04 Agustus, 2015

Gandeng Prancis, Menteri Susi Operasikan Pusat Satelit Canggih Pemantau Laut

Susi Pudjiastuti: Kapal RI Juga Lakukan Illegal FishingJakarta -Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meresmikan Infrastructure Development for Space Oceanography (INDESO) atau pengembangan infrastruktur oseanografi berbasis teknologi satelit. Gedung INDESO di lokasi Balai Penelitian dan Observasi Laut (BPOL) Jembrana, Bali yang diresmikan hari ini (3/8/2015)

Sistem yang dibangun sejak tahun 2012 kini telah selesai dibangun dan siap dioperasionalkan secara penuh untuk memantau perairan Indonesia.

Proyek ini hasil kerja sama Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Prancis ini menjadi inovasi teknologi pertama di Indonesia yang mengadopsi sistem operasional oseanografi.

Menteri Susi menegaskan, infrastruktur observasi laut di Indonesia dibangun untuk memperkuat Indonesia sebagai negara maritim yang memiliki kehandalan dalam mengelola sumberdaya laut dan perikanan dengan baik, lestari serta sukses dalam kebersamaan globalisasi yang dinamis.

INDESO merupakan program yang didesain untuk memantau kondisi perairan Indonesia termasuk biogeokimia dan ekosistem dengan melibatkan berbagai disiplin ilmu dalam pengimplementasiannya. Infrastruktur ini didukung dengan teknologi satelit radar, optis dan meteorologi, serta sistem observasi laut regional yang datanya telah dicakup dalam sistem beroperasi dan sudah mulai digunakan pada tahun 2014.

Setelah pembangunan gedung infrastruktur selesai, selanjutnya dilakukan asistensi double system Indonesia-Prancis. Sedangkan pengelolaan sepenuhnya oleh pemerintah Indonesia akan dimulai tahun depan.

KKP berupaya menggunakan teknologi canggih untuk pengelolaan sumber daya kelautan seiring dengan tantangan dinamika alamiah dari laut sendiri, diantaranya adalah pemanfaatan satelit radar yang diinisiasi bekerjasama dengan Prancis melalui proyek INDESO.

"Bahkan dapat memantau dampak lingkungan yang diakibatkan oleh perubahan iklim sehingga kita lebih tepat dalam menentukan arah kebijakan untuk mitigasi bencana alam yang timbul dari fenomena ini," kata Menteri Susi seperti dikutip dari situs KKP, Senin (3/8/2015).

Proyek ini juga mengacu pada pembentukan jaringan pengamatan oseanografi yang nyata, adaptasi pengembangan bentuk dan prediksi dalam sistem pengolahan maupun analisa, sehingga memungkinkan untuk melakukan pemeliharaan perikanan secara berkesinambungan oleh nelayan di Indonesia.

Selain itu, melalui program INDESO Capacity-Building, KKP telah mengirimkan 13 orang personil untuk menempuh pendidikan tingkat doktoral (Ph.D) sebanyak 10 orang dan 3 orang tingkat master di Prancis. KKP juga menugaskan 18 orang mengikuti pelatihan tematik dan teknologi informatika yang dibutuhkan untuk mendukung operasional INDESO sehingga dapat dimanfaatkan seluas-luasnya.

Selanjutnya, menyadari akan nilai dan dampak strategis pengembangan di masa mendatang diberikan kesempatan kepada 10 peneliti Balitbang KKP untuk melakukan riset aplikasi di berbagai institusi penelitian dan industri di Perancis seperti Ceva, IFREMER, IRD, Mercator, Legos, dan Locean. Riset ini dilakukan untuk meningkatkan kapasitas Iptek dan merencanakan pengembangan paradigma aplikasi di masa depan.

Proyek pembangunan gedung infrasruktur yang diresmikan mencakup dua kegiatan utama. Pertama, pembangunan infrastruktur Stasiun Bumi Radar (ground station/satellite reception) dan fasilitas pengolah datanya. Kedua, pengembangan infrastruktur computing untuk pemodelan oseanografi dan hayati laut. Keduanya dibangun di BPOL Perancak – Bali, sedangkan sistem basis data sebagai sistem backup (Redundant Database System) dibangun di kantor Balitbang KP di Jakarta.

Stasiun Bumi Radar dan Observasi Laut di Perancak telah memberikan manfaat nyata. Salah satunya adalah dalam menghadapi pelanggaran penangkapan ikan diwilayah Indonesia (IUU Fishing) yang telah merugikan devisa Indonesia triliunan rupiah.

Akurasi dalam mendeteksi kapal penangkap ikan illegal telah ditingkatkan dengan memanfaatkan data AIS yang di-overlay-kan terhadap data VMS. Kemampuan stasiun Bumi Radar sedang dalam proses peningkatan, yaitu saat ini revisit time untuk lokasi yang sama 24 hari (satelit radarsat) akan ditingkatkan menjadi empat kali sehari dengan akusisi data cosmoskymed pada akhir tahun ini.


http://finance.detik.com/read/2015/08/03/174440/2982075/4/gandeng-prancis-menteri-susi-operasikan-pusat-satelit-canggih-pemantau-laut

Tidak ada komentar: