Bahan
berbahaya adalah bahan kimia baik dalam bentuk tunggal maupun campuran yang
dapat membahayakan kesehatan dan lingkungan hidup secara langsung atau tidak
langsung yang mempunyai sifat racun, karsiogenik, teratogenik, mutagenik,
korosif dan iritasi (Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 472/Menkes/Per/V/1996
tentang Pengamanan Bahan Berbahaya Bagi Kesehatan).
Dasar
Hukum:
1.
UU
No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan
2.
UU
No. 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan sebagaimana telah diubah dengan UU No. 45
Tahun 2009
3.
UU
No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
4.
PP
No. 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan
5.
Peraturan
Menteri Kesehatan No. 722/MENKES/Per/IX/1988 tentang Bahan Tambahan Makanan sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan No.1168/MENKES/Per/X/1999
6.
Keomen
Kelautan dan Perikanan No. MEN.01/KPTS/2002 Tentang Sistem Manajemen Mutu
Terpadu
Bahan
kimia berbahaya yang sering disalahgunakan dengan ditambahkannya bahan tersebut
pada produk-produk pangan ada 3 jenis, yaitu:
1. Rhodamin
B dan Methanil Yellow
a. Rhodamin B merupakan zat berwarna
berbentuk kristal merah keunguan dan tidak berbau. Dalam industri non-pangan
rhodamin B digunakan sebagai bahan pewarna tekstil, cat dan kertas. Rhodamin B
dalam kemasan plastik kecil dan tidak berlabel biasanya dijual di pasar
sehingga dapat diakses oleh industri kecil dalam pengolahan pangan. Rhodamin B
sering disalahgunakan sebagai zat pewarna kekerangan yang tidak segar serta
ditemukan pada terasi.
Walaupun memilikitoksisistas yang
rendah, namun penggunaan Rhodamin B dalam jangka panjang dan berulang-ulang
menyebabkan sifat racunnya terakumulasi. Keracunan pewarna tekstil ini akan menyebabkan iritasi saluran
pernafasan, iritasi pada kulit, mata dan saluran pencernaan serta gangguan
hati. Rhodamin B juga bersifat karsiogenik sehingga penggunaan jangka panjang
dapat menyebabkan kanker. Oleh karenanya zat pewarna ini dilarang untuk
digunakan sebagai bahan tambahan makanan.
b. Metanil yellow merupakan zat warna
sintetik berbentuk serbuk berwarna kuning kecoklatan , larut dalam air, agak
larut dalam aseton. Methanil yellow dibuat dari asam metanilat dan difenilamin yang keduanya bersifat racun.
Methanil yellow biasa digunakan untuk
mewarnai wool, nilon, kulit, kertas, cat, aluminium, detergent, kayu, bulu dan
kosmetik. Zat pewarna ini yang sering disalgunakan sebagai bahan pewarna
makanan. Metanil yellow sebagai senyawa kimia azo aromatik amin yang dapat memicu kanker dalam berbagai jaringan
hati, kandung kemih, saluran pencernaan atau jaringan kulit.
2. Formalin
Formalin
adalah senyawa formaldehyde dengan rumus kimia (HCOH atau HC2O).
Senyawa formalin memiliki banyak nama lain atau sinonim yaitu formol, morbicid,
methanal, formid aldehyde, methyl oxide, oxymethylene, methyl adelhyde,
oxomethane, karsan, methylene glycol, paraforin, poly-oxymethylene, glycols,
superlysoform, tetraoxymethylene dan trioxane.
Pada
dasarnya formalin merupakan senyawa berbentuk gas yang mudah menguap dalam suhu
kamar. Umumnya formalin diperdagangkan dan digunakan dalam bentuk larutan yang
disebut ‘larutan formalin’ dengan konsentrsi maksimum 40%. Senyawa ini memiliki
karakteristik tidak berwarna, memiliki bau yang sangat tajam (menyengat) dan
mudah larut dalam air. Formalin bersifat sangat beracun sehingga banyak digunakan sebagai pembunuh
kuman (desinfektan).
Dalam
kehidupan sehari-hari larutan formalin banyak digunakan sebagai bahan campuran
obat pembasmi lalat dan serangga, perekat kayu lapis, zat pewarna cermin kaca,
pencegah korosi pada sumur minyak dan bahan peledak. Dalam dunia kedokteran
formalin biasanya digunakan sebagai bahan pengawet mayat dan hewan-hewan untuk
keperluan penelitian dan bukan merupakan bahan pengawet untuk pangan. Karena
karakteristiknya yang sangat beracun, maka formalin dilarang digunakan sebagai
bahan tambahan pangan termasuk dijadikan bahan pengawet ikan dan produk
olahannya.
Gejala
yang ditimbulkan akibat keracunan formalin antara lain sukar menelan, mual,
sakit perut yang akut, disertai muntah-muntah, mencret berdarah, timbulnya
depresi susunan saraf, atau gangguan peredaran darah. Selain itu formalin
bersifat karsiogenik menyebabkan perubahan fungsi sel/ jaringan pada manusia.
Ciri-ciri ikan segar:
1.
Warna
kulit cemerlang, jika ditekan dengan jari maka bekasnya akan hilang dengan
cepat, bau segar
2.
Jika
ikan disayar maka dagingnya terlihat cerah
3.
Warna
insang merah cerah
4.
Bila
dipegang lemas, lunglai
Ciri-ciri ikan berformalin
1.
Warna
kulit pucat kusam, jika ditekan dengan jari maka terasa keras dan padat, bau
asam
2.
Jika
ikan disayat maka daging terlihat pucat kusam, jaringan daging longgar
3.
Warna
insang pucat kusam agak keputihan
4.
Bila
dipegang, keras, kaku dan tegang
3. Boraks
Boraks
adalah garam natrium dengan rumus kimia Na2B4O7.10H2O.
boraks berbentuk kristal lunak dan mudah larut dalam air serta dapat
mengembang, memberi efek kenyal dan mampu membunuh mikroba. Karena
karakteristiknya yang mampu membunuh
mikroba, boraks bersifat sangat beracun sehingga dilarang digunakan sebagai
bahan tambahan makanan. Dalam dunia industri non-pangan boraks banyak
dimanfaatkan sebagai bahan campuran pembuatan kertas, gelas, pengawet kayu dan
keramik, detergen dan antiseptik lemah. Namun demikian penyalahgunaan boraks
sebagai bahan makanan sering digunakan pada produk perikanan seperti pada bakso
ikan, dan sosis ikan karena karakteristiknya yang mampu memberi efek kenyal.
Asam
borat yang masuk ke dalam tubuh dapat menyebabakan mual, muntah, diare, sakit
perut, penyakit kuli, kerusakan ginjal, kegagalan sistem sirkulasi akut, dan
bahakan kematian.
Ciri-ciri visual bakso ikan yang
mengandung boraks:
1.
Tekstur
kenyal seperti karet
2.
Rasa
tepung kecut
3.
Daya
tahan lebih dari 1 minggu
4.
Warna
cunderung putih mengkilap
Ciri-ciri visual bakso ikan yang
tidak mengandung boraks:
1.
Tekstur
kenyal
2.
Rasa
khas ikan
3.
Daya
athan tidak lebih dari 3 hari
4.
Warna
sesuai jenis ikan
Bahaya boraks:
a.
Boraks
sangat berbahaya jika dihirup, mengenai kulit, mata dan tertelan dapat
menyebabakan iritasi pada saluran pencernaan, iritasi pada kulit, dan mata,
mual, sakit kepala, nyeri hebat pada bagian perut atas.
b.
Jika
dikonsumsi dalam jangka panjang akan menyebabakan kerusakan gimjal, kegagalan
sitem sirkulasi akut bahkan kematian
c.
Konsumsi
boraks 5-10 gr oleh anak-anak dapat menyebabkan shock dan kematian
Sumber : Direktorat Pengolahan Hasil Ditjen P2HP
Email mukhtar_api@yahoo.co.id
Mau Sehat Minum Air Izaura
Bebas Finansial Di Masa Depan Gabung Dgn Jaringan Bisnis Air Sehat Izaura
Bebas Finansial Di Masa Depan Gabung Dgn Jaringan Bisnis Air Sehat Izaura
Cari Kos Kosan di Kota Kendari ini
tempat
Menerima pesanan
Kanopi, Pagar Besi, Jendela
dengan Harga
Murah dengan Sistim Panggilan.
Miliki Kavling tanah
di Pusat Pemerintahan Kabupaten Bima di GRIYA GODO PERMAI BIMA
Berminat Hub 081342791003
Tidak ada komentar:
Posting Komentar