FLORES TIMUR, NMN –
Ekspedisi Pinisi Bakti Nusa tiba di Titik ke-45 yaitu di Pesisir
Larantuka dan menyisakan 7 titik lagi. Rute ini merupakan bagian rute
timur ekspedisi, meliputi Maumere, Marpoko, Reo, Labuan Bajo, Jampea,
Taka Bonerate, Benteng Selayar dan Makassar.
Dalam persinggahan di Larantuka, Flores Timur, tim ekspedisi bersama
Yayasan Misool Baseftin menyelenggarakn diskusi di atas pinisi membahas
isu konservasi dan destructive fishing di Kabupaten Flores Timur.
Bom Ikan hingga Berburu Hiu Paus
Menurut Derta Prabuning, dari Yayasan Misool, berbagai pelanggaran
terjadi di tengah perairan Kabupaten Flores Timur yaitu penangkapan
ikan yang tidak ramah lingkungan (destructive fishing) dengan
menggunakan bom serta perburuan jenis ikan yang dilindungi seperti
penyu, hiu paus dan pari.
Namun menurut Derta, seiring waktu, beberapa pihak telah berupaya
bersama-sama untuk mendukung pemanfaatan sumber daya ikan yang
berkelanjutan.
“Bekerjasama berbagai pihak, menginisiasi upaya penanggulangan
praktik itu melalui penguatan kapasitas masyarakat,” kata Derta. Di
antaranya, penetapan kawasan konservasi Suaka Alam Perairan Kabupaten
Flores Timur oleh Pemda Flores Timur di tahun 2013.
“Telah terbentuk beberapa Pokmaswas yang diinisiasi masyarakat
bersama Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Flores Timur, dan upaya tegas
penegakan hukum oleh Polair dan PSDKP bagi para pelanggar penggunaan bom
dalam menangkap ikan,” tambah Derta.
Dari beberapa upaya tersebut di atas, menurut Derta, inisiasi
pembentukan Pokmaswas oleh masyarakat dinilai sangat efektif. Sesuai
amanat Undang-undang Nomor 31 tahun 2004 tentang Perikanan pasal 67 yang
menyatakan bahwa masyarakat dapat dilibatkan dalam membantu pengawasan
perikanan”.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan (KEPMEN KP) No.
58 Tahun 2001, Pokmaswas merupakan pelaksana pengawasan di tingkat
lapangan yang terdiri dari unsur tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh
adat, LSM, nelayan, petani ikan serta masyarakat maritim lainnya.
Fungsinya melindungi dan mengawasi kawasan perairan sekaligus sebagai mediator antara masyarakat dengan pemerintah/petugas.
Tercatat ada lebih dari 20 Pokmaswas di Kabupaten Flores Timur dan
salah satunya Pokmakswas Pedan Wutun dari Kelurahan Ritaebang Kecamatan
Solor Barat. Kelompok tersebut beranggotakan 10 orang yang semuanya
berprofesi sebagai nelayan.
Kecamatan Solor Barat sendiri mempunyai pantai pasir putih yang
panjang dan Kelurahan Ritaebang merupakan habitat penting bagi penyu
sebagai tempat bertelur. Sedangkan, perairan lautnya digunakan oleh
megafauna laut sebagai tempat mencari makan dan bermigrasi di antaranya
Hiu Paus, Dugong, Lumba-lumba, Penyu, Pari dan Paus Biru.
Ketua Pokmaswas Pedan Wutun, Kristo Werang mengatakan bahwa Pokmaswas
Pedan Wutun telah melakukan beberapa upaya seperti melakukan kegiatan
pelestarian penyu dan kampanye pelestarian penyu, penyelamatan beberapa
megafauna, dan melakukan kegiatan sosialisasi ke teman nelayan lainnya
dan masyarakat tentang hewan-hewan laut yang dilindungi.
“Dalam dua tahun terakhir kami sudah melakukan beberapa kegiatan
pengawasan dan edukasi. Berhasil memindahkan 12 sarang penyu dan
melepaskan 789 tukik pada tahun 2018,” ungkap Kristo.
Butuh dukungan
Kristo ikut naik ke kapal Ekspedisi Pinisi Bakti Nusa dalam Diskusi
Masyarakat Kelautan dan Illegal Fishing bersama BP4D (Badan Perencanaan
Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah), DKP Flores Timur,
Yayasan Misool Baseftin dan Tim Ekspedisi Pinisi Bakti Nusa, Sabtu 13
April 2019 di Larantuka.
Kristo melanjutkan bahwa kelompoknya mempunyai rencana jangka pendek dan jangka panjang.
“Jangka pendeknya adalah membangun Rumah Edukasi dan Ekowisata Penyu
serta meningkatkan promosi dan mengembangkan materi edukasi ekowisata.
Jangka panjangnya adalah menjadikan Pantai Ritaebang sebagai Rumah Penyu
dan sebagai tempat wisata dan edukasi konservasi penyu di Flores,”
katanya.
Dari banyak upaya-upaya pengawasan dan pelestarian yang sudah
dilakukan, belum satu kalipun Pemerintah Provinsi atau Pusat
memperhatikan dengan memberi bantuan. Sumber dana selama ini untuk
bantuan fisik baru berasal dari swadaya anggota, lurah, dan Yayasan
Misool Baseftin saja.
Sedangkan untuk bantuan pendampingan dibantu pembinaan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Flores Timur.
Kristo juga menyampaikan harapan kepada pemerintah, dalam hal ini,
Provinsi karena pengalihan kewenangan pengelolaan sektor kelautan dari
pemerintah kabupaten ke pemerintah provinsi sesuai UU No. 23 tahun 2014.
“Kami berharap kepada pemerintah untuk mendukung kami punya rencana
jangka pendek dan jangka panjang. Seperti kami butuh laptop untuk
membuat data dan kamera dalam air untuk pendokumentasian. Setidaknya ada
angin segar untuk terus menyulut semangat kami,” harapnya.
Sementara itu Ketua Bidang Konservasi Laut dan Keanekaragaman Hayati,
DPP Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia (ISKINDO), Ikram Sangadji. M.Si.
mengatakan bahwa upaya pengawasan sumberdaya laut terutama terumbu
karang membutuhkan partisipasi masyarakat.
“ISKINDO akan terus mendukung inisiatif dan kampanye untuk melindungi
sumberdaya terumbu karang Indonesia yang kondisinya kian kritis,
tinggal 6% yang dalam kondisi baik,” kata Ikram.
Salah seorang volunteer Ekspedisi Pinisi, Ugi Sugiarto mengatakan
bahwa diskusi di Larantuka memperkaya data dan kajian Ekspedisi untuk
menjadi resume kepada pemerintah agar isu konservasi laut dan
penangkapan ikan tidak ramah lingkungan bisa menjadi perhatian bersama
para pihak.
“Isu ini juga kami temukan di Raja Ampat dan Maluku Utara, sehingga
Pemerintah Pusat perlu membuat kebijakan dan program yang bertujuan
melindungi sumberdaya terumbu karang dari ancaman kerusakan akibat
aktivitas manusia,” tutup Ugi. (*)
Pokmaswas Flores Timur Berjibaku Isu ‘Destructive Fishing
Baca Berita Penanganan Destructive Fishing Lainnya
Untuk
kebutuhan Air Minum yang menyehatkan coba konsumsi Air Izaura Air yang
terbukti dapat membantu proses penyembuhan Kegemukan, Migran, Alergi,
Sakit Maag, ASam Urat, Nyeri Sendi, Sambelit, Saking Pinggang,
Osteiporosis, Reumatk, Kanker, Vertigo, Ashma, Brinchitis, Darah Tinggi,
Kencing Batu, Kolestrol, DIABetes, Jantung, Darah Rendah, Jerawat',
WAsir dan Batu Ginzal. Dan menghilangkan racun dalam tubuh.
Mau Sehat dan Menyehatkan Minum Air Izaura
Mau Meraih Penghasilan Besar, Membantu Kesehatan Semua Orang dan Memiliki Bisnis Yang Mudah Anda Jalankan dengan Modal 350 ribu s.d 500 ribu. Berminat Hub Mukhtar, A.Pi HP. 081342791003
Mau Meraih Penghasilan Besar, Membantu Kesehatan Semua Orang dan Memiliki Bisnis Yang Mudah Anda Jalankan dengan Modal 350 ribu s.d 500 ribu. Berminat Hub Mukhtar, A.Pi HP. 081342791003
Cari Kos Kosan di Kota Kendari ini
tempat
Menerima pesanan
Kanopi, Pagar Besi, Jendela
dengan Harga
Murah dengan Sistim Panggilan.
Miliki Kavling tanah
di Pusat Pemerintahan Kabupaten Bima di GRIYA GODO PERMAI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar