Semenjak diterapkannya pemberantasan Illegal, Unreported dan Unregulated (IUU) Fishing terhadap kapal asing berdampak positif terhadap para nelayan lokal dan pasokan ikan di Sulawesi. Nelayan memiliki kesempatan untuk menyuplai ikan hasil tangkapannya ke pabrik pengolahan ikan.
Kepala Unit Makassar Perikanan Indonesia (Perindo) Indar Wijaya mengatakan kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berdampak langsung terhadap nelayan-nelayan kecil.“Kalau saya sih dari kebijakan khusus untuk nelayan kecil ya bahwa dampaknya sangat signifikan.
Artinya yang kemarin tahun-tahun lalu sebelum tidak ada kebijakan seperti ini ya tidak terserap sama sekali bisa terserap ke pabrik-pabrik besar dengan harga lebih bagus itu bedanya,” ucapnya saat ditemui di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (20/12).Ia juga mengatakan atas kebijakan tersebut membuat pendapatan ekonomi nelayan menjadi bertambah karena bisa langsung menyuplai tangkapan mereka ke pabrik-pabrik pengolahan ikan.
“Kebijakan itu malah nelayan-nelayan itu secara ekonomi pendapatannya meningkat karena bisa ia suplai langsung ke pabrik-pabrik itu sendiri jadi yang tadinya disuplai oleh kapal-kapal asing tidak ada lagi,” ujarnya.“Cakalang di sini bisa terserap lebih besar sama tuna sama pabrik-pabrik pengalengan itu sih dampak-dampak secara tidak langsung bagi nelayan-nelayan kecil,” tutupnya.
Indar menambahkan bahan baku ikan khususnya di daerah Sulawesi Selatan kini berlimpah. Menurutnya dalam lima bulan terakhir ada kenaikan tangkapan yang signifikan dari para nelayan.“Terkait dengan perikanan yang kita kelola di Sinjai di Makassar di Sulawesi Selatan sendiri itu alhamdulillah untuk 5 bulan terakhir dari bulan Agustus itu ada kenaikan signifikan hasil tangkapan nelayan-nelayan ini,” ucapnya.Indar mengatakan dalam sehari pihaknya bisa menampung ikan sebanyak 13 ton. Ikan tersebut nantinya disuplai ke pabrik-pabrik pengolahan ikan baik yang di Makassar, Jakarta, Surabaya, hingga Bitung Sulawesi Utara.
“Kita sudah bisa menampung seluruh tangkapan nelayan dengan kapasitas produksi kita sendiri nah untuk spesifikasi jenis ikannya sendiri cukup 2 Tuna dan Cakalang tujuannya untuk menyuplai bahan-bahan baku pabrik-pabrik pengalengan dalam negeri,” ujarnya."Untuk bulan ini kita udah capai 90 ton,” tambahnya.Terkait adanya pemberitaan yang menyatakan beberapa pabrik pengolahan ikan di Bitung kekurangan suplai ikan, Indra menyebut hal itu merupakan isu lama yang dimainkan lagi. Nyatanya, menurut dia, stok ikan masih banyak.Ia juga tak membantah bila kebijakan IUU Fishing Kementerian Kelautan dan Perikanan sempat membuat beberapa pabrik kesulitan mendapat bahan baku ikan dikarenakan tergantung dengan kapal asing.“Itu isu lama memang sih sebenarnya ada yang tutup tapi kan bukan dari 2 tahun terakhir ini mungkin karena masa transisi kebijakan itu yang diterapkan atau karena IUU Fishing bisa saja kan selama ini kan disuplai oleh kapal-kapal asing ya otomatis ada pemberantasan itu ya siapa yang suplai,” jelasnya.“Kan dengan adanya pemberantasan meskipun ada yang tutup diawal-awal Bu Menteri (Susi Pudjiastuti) alhamdulillah ikan nelayan terserap. Saya jamin tidak ada efek dari kebijakan itu. Malah nelayan-nelayan itu secara ekonomi pendapatannya meningkat,” pungkasnya.
https://kumparan.com/@kumparanbisnis/pemberantasan-iuu-fishing-bikin-pasokan-ikan-melimpah-di-sulawesi-
Air Sehat Izaura
Cari Kos Kosan di Kota Kendari ini
tempat
Menerima pesanan
Kanopi, Pagar Besi, Jendela
dengan Harga
Murah dengan Sistim Panggilan.
Miliki Kavling tanah
di Pusat Pemerintahan Kabupaten Bima di GRIYA GODO PERMAI BIMA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar