Belawan, www.psdkpbelawan.com
Bahwa pada hari ini Senin, 26 September 2011 pihak Stasiun Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Belawan telah melakukan konfirmasi dan klarifikasi terhadap kejadian pemukulan dan penganiayaan yang dilakukan aparat kemananan laut Malaysia terhadap 5 (lima) orang nelayan tradisional asal Indonesia yang bernama :
1. Amri (Nahkoda);
2. Musa (Anak Buah Kapal);
3. Amanurianto (Anak Buah Kapal);
4. Syahruddin (Anak Buah Kapal);
5. Hairuddin ( Anak Buah Kapal).
Menurut klarifikasi dari Musa dan Amanurianto yang menjadi korban penganiayaan tersebut, bahwa memang benar telah terjadi pemukulan dan penganiayaan teradap mereka dan ketiga orang rekannya dengan kronologis sebagai berikut :
Bahwa pada hari Jum’at, tanggal 23 September 2011 sekitar pukul 10.00 Wib kapal nelayan tradisional berbendera Indonesia berukuran + 3 GT yang mereka awaki disergap oleh Kapal Patroli Aparat Keamanan Laut Malaysia “ HANG PUSMAH” nomor lambung 137. Menurut keterangan para nelayan tersebut kapal mereka disergap dari belakang oleh kapal patrol Malaysia pada saat mereka masih di wilayah Perairan Republik Indonesia (+ 50 Mil dari Belawan). Seteleah itu kapal mereka ditangkap dan ditahan oleh pihak Malaysia selama 1,5 jam sebelum dilepas kembali, mereka telah ditangkap karena dianggap telah mencuri ikan di wilayah perairan Malaysia.
Pada saat penahanan itulah mereka mendapat perlakuan kasar dan penganiayaan oleh aparat keamanan laut Malaysia sebagai berikut :
1. Amri (Nahkoda)
- Kepala dipukul dengan popor senjata laras panjang (jenis M-16) hingga menimbulkan lembam di kepala;
- Dipukuli dan kepala dibenturkan ke dinding kapal;
- Ditendang;
- Diborgol.
2. Musa (Anak Buah Kapal)
- Ditendang berkali-kali;
- Ditampar berkali-kali.
3. Amanurianto ( Anak Buah Kapal)
- Dipukul di kepala berkali-kali;
- Ditendang berkali-kali;
- Diborgol.
4. Syahruddin (Anak Buah Kapal)
- Ditampar berkali-kali.
- Ditendang berkali-kali;
5. Hairuddin (Anak buah Kapal)
- Ditampar berkali-kali.
- Ditendang berkali-kali;
Selain itu mereka juga mengaku sebelum dilepaskan kapal mereka sempat diacak-acak dan muatan ikan sebanyak + 300 s.d 400 Kg dijarah oleh pihak aparat keamanan laut Malaysia. Menurut mereka kejadian tidak hanya terjadi pada kapal mereka saja tetapi juga telah menimpa kapal-kapal nelayan tradisional Indonesia yang lain yang berasal dari daerah Pangkalan Susu dan Pangkalan Berandan.
source : Mukhtar. A.Pi,M.Si
http://psdkpbelawan.com/detail_berita.php?id=130
Tidak ada komentar:
Posting Komentar