13 Maret, 2018

Berkah Penenggelaman Kapal, Omzet BUMN Perikanan Naik 3 Kali Lipat

Berkah Penenggelaman Kapal, Omzet BUMN Perikanan Naik 3 Kali Lipat Foto: Ari Saputra/detikFoto
Boston - Kebijakan penenggelaman kapal pencuri ikan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mulai terasa. Salah satunya yakni angka ekspor ikan yang meningkat.

Setidaknya, berkah itu dapat dilihat di 2 BUMN yaitu PT Perikanan Nusantara (Persero) & Perum Perikanan Indonesia (Perindo). Keduanya menangguk angka penjualan hingga 3 kali lipat lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya.

Perikanan Nusantara, membukukan penjualan Rp 400 miliar pada 2017, jauh lebih tinggai dari 2016 yang hanya Rp 120 miliar. Sementara itu, Perindo mampu menjual hingga Rp 602 miliar pada 2017, jauh lebih tinggi dari 2016 yang senilai Rp 220 miliar.

"Ini menjawab (pertanyaan orang) ngapain sih ini illegal fishing ditengelam-tenggelamin. Target saya, Rp 1,038 triliun untuk tahun ini," kata Presiden Direktur Perikanan Indonesia (Perindo) Risyanto Suanda usai penandatanganan kontrak baru senilai US$ 9 juta dengan 2 perusahaan Amerika Serikat (AS) di ajang pameran Seafood Expo North Amerca (SENA), di Boston, AS, Minggu (11/3/2018) waktu setempat.

Dua perusahaan swasta AS tersebut yakni North Atlantic Inc dan Harbor Seafood Inc. Perusahaan AS ini bergerak di bidang ritel dan menjual produk dari Indonesia yang sudah siap dipasarkan. 

"Ini menunjukkan bahwa kita mampu mengenalkan produk dan lolos FDA di Amerika. Itu yang paling susah. Artinya kalau kita bisa tembus di sini, kita bisa tembus ke manapun," ucap Risyanto yakin.

Menanggapi tingginya pasar tersebut, Susi yang ikut menyaksikan penandatangan kontrak tersebut optimistis. Kebijakan KKP mampu mendorong ekspor dan peningkatan industri dalam negeri secara maksimal.

"Ini (penenggelaman kapal illegal fishing) katanya nggak membela industri. Industri tidak bergerak. Gimana ceritanya? Semua tumbuh 2-3 kali lipat. Itu saja mereka (2 perusahaan BUMN) yang masih tidak efisien, tumbuhnya 2-3 kali lipat, apalagi yang swasta. Cuma swasta pada nggak mau ngomong, takut," ucap Susi pada kesempatan serupa.

Sebagai catatan, Amerika merupakan pasar penting ekspor ikan Indonesia. Dari tahun ke tahun, angka ekspor terus meningkat. Menurut data Ditjen PDSPKP KKP, ekspor ikan ke AS mencapai US$ 1,8 miliar (2017) atau meningkat dari tahun sebelumnya yang mencapai US$ 1,6 miliar. Nilai itu didominasi oleh penjualan cumi-sotong-gurita yang mencapai US$ 25,9 juta. 

(Ari/ang) 
 
 
 
 

Tidak ada komentar: