Ketika produksi ikan kita rendah karena dampak deregulasi pembenahan
penertiban manajemen pengelolaan pencegahan IUUF, namun sebaliknya pada
negara kawasan Indian Ocean mengalami surplus produksi ikan pelagis
jenis ikan Yellowfin Tuna dan Mackerel. Mereka menawarkan produk bahan
baku ikan. Tak heran jika beberapa industri pengalengan ikan kita
kekurangan bahan baku dan lakukan impor diantaranya dari India.
Kapan berkah itu juga menjadi peluang bangsa kita? Apa upaya nasional
kita? Loss oportunity fishing kita apakah trs dibiarkan ibarat dalam
posisi tikus mati dilumbung padi? Sdh berapa banyak perusahaan pengolah
ikan yg megap-megap sekarat kekurangan bahan baku dan terancam gulung
tikar? Berapa banyak dampak genosida mata pencaharian pengangguran
pekerja terampil darat dan laut yg berderet panjang didepan mata apakah
juga trs dibiarkan?
Lahirnya deregulasi dilatarbelakangi oleh
salah kelola perikanan nasional beberapa dekade lalu yg cuma
mengedepankan kebijakan target PNBP membanjirnya invesatasi kapitalis
asing, kapal asing, orang asing yg dibonceng oleh IUUF merugikan bangsa
negara. Pembenahan yg mencari bentuk, telah berhasil memerdekakan
perikanan kita dari penjajahan kapitalis asing, namun merimbas pada
perikanan lokal dalam negeri yg belum terselesaikan dan berakibat
rendahnya produktivitas nasional yg belum bisa memasok bahan baku
industri dalam negeri. Sebenarnya jika bersikap cerdas kaya dg solusi
ini peluang usaha anak bangsa yg seharusnya ditata dibuka dg akuntabel
terkendali dg syarat mencegah terulang kembali penjajah perikanan asing
dg berbagai modus baru investasi money laundry menggunakan bangsa kita
dg iming-iming prosentase keuntungan yg kecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar