23 Oktober, 2011

Wilayah Indonesia Bergeser Sekitar 1.500 Hektare

Liputan6.com, Sambas: Masalah perbatasan antara Indonesia dan Malaysia di Dusun Camar Bulan, Desa Temajuk, Kecamatan Paloh, Sambas, Kalimantan Barat, membuat bingung warga. Koresponden Liputan 6 SCTV, Agus Gunawan, bersama warga, Kamis (13/10), mencoba mencari bongkahan semen sebagai patok batas antarkedua negara.

Untuk mencapai perbatasan wilayah Indonesia dan Malaysia tidaklah mudah. Pasalnya, harus menempuh medan pasir pinggir pantai yang tergantung pasang surut air laut untuk bisa dilewati kendaran roda dua.

Dengan berjalan kaki melewati hutan lindung selama sekitar dua jam dari Dusun Camar Bulan, kami tiba di puncak Bukit Smunsam, Sarawak, Malaysia. Setelah mencari, di puncak bukit akhirnya kami menemukan bongkahan semen berukuran sekitar satu kali satu meter yang telah dihancurkan.

Selain itu, kami juga menemukan bongkahan semen di wilayah Indonesia, kurang lebih 3,3 kilometer dari patok 104 yang sesuai MoU antarkedua negara pada 1978 silam. Bongkahan semen yang terlihat mencolok di atas puncak bukit wilayah Malaysia menjadi pertanyaan warga.

Menurut warga, beberapa tahun lalu masih terlihat kawat beton setinggi 30 sentimeter yang masih menancap di tengah bongkahan semen tersebut. Dugaan kuat, dulunya merupakan patok batas 104 antara Indonesia dan Malaysia di Camar Bulan.

Patok batas jenis A 104 merupakan patok sesuai dengan MoU antara Indonesia dan Malaysia pada 1978. Jika ditarik garis dari bongkahan semen yang ditemukan di Puncak Semunsam, Sarawak, Malaysia, dengan patok A 104, wilayah indonesia bergeser sekitar 1.500 hektare.(BOG)

Tidak ada komentar: