21 November, 2014

RAKORTAS SATGAS I, II DAN III TIM KORKAMLA TAHUN 2014



Latar Belakang



Isu keamanan laut regional maupun nasional yang saling mempengaruhi menjadi fokus bagi Negara Kepulauan seperti Indonesia dalam melaksanakan hak dan kewajibannya sebagaimanan kebiasaan dan hokum Internasional, dimana Negara pantai dan kepulauan salah satunya berkewajiban untuk dapat menjamin keamanan dan keselamatan perairannya dari segala bentuk gangguan dan ancaman terkait keamanan jalur yang ditentukannya (ALKI), menjamin keamanan lintas navigasi kapal-kapal, juga kemampuan dalam melakukan tindakan-tindakan penyelamatan (SAR, perlindungan lingkungan maritim) dan harus mampu menegakkan hokum nasional dan internasional. Situasi keamanan laut regional seperti permasalahan bebas maritime dan kepemilikan/klaim atas suatau wilayah seperti yang terjadi di Laut China/ Tiongkok Selatan (LCS) maupun Timur di Paracel Island, Senkaku Island, Separity Island, Penetapan ADIZ oleh Tiongkok di Laut China Timur (bukan tidak mungkin melebar ke LCS dengan kebijakan sama), antara beberapa Negara ASEAN dan Tiongkok juga Jepang dan Taiwan dengan Tiongkok, bila berkembang pada ekskalasi konflik tertentu secara tidak langsung pasti akan berpengaruh pada situasi keamanan laut di wilayah prairan dan yurisdiksi Indonesia.

 Selain isu di atas permasalahan keamanan maupun keselamatan di Perairan Indonesia juga terus menunjukkan dinamikanya, baik dalam kejahatan di laut maupun kecelakaaan di laut. Beberapa kejadian terkini seperti illegal BBM di perairan Kepri, penyelundupan narkoba melalui laut (kejadian di perairan selat malaka/ Tg. Balai asahan/ Medan dan perairan sukabumi, juga daerah rawan lainnya, ujung genteng, Cilacap, Pelabuhan Ratu, dan Cicolok menggunakan kurir yang berganti-ganti seperti WNA Iran, Malaysia, Tiongkok maupun Vietnam), penyelundupan hasil hutan (rotan, kayu hitam), tambang, pakaian bekas di Perairan Selat Sulawesi dan Selat Malakan. IUU Fishing di Laut Jawa, Laut Aru- Arafuru, Laut Timor, Laut Banda, dan Perairan sekitar Maluku dan Papua, pembajakan kapal (biasa disebut perompakan atao Sea Armed Robbery, berbeda dengan Piracy), dan kejadian lainnya. Selain isu kejahatan dan pelanggaran hokum, masalah keselamatan kapal juga menjadi perhatian kita bersama, musibah tenggelamnya pengangkut TKI di Perairan Johor, Malaysia, KM. Jabal Nur tenggelam dalam pelayaran ke Pulau Raas ke Singaraja Bali, tenggelamnya kapal jenis Long Boat di Maluku Utara, menambah jumlah kejadian kapal tenggelam di Indonesia.

 Isu dan Permasalahan keamana dan keselamatan di laut menjadi perhatian utama Bakorkamla, sebagai lembaga koordinasi sesuai tugas dan fungsinya, Bakorkamla terus mengoptimalkan upaya dalam menjamin keamanan dan keselamatan serta kegiatan penegakan hokum, baik yang dilakukan secara terpadu (opersai bersama), maupun mandiri (dilakuka oleh Stakeholder Bakorkamla). Salah satunya adalah dengan mendirikan Satuan Tugas Koordinasi Keamanan Laut (satgas Korkamla) yang berada di tiga ALKI yakni Satuan Tugas I, II, dan III Bakorkamla yang wilayah kerja masing-masing Satgas meliputi anatara lain: Satgas I di Jalur ALKI I di perairan Selat Malaka, Laut Natuna dan Laut Cina Selatan dan berbatasan dengan beberapa Negara yakni Malaysia, Singapura, India, Thailand dan Vietnam. Satgas II di Jalur ALKI II meliputi perairan Laut Sulawesi, Selat Makassar, berbatasan langsung dengan Malaysia dan Filipina. Satgas III di jalur ALKI III meliputi Perairan Aru, Arafuru, Maluku dan berbatasan dengan dua Negara yakni Australia dan PNG (belum semua batas maritim baik segmen perairan laut teritorial maupun wilayah perairan yurisdiksi) dan berada di luar jalur lalu lintas perekonomian media laut strategia (salah satu selat tiap hari dilalui kapal besar, kapal dagang, kapal tanker, kapal ikan dari berbagai penjuru dunia).

 Pendirian satgas-satgas korkamla selain mengoptimalkan pelaksanaan operasi bersama, juga sebagai upaya untuk menjangkau penanganan masalah keamanan laut yang langsung pada tempatnya atau daerah kejadian, perlindungan jalur/ alur strategis, perlindungan sumber daya alam (SDA) dan pemberian bantuan keselamatan, sehingga Satgas diharapkan dapat berkoordinasi dengan stakeholder secara efektif dan efisien, didukung dengan peralatan deteksi.

 Bapak Basri, A.Pi, M.Si Kepala Stasiun PSDKP Belawan dan Bapak Mukhtar, A.Pi, M.Si Kepala Stasiun PSDKP Tual

 Agar tercipta upaya atu visi, satu sikap dan tindakan apparatus pemerintah di Laut maka Bakorkamla dan anggotanya dengan memperhatikan isu terkini keamanan laut di atas, keterlibatan seluruh pemangku kepentingan di Laut yang kesemuanya memegang peran kunci terhadap keberhasilan tugas keamanan, keselamatan dan penegakan hokum di Laut, akan melaksanakan Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) dengan titik berat pembahasan terhadap isu-isu terkini (current issue) masalah keamanan dan keselamatan di laut, tukar menukar pengalaman penanganan perkara, dan pemberian informasi lainnya sekaligus pula menjadikan Rakor ini sebagai wadah bersama penguatan siaturahmi dan koordinasi antar aparat Kamla.


 Maksud diadakannya kegiatan ini adalah:
1)         Memberikan pembekalan kepada stakeholder Bakorkamla di daerah.
2)         Penyampaian isu-isu terkini keamana laut dan pertukaran informasi.
3)         Mendeskripsikan permasalahan keamanan laut (pemetaan permasalahan/ current issue) sesuai lingkup kerja masing-masing Satgas Tim Korkamla dan penyampaian permasalahan keamanan laut secara nasional.

 Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah:

1)      meningkatkan koordinasi dan pemahaman dari para stakeholder di daerah di dalam melaksanakan tugas pokoknya masing-masing.
2)      Tercapainya filosofi ‘fishing the gap’ dalam menggelar kegiatan operasi bersama Bakorkamla sepanjang tahun 2014 maupun rencana operasi yang akan datang, baik dalam penyesuaian waktu, sasaran, tempat/ daerah operasi, dan sinergitas tugas pokok dan fungsi.
3)      Rapat koordinasi terbatas sebagai wahana pertukaran informasi dan pengalaman tugas stakeholder Bakorkamla di Daerah.

 Sasaran kegiatan adalah sebagai berikut:

a.       Terwujudnya Rapat Koordinasi Terbatas Satgas-satgas tim Korkamla Bakorkamla Tahun 2014.
b.      Peserta Rapat dapat saling berdiskusi dan memberikan informasi dalam pemecahan masalah.

 
c.       Peserta rapat dapat memahami kebijakan di masing-masing Stakeholder.
d.      Agar seluruh Stakeholder di daerah bias mengetahui visi dan misi dalam aspek keamanan, keselamatan dan penegakan hokum di laut.
 




Pelaksanaan Rakortas Bidang Operasi Satgas I, II, dan III Tim Korkamla dilaksanakan di Mansinam Hotel Le Grandeur, Mangga Dua Jakarta pada tanggal 13 November 2014.

Acara Rakortas Bidang Operasi Satgas I, II, dan III Tim Korkamla dilaksanakan telah terlaksana dengan baik dan lancar. Bapak Mukhtar, A.Pi, M. Si selaku perwakilan dari Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Periakanan Tual mengikuti seluruh rangkaian acara yang diselenggarakan.

Tidak ada komentar: