi Air Izaura Air yang terbukti dapat membantu proses
penyembuhan Kegemukan, Migran, Alergi, Sakit Maag, ASam Urat, Nyeri Sendi,
Sambelit, Sakit Pinggang, Osteiporosis, Reumatk, Kanker, Vertigo, Ashma,
Brinchitis, Darah Tinggi, Kencing Batu, Kolestrol, DIABetes, Jantung, Darah
Rendah, Jerawat', WAsir dan Batu Ginzal. Dan menghilangkan racun dalam tubuh.
Mau Sehat dan
Menyehatkan Minum Air Izaura
Mau Meraih Penghasilan Besar, Membantu Kesehatan Semua Orang dan Memiliki Bisnis Yang Mudah Anda Jalankan dengan Modal 350 ribu s.d 500 ribu.
Berminat Hub Mukhtar, A.Pi HP.
081342791003
|
Cari Kos Kosan di Kota Kendari ini
tempat
Kos Putri Salsabilla Kendari
Hub 081342791003 |
Menerima pesanan Kanopi, Pagar Besi,
Jendela
dengan Harga Murah dengan
Sistim Panggilan.
|
Berminat Hub
081342791003
|
Investasi Kavling Tanah Perumahan di
Griya Godo Permai yang merupakan Daerah Pengembangan Ibu Kota Kabupaten Bima
Nusa Tenggara Barat. Jarak hanya + 1 Kilo meter dari Kantor Bupati Kab. Bima
dan dari jalan utama hanya + 500 Meter.
Berminat Hub
081342791003
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar