Padang, KOMPAS – Sampah yang diduga dari proyek pembangunan PLTU Teluk Sirih, Padang, Sumatera Barat, dibuang ke perairan laut. Beragam jenis sampah, Minggu (16/9), terlihat dibuang di hutan bakau di Teluk Pandan, Padang, 2 kilometer dari PLTU Teluk Sirih.
Sampah yang terlihat antara lain sejumlah zak
semen penguat besi yang memiliki lubang atau celah mikro, bekas kabel, dan sampah
lain yang dibakar. Adapun semen penguat dalam kemasan 25 kilogram telah
mengeras. Selain itu, ada tiang-tiang beton yang ditinggalkan. Sebagian tiang
dihancurkan dan meninggalkan kerangka besi.
Safrun (48), warga setempat, mengatakan
tiang-tiang beton itu dihancurkan untuk diambil besinya oleh sejumlah orang. Ia
menambahkan, tumpukan beragam jenis sampah bercampur sampah rumah tangga mulai
tampak sekitar satu tahun. Menurut dia, akibat dibuang begitu saja dihutan
bakau, sebagian sampah hanyut ke perairan.
Selain mengancam biota laut, sampah itu
membahayakan ekosistem daratan karena sebagian partikel berukuran mikron bisa
terinsttrusi ke dalam tanah. Koordinator Divisi Advokasi dan Kampanye Wahana
Lingkungan Hidup Indonesia Sumbar Desriko mengatakan, sampah itu sudah bisa
dipastikan dari proyek PLTU Teluk Sirih.
Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian
Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Padang Mairizon, saat dihubungi,
mengatakan, praktik pembuangan sampah itu melanggar peraturan. Sebelumnya,
managemen proyek pembangunan PLTU Teluk Sirih diberi teguran menyusul
merebaknya demam berdarah dengue yang menyakiti pekerja.
Manager Unit Pelaksana Konstruksi PLTU Teluk
Sirih Arif Amiruddin belum bisa dimintai keterangan. Telepon dan layanan pesan
singkat kepadanya tidak direspons. (INK)
http://cetak.kompas.com/read/2012/09/17/02354720/sampah.proyek.pltu.diduga.dibuang.sembarangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar