Merdeka.com - Pemerintah
berencana untuk membangun empat pelabuhan untuk ekspor ikan di luar
Jakarta. Ini untuk mengurangi pasokan ikan dari seluruh penjuru
Indonesia ke Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Cilincing, Jakarta.
Direktur Pelabuhan Ditjen Perikanan Tangkap (DJPT) Kementerian
Kelautan dan Perikanan Bambang Sutejo mengatakan proyek itu bakal
berjalan seiring dengan revitalisasi Sistem Logistik Ikan Nasional
(SLIN). Sejak diluncurkan tahun lalu hingga saat ini, SLIN dinilai
berjalan lamban.
"Kita lihat SLIN kok belum jadi-jadi juga. Makanya kita coba
konektivitas ini, sekarang sedang dalam tahap kajian," kata Bambang di
kantornya, Jakarta, Jumat (14/3).
Dia menargetkan, pengembangan empat pelabuhan perantara itu bisa
dijalankan tahun depan. Ambon dan Belawan (Medan) dipilih menjadi lokasi
proyek. Pertimbangannya, Ambon bisa menjadi pelabuhan ekspor ikan di Timur
Indonesia. Hal sama juga berlaku untuk Belawan, menjadi pelabuhan ekspor
ikan di Sumatera.
Bambang mengaku belum menghitung biaya yang harus dikeluarkan untuk
proyek tersebut. Di sisi lain, pemerintah sudah mengucurkan Rp 60 miliar
untuk membangun lemari pendingin di pelabuhan potensial guna mendukung
SLIN.
Sayang, program itu tak berjalan lancar lantaran minimnya dukungan pemda dan pasokan listrik PLN.
Sekedar informasi, berdasarkan data dari 22 pelabuhan ikan yang
dikelola pemerintah, total produksi ikan tahun lalu mencapai 548.318
ton. Tenaga kerja terserap sebesar 384.091 orang.
Di pelabuhan ikan besar seperti di Cilincing, perputaran uang
mencapai Rp 10 miliar per hari. Sedangkan, di pelabuhan ikan kecil
non-ekspor, rata-rata transaksi hingga Rp 4 miliar.
[yud]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar