BANDA ACEH - Baru lima hari lalu, personel TNI Pangkalan Angkatan
Laut (Lanal) Lhokseumawe menangkap lima kapal asal Thailand yang masuk
perairan Aceh Timur secara ilegal, kemarin giliran tim Polres Aceh Barat
dipimpin Kapolres setempat, AKBP Faisal Rivai menangkap empat kapal
asal negara yang sama itu di perairan Aceh Barat.
Informasi ini
awalnya diperoleh Serambi dari Wakil Sekjen Panglima Laot Aceh, Miftach
Cut Adek. Dihubungi terpisah pukul 20.30 WIB malam tadi, Sekjen Panglima
Laot Aceh Barat, Nanda Ferdiansyah membenarkan informasi ini, bahkan ia
mengatakan dirinya bersama para pejabat di Aceh Barat sedang menunggu
kedatangan empat kapal itu bersama 60 ABK tersebut di Pelabuhan
Meulaboh, Aceh Barat.
“Penangkapan sekitar pukul 16.00 WIB
dipimpin Kapolres. Posisi saat ditangkap kira-kira 20 mil dari Perairan
Aceh Barat. Jumlah ABK dari keempat kapal 60 orang atau 15 ABK dalam
satu kapal, namun saya belum mengetahui identitas karena saat ini mereka
bersama empat kapal itu sedang dibawa oleh personel Aceh Barat ke
Pelabuhan Meulaboh,” kata Nanda Ferdiansyah.
Menurut Nanda,
sebelum penangkapan itu, kemarin pagi nelayan melapor ke Bupati Aceh
Barat, Tito bahwa ada kapal Thailand menggunakan trawl atau pukat
harimau untuk menjaring ikan di perairan kabupaten tersebut.
Kemudian
Bupati meneruskan laporan ini ke Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP)
Aceh Barat dan Panglima Laot Aceh Barat, hingga kemudian pihak Panglima
Laot melapor hal ini ke Polres setempat.
“Sepertinya mereka
memanfaatkan situasi pemilu ini untuk masuk ke Perairan Aceh Barat
karena memprediksi petugas keamanan sibuk dengan pemilu, begitu juga
para nelayan. Soalnya sekitar sehari setelah pemilu, juga ada informasi
dari pihak Panglima Laot Aceh Jaya bahwa ada sekitar 20 kapal Thailand
berbendera Indonesia di perairan Aceh Jaya. Tapi kita tak tahu apakah
yang ditangkap ini, termasuk di antara yang 20 itu,” ujar Nanda.
Seperti
diberitakan Jumat (11/4), Personel TNI Lanal Lhokseumawe, Kamis (10/4)
subuh menangkap lima kapal pukat asal Thailand yang masuk ke perairan
Timur Aceh secara ilegal. Bersama kapal tersebut, TNI-AL juga
mengamankan 56 ABK berkebangsaan Thailand dan Myanmar. Kelima kapal yang
menggunakan bendera Indonesia tersebut bernama Bintang Laut IX, Kakap
IV, Ikan IX, Bintang Laut VII, dan Kakap II.
Panglima Laot Aceh,
Teuku Bustamam malam tadi secara khusus menghubungi Serambi untuk
mengucapkan terimakasih ke Kapolres dan anggotanya yang telah melakukan
penangkapan itu, serta ke pihak DKP Aceh Barat dan pihak Kementerian
Kelautan dan Perikanan (KKP), HNSI Aceh, serta semua pihak yang juga
ikut membantu proses penagkaopan itu. Begit juga terhadap pihak Lanal
Lhokseumawe yang telah menangkap lima kapal Thailand lima hari lalu.
Menurut
Bustamam, sudah sering kapal Thailand menjarah ikan di perairan Aceh
Jaya, Aceh Barat, serta perairan Aceh di Selat Malaka karena di laut
Aceh ini banyak ikan dan udang. “Selain melanggar karena masuk wilayah
Indonesia, kehadiran mereka meresahkan nelayan lokal lantaran para pihak
Thailand ini menggunakan trawl yang juga dapat menjaring bibit ikan
serta merusak terumbu karang. Kami harap petugas dapat meningkatkan
pengamanan di laut, di samping berharap proses hukum terhadap yang sudah
ditangkap,” harap Bustamam.(sal)
http://aceh.tribunnews.com/2014/04/14/lagi-4-kapal-thailand-ditangkap
Tidak ada komentar:
Posting Komentar