Oleh Wisuda, Bali,
Walaupun mendapat julukan petinju, tapi petinju yang ini tidaklah
mempunyai badan yang kekar layaknya seorang petinju pada umumnya.
Tubuhnya sangat mungil, hanya sekitar 2,5 cm saja. Bahkan salah satu
jenis kepiting dari genus Lybia ini, terlihat lucu dan sangat unik.
Banyak ditemukan di lautan dangkal tropis Samudera Indo-Pasifik,
termasuk di Indonesia. Kepiting dengan genus Lybia, memang biasa dikenal
sebagai kepiting pom-pom atau boxer crab karena kebiasaan yang membawa anemon laut di dalam masing-masing cakarnya, ini menyerupai pom-pom atau sarung tinju.
Karapas atau cangkangnya berbentuk trapesium. Permukaan karapas atau
cangkang ditandai dengan beberapa perbedaan warna. Mereka tetap memiliki
kaki sebagaimana khasnya kepiting berkaki sepuluh, walaupun tidaklah
kuat seperti cakar. Tetapi, kaki-kaki mereka ramping dan masing-masing
memiliki jari halus bantalan delapan atau sembilan. Sepasang kaki bagian
depan berukuran lebih kecil dari kaki yang lainnya.
Hampir semua kepiting petinju adalah omnivora. Dan mereka setidaknya
membawa tiga jenis anemon di cakarnya, diantaranya berjenis Bunodeopsis spp atau Triactis productâ.
Dan mereka menjalin hubungan saling menguntungkan dengan si anemon,
atau biasa juga disebut symbiosis mutualisme. Kepiting petinju ini akan
menggunakan anemon di cakarnya, untuk menakut-nakuti para predator
potensialnya. Tentakel anemon yang baik akan dipersenjatai dengan cnidocytes
(sel penyengat). sementara anemon diuntungkan dengan kemudahannya
memperoleh makanan, karena selalu dibawa kemana-mana oleh kepiting
petinju.
Spesies mungil ini tinggal di balik atau celah-celah batu dan karang,
membuatnya sangat sulit ditemukan. Mereka akan segera bersembunyi,
apabila ancaman tinju anemonnya tidak berfungsi.
Walaupun begitu, karena bentuknya yang unik itulah, kepiting petinju
atau kepiting pom pom juga diminati oleh para pehobi mahluk laut untuk
dipelihara sebagai peliharaan. Jumlah mereka memang banyak, karena
setiap bertelur. Mereka bahkan bisa memproduksinya dalam jumlah ribuan,
yang akan dibawanya terus di bawah cangkang. Tetapi kuota yang ketat,
terhadap eksploitasi yang berlebihan si kepiting lucu ini tetap
diperlukan, untuk menjaganya agar tetap lestari.
Dan karena Undang-undang atau peraturannya memang belum ada,
kesadaran masyarakat secara umum diperlukan sepenuhnya. Apalagi, para
wisatawan foto underwater mancanegara banyak yang datang ke indonesia
hanya untuk mengabadikan si boxer crab, ke dalam koleksi foto mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar