Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti melantik empat pejabat
eselon I Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Gedung Mina Bahari
III, Jakarta pada Selasa 28 Februari 2017.
Adapun keempat pejabat yang dilantik ialah :
-
Rifky Effendi Hardijanto sebagai Sekretaris Jenderal,
sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan (BPSDMKP);
-
Sjarief Widjadja sebagai Direktur Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT), sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Jenderal;
-
M. Zulficar Mochtar sebagai Kepala Badan Riset dan
dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDMKP), sebelumnya
menjabat sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan
Perikanan sekaligus Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perikanan
Tangkap (DJPT);
- Achmad Poernomo sebagai Staf Ahli Bidang Ekonomi, Sosial, dan Budaya, sebelumnya menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Kebijakan Publik.
Menteri Susi mengatakan, perubahan pimpinan di tubuh KKP ini sebagai
hal yang wajar dan diperlukan untuk memaksimalkan kinerja KKP. Mereka
yang dipilih adalah orang-orang yang dinilai memiliki kapasitas dan
kapabilitas di bidang yang diamanahkan.
“Selama dua tahun ini, kita telah mencoba untuk mencapai target-target
KKP demi kepentingan negara. Kita juga sudah lihat evaluasi kinerja,
sehingga saya rasa perlu adanya perubahan jabatan. Hal ini perlu
dilakukan agar tiga tahun ke depan KKP bisa mencapai tujuan yang kita
inginkan bersama,” ungkap Menteri Susi.
Kepada Dirjen Perikanan Tangkap yang baru, Menteri Susi berpesan agar
melakukan upaya-upaya inovatif guna meningkatkan produksi perikanan
tangkap Indonesia. Menurutnya, perikanan tangkap adalah salah satu
sektor kekuatan utama KKP. “Sebanyak tiga perempat Indonesia ini adalah
kelautan. Di sana sumbernya perikanan tangkap. Jika kita bisa kelola
dengan baik, jadi keuntungan yang sangat besar bagi negara kita,”
jelasnya.
Tak lupa, Susi juga mengucapkan terima kasih atas kinerja seluruh
jajaran KKP dalam acara World Oceans Summit (WOS) di Bali. "Saya senang
sekali Uni Eropa memuji kita Indonesia. Kita bahkan dijadikan
percontohan pengelolaan kelautan perikanan dunia. Saya pikir, itu semua
pujian untuk saya dan kita bersama, seluruh jajaran KKP. Namun, kita
masih banyak PR yang harus diselesaikan,” tandasnya. ist/ntr
Tidak ada komentar:
Posting Komentar