Desa Pacung, Kabupaten Buleleng
Semakin meningkatnya permintaan pasar terhadap produk laut (seafood) maka semakin diperlukannya nelayan hingga konsumen untuk memperhatikan aspek-aspek keberlanjutan perikanan. Keberlanjutan perikanan dapat dipastikan dengan melihat aspek terkait biologi dan ekologi ikan karang, cara dan alat tangkap, lingkungan disekitarnya, hingga kesejahteraan nelayan.
Dalam memenuhi kebutuhan perikanan lestari, pemerintah Kabupaten Buleleng didampingi oleh Yayasan Reef Check Indonesia dan didukung oleh Yayasan WWF-Indonesia melakukan pelatihan inisiasi perbaikan praktik perikanan ikan karang. Kegiatan yang dilaksanakan di Desa Pacung, Kabupaten Buleleng – Provinsi Bali ini dihadiri kurang lebih 20 nelayan ikan karang dari 4 kelompok.
Kepala Dinas Kelautan Perikanan, kabupaten Buleleng, Ir. Nyoman Sutrisna, MM dalam sambutannya menyampaikan perlunya kerjasama berbagai pihak dalam mendukung keberlanjutan sumberdaya perikanan.
“Kegiatan pengelolaan sumberdaya perikanan membutuhkan dukungan dari berbagai pihak dari tingkat pemanfaat (nelayan), dinas, LSM, swasta, hingga konsumen (masyarakat luas) sehingga adanya integrasi baik dalam upaya mendukung perikanan berkelanjutan.” Ujarnya.
Lebih lanjut, Kepala Dinas yang sangat aktif blusukan ke wilayah pesisir ini memberikan arahan untuk tetap diperlukan sinergitas antara program perikanan dengan kawasan Konservasi laut yang ada.
“Inisiasi perbaikan ikan karang ini sangat tepat guna sebagai upaya mendukung kawasan konservasi laut daerah yang saat ini dalam proses menuju penetapan, sehingga nelayan mendapatkan peningkatan kapasitas dalam memberikan kualitas serta nilai jual yang lebih tinggi untuk kesejahteraannya yang diikuti dengan tetap memperhatikan peraturan-peraturan pemerintah yang sudah disepakati bersama, khusunya terkait alat tangkap dan zonasi.”Lanjutnya.
Dalam kegiatan ini, juga dilakukan simulasi sistem dan manfaat zonasi yang memberikan pemahaman yang lebih kongkrit dan mudah dipahami oleh masyarakat nelayan.
Inisiasi perbaikan ikan karang ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman terkait konsep perikanan berkelanjutan yang mencakup pemahaman terkait menjaga kelestarian sumberdaya perikanan dan ekosistem laut, peningkatan pemahaman penangkapan kerapu dan kakap yang ramah lingkungan, serta menjamin sustainable livelihood atau mata pencaharian nelayan yang berkelanjutan melalui praktik penangkapan yang berkelanjutan dan penanganan yang baik.
Keberlanjutan perikanan tidak lepas dari sisi ekonomi nelayan, harga tawar yang lebih tinggi akan mensejahterakan nelayan dan meminimalisir praktik penangkapan yang tidak bertanggungjawab. Seperti yang diungkapkan oleh bapak Gede Hindu Gosa, “Nelayan di Desa Pacung menyambut baik program inisiasi perbaikan ikan karang, program ini memberikan pemahaman yang baru terkait menjaga kelestarian sumberdaya perikanan karang dan ekosistemnnya. Kendala yang selama ini terjadi di masyarakat nelayan desa kami adalah kurang jaringan ke luar. Sehingga, selama ini ikan hasil tangkapan nelayan hanya dipasarkan di wilayah sekitar baik ke pengepul atau tetangga dengan harga jual yang rendah. Harapannya setelah kami masuk dalam kelompok binaan jaring nusantara kami dapat meningkatkan kualitas ikan dan pengelolaannya sehingga harga ikan bisa menjadi lebih tinggi dan mendapatkan pasar yang tetap.”
Program inisiasi perbaikan ikan karang ini merupakan kegiatan yang cukup panjang, dimana goal yang ingin dicapai adalah teridentifikasinya jenis (spesies) ikan kerapu dan kakap hingga diketahui status stoknya yang terdapat di Desa Pacung melalui penelitian-penelitian terkait, serta meningkatkan kualitas ikan dan pemahaman terkait keberlanjutannya yang berdampak pada meningkatnya kesejahteraan nelayan tradisionan ikan karang yang juga dapat mewariskan sumberdaya lautnya ke generasi selanjutnya.
Mochamad Iqbal Herwata Putra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar