Analisis data iklim selama 1000 tahun terakhir berhasil membuktikan terjadinya peningkatan suhu di wilayah Australia. Hal ini terungkap dalam siaran pers Universitas Melbourne yang diterbitkan Rabu (16/5).
Penelitian ini adalah penelitian pertama yang menggunakan 27 catatan
iklim alami (natural climate records) untuk merekonstruksi perubahan
suhu di wilayah Australasia selama 1000 tahun terakhir. Wilayah Australasia adalah wilayah yang mencakup Australia, Selandia Baru dan pulau-pulau di sekitarnya di Samudra Pasifik
Penelitian ini dipimpin oleh peneliti dari Universitas Melbourne
dengan menggunakan berbagai macam indikator alami seperti lingkaran
pohon (tree rings), koral dan inti es (ice cores) guna meneliti
perubahan suhu di wilayah Australasia selama 1000 tahun terakhir dan
membandingkannya dengan melakukan simulasi iklim.
Dr Joelle Gergis, Kepala Peneliti dari Universitas Melbourne
menyatakan, analisis data selama 1000 tahun terakhir mengungkapkan,
telah terjadi peningkatan suhu (warming) di wilayah Australasia sejak
tahun 1950.
“Peningkatan suhu di wilayah ini terjadi akibat perilaku manusia,”
ujar Dr Joelle. Penelitian ini diterbitkan dalam “Journal of Climate”
dan akan menjadi bagian dari laporan IPCC yang ke-5.
Catatan alami yang dikenal dengan nama ‘palaeoclimate’ – seperti
lingkaran pohon (tree rings), koral dan inti es – menurut para peneliti
berperan penting mengevaluasi iklim global dan regional sebelum
dimulainya praktik pencatatan suhu bumi pada tahun 1910.
Dr Gergis mengumpulkan semua catatan alami ini selama berpuluh tahun
dibantu oleh lebih dari 30 peneliti dari Australia, Selandia Baru dan
peneliti lain dari seluruh dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar