“Menjadi orang kaya itu baik. Tak hanya menguntungkan bagi kita
dan keluarga kita tetapi juga dalam arti yang lebih luas.” Itulah
ucapan pebisnis Mark Cuban, lelaki kelahiran 31 Juli 1958, yang kini
mengelola klub basket NBA Dallas Maverick dan menjalankan bisnis TV
kabel di Amerika. Ia salah satu orang terkaya di dunia dengan kekayaan
yang menurut Majalah Forbes sebesar US$2,4 miliar.
Mark Cuban dibesarkan di tengah keluarga sederhana. Ayahnya hanya seorang tukang pasang jok mobil. Karena kondisi kehidupan ayahnya seperti itu Cuban sudah belajar mencari uang sendiri sejak usia 12 tahun untuk memenuhi kebutuhannya. Saat ia menginginkan sepatu basket yang mahal, misalnya, ia terpaksa harus mengumpulkannya dengan cara berjualan plastik-plastik buat mengemas sampah.
Setelah itu sambil sekolah ia juga mengumpulkan uang dengan kerja sambilan mulai dari jadi bartender, instruktur dansa, hingga promotor pesta buat rekan-rekannya. Dari kerja inilah ia bisa membiayai kuliahnya.
Ia kuliah di University of Pittburgh. Namun baru setahun kemudian pindah ke Indiana University, dan akhirnya lulus dengan meraih gelar bachelor bidang administras bisnis pada tahun 1981. Saat masih kuliah, dengan uang yang dikumpulkannya ia mampu membeli pub tempat hangout teman-teman kampusnya, Motley’s Pub.
Tahun 1982 ia memutuskan berkelana ke Dallas setelah terbujuk cerita temannya yang menggambarkan betapa indahnya Dallas. Di sinilah ia mulai sering jalan-jalan melihat-lihat rumah mewah agar dirinya termotivasi mencari uang. “Saya suka keliling-keliling melihat-lihat rumah-rumah besar dan membayangkan bagaimana rasanya jika tinggal di sana. Itu saya gunakan sebagai motivasi,” katanya. Saat itu ia bekerja sebagai salesman software dari perusahaan software komputer Your Business Software.
Di perusahaan ini ia hanya setahun karena kemudian menemukan peluang bisnis. Cuban membangun bisnis sendiri bernama MicroSolution dengan dukungan dari kliennya yang ia temukan saat menjajakan software. Perusahaan ini berkembang baik. Namun tahun 1990 ia menjualnya ke kliennya, CompuServe, dengan nilai US$ 6 juta. Dari hasil penjualan itu ia mendirikan Audionet (sekarang Broadcast.com), radio berbasis internet. Perusahaan ini berkembang pesat. Sampai-sampai Yahoo membelinya dengan nilai yang fantastis US$5,9 miliar.
Hasil penjualan itu ia gunakan untuk cari perusahaan lewat pasar modal yang kemudian membuatnya menjadi salah satu pengusaha terkaya di dunia. Tahun 2013 ini Forbes memasukkannya dalam deretan orang terkaya dunia urutan ke-613 dengan kekayaan sebesar US$2,4 miliar. Apa rahasia suksesnya? “Apa yang saya pelajari selama 11 tahun adalah bahwa kita harus fokus dan percaya pada kemampuan kita sendiri,” katanya.
Mark Cuban dibesarkan di tengah keluarga sederhana. Ayahnya hanya seorang tukang pasang jok mobil. Karena kondisi kehidupan ayahnya seperti itu Cuban sudah belajar mencari uang sendiri sejak usia 12 tahun untuk memenuhi kebutuhannya. Saat ia menginginkan sepatu basket yang mahal, misalnya, ia terpaksa harus mengumpulkannya dengan cara berjualan plastik-plastik buat mengemas sampah.
Setelah itu sambil sekolah ia juga mengumpulkan uang dengan kerja sambilan mulai dari jadi bartender, instruktur dansa, hingga promotor pesta buat rekan-rekannya. Dari kerja inilah ia bisa membiayai kuliahnya.
Ia kuliah di University of Pittburgh. Namun baru setahun kemudian pindah ke Indiana University, dan akhirnya lulus dengan meraih gelar bachelor bidang administras bisnis pada tahun 1981. Saat masih kuliah, dengan uang yang dikumpulkannya ia mampu membeli pub tempat hangout teman-teman kampusnya, Motley’s Pub.
Tahun 1982 ia memutuskan berkelana ke Dallas setelah terbujuk cerita temannya yang menggambarkan betapa indahnya Dallas. Di sinilah ia mulai sering jalan-jalan melihat-lihat rumah mewah agar dirinya termotivasi mencari uang. “Saya suka keliling-keliling melihat-lihat rumah-rumah besar dan membayangkan bagaimana rasanya jika tinggal di sana. Itu saya gunakan sebagai motivasi,” katanya. Saat itu ia bekerja sebagai salesman software dari perusahaan software komputer Your Business Software.
Di perusahaan ini ia hanya setahun karena kemudian menemukan peluang bisnis. Cuban membangun bisnis sendiri bernama MicroSolution dengan dukungan dari kliennya yang ia temukan saat menjajakan software. Perusahaan ini berkembang baik. Namun tahun 1990 ia menjualnya ke kliennya, CompuServe, dengan nilai US$ 6 juta. Dari hasil penjualan itu ia mendirikan Audionet (sekarang Broadcast.com), radio berbasis internet. Perusahaan ini berkembang pesat. Sampai-sampai Yahoo membelinya dengan nilai yang fantastis US$5,9 miliar.
Hasil penjualan itu ia gunakan untuk cari perusahaan lewat pasar modal yang kemudian membuatnya menjadi salah satu pengusaha terkaya di dunia. Tahun 2013 ini Forbes memasukkannya dalam deretan orang terkaya dunia urutan ke-613 dengan kekayaan sebesar US$2,4 miliar. Apa rahasia suksesnya? “Apa yang saya pelajari selama 11 tahun adalah bahwa kita harus fokus dan percaya pada kemampuan kita sendiri,” katanya.
http://andriewongso.com/articles/details/12278/Tak-Ada-Salahnya-Jadi-Orang-Kaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar