SINGKIL - Kapal pukat
harimau asal Sibolga, Sumatera Utara, dilaporkan makin merajalela
menjarah ikan di laut Aceh Singkil. Wilayah tangkapnya dekat saja dengan
garis pantai, hingga deru suara mesinnya terdengar di tengah keheningan
malam hari ke pemukiman penduduk.
Kondisi itu, meresahkan nelayan tradisional yang mencari nafkah tak jauh dari bibir pantai. Bila tidak segera ada tindakan dari aparat terkait, dikhawatir dapat memicu konflik di tengah lautan. “Tadi malam sudah ada masuk lima kapal pukat harimau. Terlihat oleh nelayan di sekitar Pulau Birahan (masuk dalam wilayah Kecamatan Singkil Utara-red) itu kan dekat sekali dengan wilayah kita,” kata Sujono nelayan di Singkil Utara, Jumat (31/8).
Menurutnya, daerah tangkapan kapal pukat harimau berada dalam wilayah perairan Singkil Utara. Sehingga nelayan setempat yang menggunakan peralatan tangkap tradisional kesulitan dalam mencari ikan di laut. “Kalau pukat harimau habis semua ikan yang ada dilaut dari mulai yang kecil hingga sebesar kapal,” imbuh nelayan lainnya.
Kapal pukat harimau melakukan aksinya pada malam Jumat, ketika nelayan Aceh Singkil libur melaut. Hal itu dilakukan agar terhindar dari pantauan nelayan setempat. Warga mendesak aparat terkait segera menertibkan kapal pukat harimau, sebelum seluruh isi kekayaan laut Aceh Singkil, ludes terkuras.
Kondisi itu, meresahkan nelayan tradisional yang mencari nafkah tak jauh dari bibir pantai. Bila tidak segera ada tindakan dari aparat terkait, dikhawatir dapat memicu konflik di tengah lautan. “Tadi malam sudah ada masuk lima kapal pukat harimau. Terlihat oleh nelayan di sekitar Pulau Birahan (masuk dalam wilayah Kecamatan Singkil Utara-red) itu kan dekat sekali dengan wilayah kita,” kata Sujono nelayan di Singkil Utara, Jumat (31/8).
Menurutnya, daerah tangkapan kapal pukat harimau berada dalam wilayah perairan Singkil Utara. Sehingga nelayan setempat yang menggunakan peralatan tangkap tradisional kesulitan dalam mencari ikan di laut. “Kalau pukat harimau habis semua ikan yang ada dilaut dari mulai yang kecil hingga sebesar kapal,” imbuh nelayan lainnya.
Kapal pukat harimau melakukan aksinya pada malam Jumat, ketika nelayan Aceh Singkil libur melaut. Hal itu dilakukan agar terhindar dari pantauan nelayan setempat. Warga mendesak aparat terkait segera menertibkan kapal pukat harimau, sebelum seluruh isi kekayaan laut Aceh Singkil, ludes terkuras.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar