10 Januari, 2020

KKP Tangkap 3 Kapal Vietnam Pencuri Ikan di Natuna


LIPSUS NATUNA, Kapal berbendera Vietnam
Kapal berbendera Vietnam yang ditangkap Indonesia karena mencuri ikan di Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Kapal patroli Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap 3 kapal nelayan berbendera Vietnam yang kedapatan mencuri ikan atau melakukan illegal fishing di Perairan Natuna Utara, Kepulauan Riau. Penangkapan dilakukan pada 30 Desember 2019.
Tiga kapal tersebut masing-masing bernomor adalah KG 95118 TS dengan jumlah awak kapal sebanyak 5 orang, KG 94629 TS dengan jumlah awak kapal sebanyak 18 orang, dan KG 93255 TS dengan jumlah awak kapal sebanyak 13 orang.
Video
Kapal tersebut kini disita di Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Pontianak, Kalimantan Barat. Ketiga kapal tiba di Pontianak pada 2 Januari 2020. 
"Memang para pencuri ini luar biasa. Tapi alhamdulillah anggota kita selamat semua. Kita berhasil tangkap tiga kapal dengan 36 ABK," kata Edhy dalam konferensi pers di Stasiun (PSDKP) Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (9/1).

LIPSUS NATUNA, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo (kanan) meninjau kapal Vietnam yang mencuri ikan di Natuna Utara, Riau. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Dalam proses penangkapan ketiga kapal, Edhy mengatakan, ada dua ABK yang tertembak. Ini dilakukan untuk memberi peringatan karena mereka mencoba lari dari kejaran.

Saat ini, kedua ABK tersebut dalam penanganan sementara tim. Sementara ABK lainnya dihadirkan.
Edhy mengatakan, pihaknya pertama kali mendapat laporan ada tiga kapal Vietnam di Natuna Utara pada 27 Desember 2019. Tim langsung bergegas ke lokasi dan berhasil menangkapnya tiga hari kemudian. 
Ketiga nama kapal Vietnam itu sekilas seperti nama kapal Indonesia. Salah satunya KG Suria Timur dengan nomor kapal KG 95118 TS dengan jumlah awak kapal sebanyak 5 orang.
"Modusnya banyak, termasuk nama kapal. Yang jelas nama-nama itu menurut saya modus untuk kelabui aparat," ujarnya.

LIPSUS NATUNA, pencuri ikan
Pencuri ikan dari Vietnam di Natuna Utara, Riau. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Ada tiga kapten yang memimpin dalam operasi ini. Mereka adalah Samson, Ma'ruf, dan Selamet. Edhy memberikan penghargaan pada keberanian mereka.
Penangkapan dilakukan oleh Kapal Pengawas milik KKP yang terdiri atas KP Orca 3, KP Hiu Macan 01, dan KP Hiu 011. Dirjen PSDKP-KKP juga telah berkoordinasi dengan TNI AL yang mengerahkan KRI Tjiptadi-381 dan KRI Teuku Umar-385, serta Badan Keamanan Laut (BAKAMLA).

Peninjauan dilakukan Edhy bersama beberapa pejabat lainnya seperti Sekretaris Jenderal KKP Nilanto Perbowo, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, Asops KASAL, Kakor Polairud, Deputi Ops Laut Bakamla, dan Direktur HPK Kementerian Luar Negeri.

LIPSUS NATUNA, Kepala Nahkoda Hiu Macam 01, Samson
Kepala Nahkoda Hiu Macam 01, Samson di atas Kapal Vietnam yang mencuri ikan di Natuna Utara, Kepulauan Riau. Kapal diamankan ke Pontianak, Kamis (9/1/2020). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
 
https://kumparan.com/kumparanbisnis/kkp-tangkap-3-kapal-vietnam-pencuri-ikan-di-natuna-1sbjMFkKX7J 
 3 Kapal Viatnam Yang Masuk di Perairan Natuna Berhasil Ditangkap Kapal Patroli KKP
Senin (30/12) 3 Kapal Pengawas Perikanan milik KKP Ditjen PSDKP  berhasil menangkap 3 Kapal Perikanan Asing (KIA) milik Vietnam yg mencuri ikan di Laut Natuna.
Ketiga Kapal Pengawas Perikanan adalah KP. Orca 03, KP. Hiu Macan 01 dan KP. Hiu 11.  
 




Sementara Sekjen Kementerian Kelautan dan Perikanan, Nilanto Perbowo mengatakan baru "beberapa jam lalu" menangkap kapal ikan Vietnam Senin (30/12) wawancara dengan BBC News Indonesia. 




"Ini sudah beberapa jam lalu, tapi kami ingin memastikan bahwa kapal telah bergerak, sudah mendekat ke perairan teritorial kita untuk menghindari kemungkinan pengejaran oleh kapal pengawas maupun coast guard dari Vietnam," kata Nilanto. 



"Oleh sebab itu demi keamanan dan keselamatan kawan-kawan yang sedang menarik tiga kapal Vietnam tersebut maka baru kami sampaikan malam ini setelah kawan-kawan sudah mendekat di mana kapal tersebut harus bersandar nantinya, " kata Sekjen KKP Nilanto Perbowo. Ia menambahkan kapal KKP bersama tiga kapal Vietnam direncanakan akan diAdhock ke Stasiun PSDKP Pontianak, Kalimantan Barat Untuk proses lebih lanjut.

Info dari salah satu pejabat Stasiun PSDKP Pontianak  ketiga kapal tersebut dalam perjalanan menuju Pontianak.

Sumber : https://twitter.com/kkpgoid/status/1211985683243401223

Pencurian Ikan di Natuna, Menteri Edhy: 3 Kapal Vietnam Ditangkap



Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo (Foto: Anisa Indraini/detikcom)
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo (Foto: Anisa Indraini/detikcom)
Kabupaten Bandung - Kapal ikan asing berbendera Vietnam masuk wilayah Indonesia di perairan Natuna, Kepulauan Riau. Kapal asing itu diduga melakukan kegiatan pencurian ikan atau illegal fishing. Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo mengatakan aparat keamanan sudah menindak tegas aktivitas tersebut.
"Kapal asing di Natuna, kita sudah lakukan gerakan-gerakan. Setelah dapat laporan dari masyarakat, kami kirimkan orang. Kita sudah menangkap tiga kapal Vietnam," kata Edhy saat kunjungan kerja di Kabupaten Bandung, Jawa Barat Kamis (2/1/2020).

Sewaktu proses penindakan oleh petugas, ia mengungkapkan, dua warga Vietnam tertembak. Edhy mengatakan kapal Vietnam tersebut akan dibawa ke Pontianak, Kalimantan Barat.

"Sekarang sedang on the way, kita bawa ke Pontianak, dua orang dari Vietnam tertembak di bagian pipi dan kakinya. Sekarang dirawat di rumah sakit di Pontianak," ujar Edhy.

Lihat Kegiatan Penangkapan Kapal Illegal Fishing  Lainnya


Pegawai Pelabuhan Perikanan


 
Cari Kos Kosan di Kota Kendari ini tempatnya


 



Berminat Hub 081342791003 


  Menyediakan Batik Motif IKan


Yang Berminat Hub 081342791003

Miliki Kavling tanah di Pusat Pemerintahan Kabupaten Bima di 

Investasi Kavling Tanah Perumahan di Griya Godo Permai yang merupakan Daerah Pengembangan Ibu Kota Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat. Jarak hanya + 1 Kilo meter dari Kantor Bupati Kab. Bima dan dari jalan utama hanya + 500 Meter.

Berminat Hub 081342791003 
 

Tidak ada komentar: