16 Maret, 2014

Pulau Kanawa, Keindahan Tepian Surga di Flores


12.00 tepat kapal yang membawa kami bergerak menuju Pulau Kanawa, sebuah pulau kecil di Flores yang dikelilingi oleh terumbu karang yang indah dihiasi dengan pantai pasir putih beserta air lautnya yang bening.
Sekilas namanya hampir sama dengan sebuah pulau kecil yang terletak tidak jauh dari Pelabuhan Poto Tano, Sumbawa yang bernama Kenawa. Ternyata memang keduanya berbeda. Beberapa teman ada yang menanyakan nama pulau yang mirip ini. Pulau Kanawa yang menjadi tujuan kami ber-10, para traveller dari Jakarta plus seorang kenalan dari Philipina.
Pulau Kanawa dikelola oleh orang yang berkebangsaan Italia. Dipulau seluas 32 hektare ini dibangun bungalow yang ada dibibir pantai dengan sebuah pelabuhan kecil didekatnya untuk melabuhkan perahu para wisatawan yang berkunjung ke pulau kanawa ini. Informasinya, sebelum dikelola oleh warga Italia pulau ini berada dalam pengelolaan warga Labuan Bajo.
kanawa1Karena ada pengelolanya, kamipun mengikuti prosedur untuk menuju ke pulau. Salah satunya adalah  menggunakan kapal yang disediakan oleh pihak pengelola untuk antar jemput. Oh iya, untuk menuju pulau ini dimulai dari pelabuhan Labuan Bajo. Jadwal pemberangkatan Pk 12.00 dari Labuan Bajo dan esok harinya kembali dari Kanawa Pk 08.00.
Jauh-jauh hari sebelum berkunjung ke Kanawa saya sudah melakukan reservasi tempat. Maklum saja, pulau ini menjadi salah satu favorit wisatawan mancanegara. Dan terbukti ketika saya dan teman-teman ke sana, hanya kami yang orang lokal. Sisanya semua bule-bule. Oh ya, saya booking penginapan di pulau ini 1-2 bulan sebelum waktunya.
kanawa2
Saya berdua teman sepakat untuk menyewa penginapan berupa tenda dome. Harga ekonomis dengan beralas matras tebal, bantal dan selimut. Serasa camping di sebuah pulau. Beberapa teman ada yang memesan di bungalow. Pilihan lain bisa menyewa rumah berupa bale-bale seperti bentuk gazebo. Di bale ini sudah tersedia kasur, bantal, kelambu, lampu dan sebuah stop kontak listrik. Untuk harga bervariasi dan tentunya yang model tenda camping paling murah. Untuk tenda camping dan bale-bale kamar mandi terpisah. Berbeda dengan yang bungalow, kamar mandi sudah menjadi satu dalam bangunan.
Kanawa111,5 jam kami berlayar tampak di kejauhan sebuah bukit batu. Semakin mendekat, saya terkagum-kagum dengan keindahan pulau ini. Pantai pasir putihnya mengundang siapapun untuk guling-gulingan di atasnya. Hamparan karang terlihat jelas dari permukaan air. Latar belakang bukit dengan rerumputan kuning menambah exotic pemandangan pulau ini.
Ketika kapal merapat di darmaga kecil, berhamburan kami turun ke daratan. Saya sendiri tidak langsung turun, tapi mengeluarkan kamera dari dalam tas dan mengabadikan darmaga dan pulau dari  atas kapal. Tampak beberapa anak hiu asik berenang di perairan dangkal. Dengan mata telanjang, saya bisa melihat tingkah polah hiu kecil itu hilir mudik di samping dermaga. Ikan-ikan beragam jenis juga tampak asik berenang kesana-kemari.
Kanawa3Terumbu karang tumbuh dengan subur dan indah pada lautan yang mengelilingi pulau ini. apalagi biasanya apabila telah menjelang sore maka air laut akan surut pada pulau kanawa ini. Kita bisa menikmati suasana sore sambil memunguti kepiting atau bintang laut yang terdapat pada pasir pantai.
Jika hobby snorkling, maka dapat menikmati keindahan bawah laut yang ada disekitar pulau kanawa ini. Harga sewa alat snorkling Rp 50.000 per hari. Banyak spot tersebar di pulau ini. Jika punya ijin menyelam, pulau ini menyediakan dive center yang menyediakan layanan untuk menyelam.
Setelah kami menyimpan tas ransel di kamar masing-masing, kami pun berjalan-jalan menyusuri pantai pasir putih. Cuaca panas tidak menyurutkan langkah kaki kami untuk melihat pemandangan laut yang indah. Beberapa pepohonan di pinggir pantai kami jadikan tempat duduk-duduk sambil menikmati sepoi-sepoi angin.
Kanawa4“El, jadi mau naik ke bukit?” tanya Danan, teman satu tendaku.
“Yup, jadi donggg… Nanti kita tanya-tanya dulu jalur naiknya’” jawabku sambil menatap laut biru di depanku.
“Gue ikut yah, kayanya seru lihat sunset dari atas bukit, semoga kuat naiknya nih. Yang jelas turun ngesot pakai pantat deh,” kata Danan yang bertubuh agak besar dan bulat.
“OK….tanya teman-teman lainnya mau ikut ke bukit atau mau berenang di pantai aja,” kataku ke Danan.
Sorenya, kamipun bergegas menuju bagian belakang bungalow untuk naik ke atas bukit kecil. Tampak beberapa orang bule sudah berada di atas. Kami pun perlahan-lahan mulai mengatur nafas agar bisa sampai di atas.
Kanawa9Bukit Pulau Kanawa memang tidak tinggi. Tapi jalur mendakinya cukup terjal, berbatu, dan berpasir. Untuk sampai ke atas, saya tidak lagi bisa berjalan tegak atau membungkuk, terkadang harus sedikit merayap sambil berpegangan rumput liar. Di pertengahan mendaki, saya bertemu seorang bule sedang duduk-duduk di dipan terbuat dari bambu. Rupanya ada tempat untuk melepas lelah sambil menikmati keindahan Kanawa dari ketingian. Dari titik sinipun sudah kelihatan gradasi warna laut dari biru tua, biru muda, dan tosca. Di kejauhan Pulau Flores tampak seperti benteng yang sangat kokoh. Kapal-kapal yang berlayar juga tampak bergerak perlahan. Indah sekali.
Kanawa5Bergegas saya melanjutkan perjalanan mendaki lebih tinggi. Sampai di puncak bukit, lautan biru terbentang luas di arah timur, selatan, dan barat. Sedangkan pada bagian utara, ada bukit yang lebih menjulang. Suasana mentari senja tampak kemerahan dan terasa syahdu. Semilir angin yang menerpa wajah seolah mengantarkan sebuah dongeng keindahan yang dibawa oleh tenggelamnya bulat matahari di ufuk barat. Sunset yang sempurna.
kanawa7Malamnya kami ngobrol ngalor ngidul karena tidak ada tv di penginapan. Jadi berada di Kanawa ini memang untuk mengasingkan diri dari hiruk pikuk kota dan menikmati kesunyian alam di tengah indahnya panorama ciptaan Tuhan. Di Kanawa listrik dibatasi, yaitu hanya dinyalakan mulai jam 6 sore sampai jam 11 malam. Jadi saat jam-jam tersebut saya harus segera nge-charge segala macem battery di restoran.

Saat malam, restoran terasa ramai. Karena mungkin hanya disinilah satu-satunya tempat semua pengunjung pulau bisa bercengkerama dalam makan malam bersama. Menu di restoran ini didominasi makanan Italia, namun menu-menu lokal juga tetap tersedia.
kanawa10 
Jam 11 malam ketika listrik sudah dipadamkan, saya kembali ke tenda. Karena dimana-mana gelap, tampak di langit jutaan bintang sangat jelas terlihat. Saya sempatkan duduk-duduk di dermaga sambil menikmati milky way berhias kerlap kerlip bintang. Terasa hening. Lelah yang terasa berangsur hilang tergantikan dengan kegembiraan berada di bentang alam yang tersaji indah.

Pulau ini memang cocok bagi yang ingin sejenak melepaskan diri dari rutinitas keseharian yang padat. Keindahan dan keramahan pulau ini membuat saya ingin kembali lagi untuk sekedar menikmati keindahan dan kedamaian alam. (elif06)

Transoprtasi menuju Pulau Kanawa (Data tahun 2013)
- Dari kota Labuhan Bajo ambil paket menginap sudah termasuk transportasi kapal PP dan sarapan pagi, booking di http://kanawaislandresort.com/
- Penginapan tenda 75.000-125.000/orang

Obyek wisata lain
- Wisata bahari ke Pulau Komodo dan Rinca
- Pink Beach
- Gua Batu Cermin
kanawa8“Dengan petualangan kecil ini, aku bisa belajar banyak tentang hakikat hidup. Tidak ada yang lebih menyenangkan selain berada di alam terbuka, menikmati keagungan Tuhan.”

http://indonesia360derajat.wordpress.com/2014/03/15/pulau-kanawa-keindahan-tepian-surga-di-flores/ 

Tidak ada komentar: