Mengingat akan arti
penting terumbu karang, maka untuk menjaga dan melindungi kelestarian
Sumberdaya Kelautan secara bertanggung jawab sesuai ketentuan yang berlaku,
diperlukan aktifitas pemantauan untuk menjaga serta mengetahui kondisi
dari ekosistem tersebut. Salah satu langkah strategis yang dilakukan untuk
menjaga dan melindungi kelestarian sumber daya kelautan secara bertanggung
jawab dan berkesinambungan maka Stasiun
Pengawasan SDKP Tual melakukan pemantauan Kegiatan pengawasan sumber daya
pada tanggal 05 Oktober 2013
berdasarkan Surat
Perintah Kepala Stasiun Pengawasan SDKP Tual untuk melaksanakan Pemantauan
sumber daya kelautan Nomor : 368/Sta.3/TU.076/X/2013 tgl 4 Oktober 2013.
Maksud dan
tujuan kegiatan pemantauan sumber daya kelautan, yakni :
1. Mengetahui
kondisi ekosistem terumbu karang yang ada di Desa Labetawi, Kota Tual
2. Mengetahui
jenis-jenis kegiatan pemanfaatan terumbu karang
3.
Memperoleh peta sebaran
terumbu karang khususnya di Desa
Labetawi, Kota Tual.
4.
Mengetahui tingkat prosentase
tutupan karang dan kondisi terumbu karang Desa
Labetawi.
5.
Mendapatkan
dokumentasi kondisi ekosistem
terumbu karang yang ada di Desa Labetawi
Outcome yang diharapkan dari kegiatan ini adalah :
1.
Diharapkan hasil kegiatan ini
dapat dijadikan acuan bagi rencana pengawasan ekosistem terumbu karang.
2.
Sebagai sumber informasi awal
untuk mengetahui kondisi terumbu karang di Desa
Labetawi.
3.
Sebagai data pembanding untuk
mengetahui tingkat kondisi terumbu karang di lokasi lain.
Adapun lokasi pemantauan sumber
daya kelautan Stasiun Pengawasan SDKP Tual dilakukan di Desa Labetawi (5° 32'
24,25'' S - 132°
46' 38,0'' E), untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah :
Petugas yang melaksanakan
kegiatan pemantauan sumber daya kelautan Stasiun Pengawasan SDKP Tual terdiri
dari pengawas perikanan yaitu : Vincentius Y Purnama, S.Pi, Chaedar Afthon, S.Pi, Zulfikar Afandy, S.Pi, Titianti Seknun,
S.Sos dan Junawilman Rahakbauw, A.Md
Metode yang digunakan dalam kegiatan
ini adalah metode transek dengan model Point
Intercept Transect (PIT). Metode ini menggunakan roll meter sepanjang 30 m,
pencatatan benthik pada interval point/titik 0,5 m, penempatan meteran sesuai
kontur terumbu pada kedalaman 3-10 m sejajar garis pantai. model yang
dikembangkan CRITC-COREMAP (Coral Reef Information and Training Center-Coral
Reef Rehabilitation and Management Program). Identifikasi bentuk-bentuk pertumbuhan karang dan kategori kondisi tutupan karang mengacu pada Australian Institute of Marine
Science dimana kategori hancur/rusak
meliputi tutupan benthik sebesar 0,0-24,9%, kategori sedang sebesar 25,0-49,9%,
kategori baik sebesar 50,0-74,9%, dan kategori sangat baik sebesar 75-100%
(English et al, 1994).
Substrat
|
Kategori
|
Penjelasan
|
Karang Keras
|
||
AC
|
Acropora, termasuk Acropora bercabang,
Acropora bentuk meja, Acropora bentuk menjalar/mengerak, Acropora bentuk
submassive, Acropora bentuk digitata.
|
|
NA
|
Non Acropora, termasuk Jenis karang bentuk
bercabang, Jenis karang bentuk massif, Jenis karang bentuk menjalar/mengerak,
jenis karang berbentuk daun, Jenis karang dari famili Fungiidae (bentuk
jamur), Millepora sp. (karang api),
Heliopora sp. (karang biru).
|
|
Dead Coral
(karang mati)
|
||
DC
|
Karang yang barusan mati
|
|
DCA
|
Karang mati tertutup alga
|
|
Fauna lainnya
|
||
SC
|
Karang lunak
|
|
SP
|
Sponge
|
|
OT
|
Others: anemon, gorgonian, hydroid,
ascidian, kima, dan lain-lain
|
|
Abiotik
|
||
S
|
Pasir
|
|
R
|
Rubble (pecahan karang)
|
Untuk menghitung besarnya
persentase tutupan karang hidup, karang mati dan kategori lainnya, dipergunakan
rumus :
% tutupan life form x = (jumlah
point life form x)/(total jumlah point transek) x 100%
Gambar 4. Persiapan Petugas dan Peralatan Penyelaman
Peralatan yang digunakan
dilihat pada tabel berikut :
No
|
Peralatan
|
Fungsi
|
1
|
Alat Selam Scuba
|
Alat bantu bernapas di
bawah air
|
2
|
Perahu/Boat
|
Alat transportasi
|
3
|
Roll Meter
|
Sebagai transek
|
4
|
Sabak dan Pensil
|
Media mencatat bawah air
|
5
|
Kamera Bawah Air
|
Dokumentasi kegiatan
|
6
|
GPS
|
Menentukan lokasi
|
Hasil dari pemantauan sumber
daya kelautan Stasiun Pengawasan SDKP Tual yaitu Desa Labetawi merupakan salah satu desa yang
ada di Kecamatan Dulla Utara Kotamadya Tual, Desa ini terletak di pesisir barat
Pulau Dulla (gambar 1) . Kegiatan pemantauan terumbu
karang dilakukan di depan kampung dengan jarak sekitar 300 m dari pantai. Hasil pemantauan di site ini dapat dilihat pada
gambar berikut :
Berdasarkan metode PIT (Point Intercept Transect),
kondisi terumbu karang pada Desa Labetawi tergolong dalam kondisi Buruk (gambar 2), dengan penutupan karang hidup hanya sebesar 16,67 %, yang terdiri dari 1,67 % karang bercabang (Acropora) dan 15 % karang keras lainnya (Non Acropora) dengan bentuk pertumbuhan Coral Massif.
Kerusakan karang pada site ini tergolong tinggi, dimana persentase tutupan karang mati (DC) sebesar 8,33 %, karang mati yang telah
ditumbuhi alga (DCA) sebesar 10 %. Sementara untuk kategori patahan karang (Rubble) sebesar 20 %, yang pada site ini pernah terjadi kegiatan destructive fishing dengan penggunaan bahan peledak.
Sebaran tutupan karang pada site ini kurang padat,
dimana persentase pasir pada site ini cukup tinggi yakni 36,67 %, sementara organisme lain yang ditemukan sebesar 8,33 % yang didominasi dari jenis
bintang laut Protoreaster nodosus.
Kesimpulan dari kegiatan pemantauan sumber
daya kelautan Stasiun Pengawasan SDKP Tual
1.
Kondisi terumbu karang pada Desa Labetawi
tergolong dalam kondisi Buruk, dengan penutupan karang hidup hanya sebesar 16,67 %, yang terdiri dari 1,67 % karang bercabang (Acropora) dan 15 % karang keras lainnya (Non Acropora);
2.
Penyebab kerusakan terumbu karang di Desa Labetawi
disebabkan oleh aktifitas destructive fishing dengan penggunaan bahan peledak, hal ini dapat
dilihat pada tingginya persentase patahan karang, yakni sebesar 20 %.
Lampiran
2. Data sheet pemantauan terumbu karang di Desa Labetawi
Site
|
: Labetawi
|
Visibility
|
: 100 %
|
||
Date
|
: 05/10/2013
|
Temp
|
: 29 °C
|
||
Depth
|
: 4-5 m
|
Latitude
|
: 5° 32' 24,25'' S
|
||
Surveyor
|
: Zulfikar Afandy
|
Longtitude
|
: 132° 46' 38,0'' E
|
||
Category
|
Point
|
Persen
|
|||
AC (Karang
bercabang)
|
1
|
1,67
|
|||
NA (Karang keras)
|
9
|
15,00
|
|||
SC (Karang lunak)
|
0
|
0,00
|
|||
DC (Karang mati)
|
5
|
8,33
|
|||
DCA (Karang mati
ditumbuhi alga)
|
6
|
10,00
|
|||
RB (Patahan karang)
|
12
|
20,00
|
|||
S (Pasir)
|
22
|
36,67
|
|||
FS (Fleshy seaweed
|
0
|
0,00
|
|||
OT (Biota lain)
|
5
|
8,33
|
|||
SP (Sponge)
|
0
|
0,00
|
|||
60
|
100,00
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar