Fajaronline.com, SELAYAR --
Tim pengawasan materal udara (air surveillance) yang terintegrasi dari
Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan,
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia bekerjasama dengan
Satgas 115, menyambangi Kabupaten Kepulauan Selayar, Senin 19/6/2017.
Kedatangannya dalam rangka mendapatkan informasi awal tentang kondisi
laut di Kepulauan Selayar.
Tim Air surveillance ini disambut dan diterima oleh Bupati Kepulauan
Selayar Muh. Basli Ali di ruang kerjanya. Tim air surveillance ini
terdiri dari 6 personil terintegrasi terdiri dari angkatan udara,
polair, angkatan laut, dan dari unit pelaksana teknis PSDKP yang ada di
daerah.
Meskipun pangkalannya ada di Kupang NTT, namun salah satu sektor operasinya mencakup perairan Selayar bagian selatan.
"Kedatangan kita adalah dalam rangka operasi pengawasan materal udara
yang wilayahnya mencakup Kepulauan Selayar bagian Selatan," kata
Muhammad Ikhsan Staf Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan
dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.
Muhammad Ikhsan mengatakan Salah satu dasar dari operasi ini adalah
menindaklanjuti pengaduan-pengaduan masyarakat yang disampaikan langsung
oleh masyarakat baik itu dari pokmaswas, pengelola Balai Taman Nasional
Taka Bonerate, pelaku usaha yang disampaikan melalui SMS Gateway ke
pusat pengendalian operasi di Jakarta.
Menurut Ikhsan ada 3 hal pokok yang perlu ditindaklanjuti, seperti
pemasangan rumpon yang tidak melalui proses yang legal sesuai Permen 36
Tahun 2014 tentang rumpon, Destruktif Fishing, serta sentra pembuatan
bom ikan di NTB dan NTT yang bahan bakunya ditengarai dipasok dari
Kepulauan Selayar.
"Kami sudah melakukan identifikasi di udara untuk validasi posisi
rumpon dan kegiatan-kegiatan ilegal fishing yang ada di Kepulauan
Selayar. Yang tidak sesuai aturan kami sampaikan ke Kepala Dinas
Kelautan dan Perikanan untuk selanjutnya akan dipanggil pemiliknya untuk
memenuhi kelengkapan ilegalnya sekaligus memastikan apakah benar bahan
baku pembuatan bom ikan ada di Kepulauan Selayar atau tidak," terang
Muhammad Ikhsan.
Ditambahkan Strarting dari integrasi, ke depannya dalam hal
pemberantasan ilegal fishing senantiasa bersama-sama dan memang operasi
ini melibatkan semua pihak dan bersyukur masyarakat sekarang sudah mulai
cerdas untuk melaporkan dengan fasilitas yang sudah disediakan di
Pusdal PSDKP.
"Untuk daerah lain sudah banyak pelanggar yang ditangkap dan semoga
untuk Kepulauan Selayar segera kita tindaklanjuti juga" kata Muhammad
Ikhsan.
Sementara Bupati Kepulauan Selayar melalui Kepala Dinas Kelautan dan
Perikanan Ir. Makkawaru berharap agar salah satu pangkalan operasi
dipusatkan di Kepulauan Selayar untuk mengurangi bahkan menghentikan
kegiatan ilegal fishing atau tindak lain yang tidak sesuai aturan.
"Jika perlu, saya siap untuk bersurat ke Menteri agar pangkalan operasi bisa berada di Kepulauan Selayar," terangnya.
Dikirim: Suhardi Hardi (Biro FAJAR Bulukumba)
http://fajaronline.com/2017/06/20/tim-air-surveillance-terintegrasi-sambangi-selayar-untuk-perkuat-pengawasan-laut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar