caputure facebook
Dua Nelayan Aceh Terombang-ambing di Laut Thailand
* Terombang-ambing 9 Hari
BANDA ACEH – Empat nelayan Aceh yang berlayar dari Lampulo, Banda
Aceh, untuk menangkap ikan di laut lepas pada 14 Agustus lalu, hanyut ke
perairan Thailand
karena boat mereka mengalami patah as. Setelah sembilan hari
terombang-ombang di laut, akhirnya pada 24 Agustus mereka ditemukan dan
ditolong oleh nelayan Thailand.
Boat yang mereka tumpangi, KM Nelayan 2016.347, akhirnya digandeng (dihela) oleh boat nelayan Thailand ke pantai terdekat, yakni Pantai Phang Nga. Hingga Minggu kemarin, keempat nelayan itu masih berada di Provinsi Phang Nga.
Phang Nga merupakan salah satu provinsi (changwat) di bagian selatan Thailand
yang berhadapan langsung dengan Laut Andaman. Provinsi-provinsi yang
bertetangga dekat dengan Phang Nga adalah Surat Thani, Ranong, dan
Krabi. Di selatan provinsi ini terdapat pula Provinsi Phuket yang
terkenal dengan keindahan pantainya.
Keempat nelayan asal Aceh itu berharap dapat segera dipulangkan ke
Aceh. “Kami sangat mengharapkan bantuan Kementerian Luar Negeri untuk
mempercepat pemulangan para nelayan tersebut,” kata Sabri Ramli, Ketua
Koperasi Nelayan Pintar yang berkantor di Pusat Pendaratan Ikan (PPI) Lampulo Banda Aceh.
Menurutnya, keempat nelayan tersebut merupakan anggota Koperasi Nelayan
Pintar. Masing-masing bernama Arifin, kelahiran 1 Juli 1983 asal
Simeulue; Muhammad, kelahiraan 1 Agustus 1987 asal Pulau Bungong,
Kecamatan Batee, Pidie; Dedi Surianto kelahiran 1 Juli 1981 asal Gampong
Rumah Panjang Susoh, Aceh Barat Daya; dan Dendi R, kelahiran 8 Agustsus
1988 asal Calang, Aceh Jaya. Dendilah pawang (nakhoda) boat tersebut.
Menurut Murdani alias Doyok (48), Kepala Bagian Pengolahan Ikan pada Koperasi Nelayan Pintar, keempat nelayan yang merupakan anggota koperasi itu kini dalam keadaan sehat di Phang Nga, Thailand. Boat yang mereka tumpangi pun dalam keadaan baik, kecuali asnya yang patah.
Keempat nelayan itu, kata Doyok, juga sudah berkomunikasi melalui telepon dengan Ketua Koperasi Nelayan
Pintar di Banda Aceh maupun dengan pihak keluarga mereka di Aceh.
“Intinya mereka berharap bisa segera dipulangkan ke Aceh. Kami mendapat
kabar, Kedutaan Besar RI di Bangkok segera menemui para nelayan asal
Aceh itu untuk membantu proses pemulangan mereka,” kata Doyok.
Ia tambahkan, saat berangkat dari Lampulo tanggal 14 Agustus 2018,
keempat nelayan itu membawa bekal makanan dan minuman lumayan banyak.
Mereka targetkan untuk lima hari melaut, tapi bekal yang mereka bawa
untuk sepuluh hari. “Itu sebab mereka mampu bertahan hidup meski
terombang-ambing selama sembilan hari di laut,” kata Doyok.
Ia perkirakan, as boat itu patah semata-mata karena kuatnya hantaman
ombak, bukan karena kandas oleh terumbu karang. “Mudah-mudahan kerusakan
boat itu bisa segera ditangani di Thailand dan mereka bisa kembali ke Aceh dengan boat tersebut,” kata Doyok. (dik)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Boat Rusak, 4 Nelayan Aceh Hanyut ke Thailand, http://aceh.tribunnews.com/2018/08/27/boat-rusak-4-nelayan-aceh-hanyut-ke-thailand.
Editor: bakri
Cari Kos Kosan di Kota Kendari ini
tempat
Menerima pesanan
Kanopi, Pagar Besi, Jendela
dengan Harga
Murah dengan Sistim Panggilan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar