JAKARTA - Kekurangan garam konsumsi nasional tahun ini dipastikan hanya 200 ribu ton. Kekurangan itu harus dipenuhi melalui impor. Dengan begitu, kuota impor yang ditetapkan pada tahun ini 1,04 juta ton dinilai berlebihan. "Kebutuhan garam konsumsi dalam negeri 1,6 juta ton. Sedangkan sampai akhir tahun produksi dalam negeri diperkirakan 1,4 juta ton. Jadi kita sebenarnya hanya cukup impor 200 ribu ton," kata Fadel Muhammad, usai mengikuti Pidato Kenegaraan Presiden RI di Gedung Parlemen di Jakarta, Selasa (16/8).
Menurut Fadel, impor garam harus dihentikan di saat petani memasuki musim panen.
Demi melindungi petani garam negeri, kata Fadel, pihaknya tegas memberantas garam yang di impor tanpa ketentuan. Dua pekan lalu, KKP menyegel gudang berisi garam miBk sebuah perusahaan importir yang berlokasi di Cilegon, Banten. Importir itu diketahui mengimpor garam tidak sesuai dengan waktu yang ditetapkan atau kedaluwarsa. Pemaksaan impor itu berdampak memperburuk kondisi petani garam lokal. Sebab, peredaran garam impor otomatis menekan harga garam petarni menjadi murah. Padahal, sebulan menjelang panen raya dan dua bulan sesudah panen raya tidak boleh dilakukan impor. Sebelumnya, Dirjen Kelautan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil (KP3K) Sudirman Saad menegaskan, tidak ada lagi aktivitas impor garam pada bulan-bulan awal 2012 agar produksi garam dalam negeri bisa diserap secara lebih optimal.
"Seharusnya tiga bulan pertama pada 2012 tidak ada lagi impor garam konsumsi," kata Sudirman Saad. Selain itu, masih menurut dia, pemerintah juga ingin mengoptimalkan penyerapan produksi garam dalam negeri dengan cara mengajak investor potensial untuk masuk membeli garam milik petani lokal
KKP mencatat, kuota garam impor untuk kebutuhan konsumsi yang ditetapkan pemerintah pada 2011 mencapai 1,04 juta ton. Hingga awal Agustus 2011, realisasi garam impor sudah mencapai 923 ribu ton. Itu berarti, hingga akhir tahun jumlah volume garam beredar dalam negeri bertambah banyak menjadi 2,32 juta ton karena total produksi lokal diperkirakan mencapai 1.4 juta ton,. Sementara itu, konsumsi nasional 1,6 juta ton. Investor Daily Indonesia 18 August 2011 Hal.7
Tidak ada komentar:
Posting Komentar