Lagi lagi
pihak Direktorat Jenderal Pengawasan SDKP Kementerian Kelautan dan Perikanan
kembali memulangkan 3 nelayan Aceh tanggal
19 Maret 2013 yaitu ; Basri bin
Bustari (28 Tahun) asal Kampung Jawa Kota Banda Aceh, Muhibpudin bin Khairuddin
(24 tahun) asal Kuala Batee kabupaten Aceh Barat Daya, Safari bin Hamid (30
Tahun) asal Meurebo Kabupaten Aceh Barat , yang didampingi oleh Bapak Nursalim
(Utusan PSDKP) dan Bapak Zulfikar (utusan KBRI New Delhi)
Pukul
16.00 WIB, rombongan utusan KKP, KBRI dan nelayan tiba di Bandara Sultan
Iskandar Muda – Banda Aceh disambut dengan tangis haru salah satu perwakilan
anggota keluarga nelayan yang langsung memeluk nelayan yang baru tiba di
bandara yang disaksikan oleh utusan KKP, KBRI, DKP Aceh, Satker PSDKP Lampulo,
Panglima Laot Aceh dan Pers (media cetak dan elektronik).
selanjutnya
dilaksanakan acara serah terima di Auditorium Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh
yang di pimpin oleh Kepala Bidang Perikanan Tangkap, Pesisir dan Pulau-pulau
kecil (Bapak Endin Safruddin, S.Pi), dalam sambutannya beliau mengucapkan rasa
syukur dan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang berkontribusi atas pemulangan
3 (tiga) orang nelayan asal aceh dari India.
Kemudian
3 (tiga) orang nelayan oleh Kementerian
Kelautan dan Perikanan kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh yang disaksikan
dalam lembar berita acara oleh Utusan KKP dan Utusan KBRI New Delhi. Setelah itu
diserahterimakan lagi oleh Dinas Kelautan Propinsi Aceh kepada Dinas Pertanian,
Perikanan dan Kelautan Kota Banda Aceh mewakili Dinas Kabupaten Aceh Barat dan
Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh Barat Daya yang merupakan asal dari ketiga
nelayan tersebut yang disaksikan dalam lembar berita acara oleh Panglima Laot
Aceh dan Kepala Satker PSDKP Lampulo.
Panglima
Laot Aceh yang juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Direktorat
Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan
Perikanan dan semua pihak atas proses pemulangan nelayan aceh kali ini yang
merupakan proses yang terbaik. Dan beliau mengharapkan kerjasama ini akan terus
berlanjut dalam rangka menyelesaikan masalah yang menimpa nelayan khususnya
yang berasal dari aceh. Selain itu beliau juga mengajak kepada nelayan agar
menyampaikan ke nelayan lainnya agar memahami batas perairan wilayah negara Republik
Indonesia sehingga masalah dengan negara tetangga seperti india dapat
diminimalisir.
Kasubdit
penanganan Barang Bukti dan Awak Kapal mewakili Direktur Jenderal Pengawasan
Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (Ibu Dra.
Listya Inderasari, MM) merasa terharu dengan peristiwa ini, terlebih lagi
setelah mendapat info dari KBRI New Delhi yang menyatakan bahwa diantara jumlah
3 (tiga) orang nelayan tersebut ternyata sebelumnya berjumlah 4 (empat) orang.
Namun 1 (satu) orang diantara mereka telah meninggal karena Sakit Asam Lambung
yang tidak sanggup menahan rasa lapar selama terapung-apung dilaut lebih kurang
selama minggu pertama sehingga mereka sepakat untuk menyemayamkan jenazah
saudara mereka tersebut (Alm. Pak Baka) ke dalam Lautan samudera Hindia.
Sementara itu 3 (tiga) orang yang selamat sampai tiba ke aceh ini, sanggup
bertahan selama 23 hari ke depan sebelum
mereka terdampar di pulau Andaman. Kira-kira 14 hari di Pulau Andaman mereka
baru ditemukan oleh Coast Guard India yang beroperasi di wilayah Perairan Pulau
Andaman dan selanjutnya dijemput oleh KBRI New Delhi untuk diproses pemulangan
ke aceh. Mereka ini pejuang sejati, ungkap beliau, dimana mereka sanggup
bertahan selama 37 hari terapung di laut dan terdampar di pulau andaman.
Harapannya ke depan, agar 3 (tiga) orang nelayan yang telah dipulangkan ke aceh
ini agar memberitahukan kepada sesama nelayan lainnya di aceh yang selama ini
mencari ikan khususnya jenis Hiu jangan sampai memasuki perairan India dan
memahami batas wilayah pengelolaan Perikanan Republik Indonesia serta lebih
mengutamakan keselamatan diri dan kegelisahan anggota keluarga yang menunggu di
rumah.
3
(tiga) orang nelayan tersebut juga mendapat santunan dan biaya transportasi
dari Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh hingga sampai ke rumahnya masing-masing.
Sumber : YUSNI HAFRIALDI, S.St.Pi Kepala Satker Pengawasan SDKP Lampulo Aceh
dan Mukhtar, A.Pi, M.Si Kepala Stasiun Pengawasan
SDKP Belawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar