Kawasan Segitiga Koral (Coral Triangle)
yang terletak di wilayah Indo Pasifik terus mengalami kerusakan
akibat aktivitas manusia.
Peringatan ini muncul dalam laporan
terbaru World Resources Institute (WRI) yang berjudul "Reefs at
Risk Revisited in the Coral Triangle". Menurut lembaga
penelitian yang berpusat di Washington DC, Amerika Serikat ini, 85%
terumbu karang di kawasan Segitiga Koral ini tengah terancam
kerusakan.
Penyebabnya tidak lain adalah praktik
eksploitasi perikanan, penggunaan racun, dinamit, polusi air laut
akibat abrasi, penggunaan pupuk dan pestisida serta pembangunan
kawasan pesisir pantai yang tidak ramah lingkungan.
Ancaman ini semakin diperparah oleh
akibat dampak perubahan iklim dan pemanasan global sehingga tingkat
kerusakan terumbu karang di wilayah ini bisa naik hingga lebih dari
90%.
Laporan ini memetakan masalah terumbu
karang dunia, dengan berfokus pada wilayah Segitiga Koral yang
tersebar dari Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Kepulauan
Solomon, hingga Timor-Leste. Indo-Pasifik dianggap sebagai wilayah
dengan keanekaragaman laut terkaya di dunia.
Ancaman kerusakan terumbu karang di
wilayah Indo-Pasifik menurut WRI lebih tinggi dibanding
wilayah-wilayah lain di dunia. Rata-rata ancaman kerusakan terumbu
karang dunia mencapai 60% dengan tingkat ancaman yang kritis dan
sangat kritis mencapai 45%.
Saat dampak pemanasan global dan
pemutihan terumbu karang (coral bleaching) digabungkan dalam faktor
risiko lokal, tingkat ancaman kerusakan terumbu karang dunia akan
meningkat mencapai rata-rata 75%.
Penelitian ini juga memelajari ancaman
kerusakan terumbu karang pada masa datang serta menganalisis
kebijakan dan praktik tata kelola terumbu karang. WRI juga memberikan
solusi guna membantu menyelamatkan aset ekonomi dan lingkungan yang
berharga di enam negara ini. Laporan lengkap WRI bisa diunduh di
tautan ini.
http://www.wri.org/publication/reefs-at-risk-revisited-coral-triangle#summary
Redaksi Hijauku.com
http://www.hijauku.com - @hijaukudotcom - Situs Hijau Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar