Laporan wartawan Pos Belitung, Disa Aryandi
BANGKAPOS.COM, BELITUNG -- Nelayan
pesisir Dusun Suge, Kecamatan Simpang Pesak, Kabupaten Belitung Timur
(Beltim), mengeluhkan banyak kerusakan pada Bubu Ketam (alat tangkap
kepiting). Kerusakan itu, menyusul adanya aktivitas nelayan dari luar
negeri sejuta pelangi, yang menangkap hewan laut.
Nelayan
pesisir utara kota 1001 warung kopi itu, menyebut - nyebut alat tangkap
yang dipergunakan nelayan luar Beltim itu, adalah berjenis Trawl.
Pasalnya, alat tangkap itu, berbentuk jaring dengan menggunakan pemberat
dibagian bawah. Sehingga bisa berakibat fatal dan merusak terumbu
karan, yang menjadi rumah bagi ikan.
Aktivitas nelayan luar Beltim itu, telah berlangsung sekitar satu bulan belakang. Nelayan-nelayan
di duga berasal dari Tanjung Rusa, Kabupaten Belitung itu, beroperasi
dibawah tiga mill dari Bibir pantai perairan laut Suge.
"Bubu - bubu ketam kita, yang biasa kita pasang di daerah itu, habis
di hajar mereka. Soalnya mereka menggunakan trawl, itu bukan hanya Bubu
kita saja, tapi terumbu karang lainnya habis," keluh Pendi, salah satu Nelayan Dusun Suge kepada Posbelitung, Sabtu (25/7/2015).
Biasa, nelayan lokal pesisir utara tersebut melakukan aktivitas
melaut, kurang dari kejauhan tiga mill laut. Jarak itu, terhitung dari
pesisir pantai Suge. Sehingga, menurut Pendi, sangat menganggu aktivitas
penangkapan nelayan lokal. Sebab, nelayan lokal di pesisir utara Beltim
itu, sangat bergantung kehidupan dari hasil laut.
"Biasa juga nelayan - nelayan itu, sampai ke pinggir-pinggir pantai,
hitungannya setengah mill laut, kadang kurang tidak sampai setengah mill
mereka beroperasi. Kita kan pasang bubu ketam di seputaran itu, makanya
kadang bubu kita hilang terbawa trawl itu," kata dia.
http://bangka.tribunnews.com/2015/07/27/bubu-ketam-nelayan-suge-dirusak-jaring-trawl
Tidak ada komentar:
Posting Komentar