31 Maret, 2015

Kapal Asing Pencuri Ikan Pindah Markas ke Timor Leste dan Papua Nugini


Jakarta -Aktivitas kapal-kapal asing menangkap dan mengangkut ikan dari laut Indonesia terus berlangsung. Misalnya, hari ini melalui satelit pengawasan Automatic Identification System (AIS), Badan Keamanan Laut (Bakamla) merilis temuan masih banyaknya kegiatan kapal ikan asing di Indonesia.

Kasubid Pengelolaan Sistem da IT Bakamla Letkol Maritim Arief Meidyanto mengatakan pada pukul 09.15 WIB hari ini, ditemukan ada 32 kapal ikan asing yang beroperasi di wilayah ZEE Indonesia. Kemudian temuan lainnya ada 7 kapal ikan asing berbendera Jepang yang sedang lego jangkar di Perairan Selatan Bali.

"Kami tidak tahu apakah kapal ini sudah mendapatkan izin," katanya saat ditemui di Gedung Mina Bahari III, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta, Senin (30/03/2015). 

Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti langsung mengomentari hasil temua tersebut. Menurut Susi kapal-kapal asing tersebut sengaja menunggu hasil tangkapan ikan nelayan untuk diangkut secara ilegal dan diekspor ke luar negeri.

"Tadi bapak dari Bakamla memperlihatkan banyak di line ZEE kita. kapal-kapal menunggu di sana mereka keluar masuk. Dari berita terakhir yang saya dapat, ini juga harus diwaspadai oleh TNI AL dan Polairud," papar Susi.

Saat ini banyak kapal-kapal asing yang memindahkan markas sandaran dari wilayah Timur Indonesia ke Papua Nugini hingga Timor Leste. Mereka terganggu dengan kebijakan pengetatan operasional kapal asing yang dikeluarkan Susi.

"Banyak kapal-kapal ini semua bermarkas di Papua Nugini dan Timor Leste. Mereka telah mematikan semua AIS dan VMS, dan mereka akan berdomisili di sana karena mereka merasa sudah membeli konsesi kepada pemerintahan Timor Leste dan Papua Nugini, tapi nangkapnya tetap di laut Indonesia," tuturnya.

Susi mengatakan pada periode April hingga Mei adalah musim panen ikan di wilayah laut Indonesia Timur. Itu artinya penting bagi TNI AL dan Kepolisian melakukan sinergi pengawasan laut di Timur Indonesia.

"Dan saya mohon juga bantuan daripada Polair untuk bekerjasama dengan PSDKP mohon juga kapal-kapal PSDKP meluncur ke timur dan Bakamla juga. Kalau di utara di Natuna. Pagi ini saya dapat SMS dari Pak Sembiring bahwa kapal-kapal ini banyak masuk lagi karena musim ikan sampai bulan Mei ini barangkali akan membuat mereka akan harus masuk wilayah kita lagi untuk nangkap ikan," jelas Susi.

(wij/hen) 

http://finance.detik.com/read/2015/03/30/170713/2873800/4/kapal-asing-pencuri-ikan-pindah-markas-ke-timor-leste-dan-papua-nugini

Tidak ada komentar: