29 September, 2011

5 Nelayan Belawan Dipukuli Aparat Malaysia

Politikindonesia - Insiden terkait perbatasan kembali terjadi. Sebanyak 5 nelayan tradisional asal Belawan, Medan, Sumatera Utara babak belur akibat dipukuli oleh oknum aparat keamanan laut Malaysia. Para nelayan itu menyatakan kejadian itu masih berada di perairan Indonesia.

Amri Ismailuddin, nahkoda kapal yang menjadi korban pemukulan mengatakan, kejadian tersebut berlangsung, Jumat (23./09) kemarin. Perahu mereka disergap oleh kapal patroli aparat keamanan Malaysia saat masih berada di wilayah perairan Indonesia atau sekitar posisi 04.19.12,0 Lintang Utara (LU) dan 098.17,15 Bujur Timur (BT).

“Perahu kami disergap petugas patroli laut Malaysia, sekitar 50 mil dari garis pantai Belawan dan selanjutnya saya bersama empat orang nelayan lainnya dihajar hingga babak belur dan luka-luka," aku Amri di Medan, Sabtu (24/09).

Amri menuturkan, oknum aparat Malaysia menahan perahu nelayan Indonesia selama hampir 1,5 jam dan menganiaya seluruh penumpangnya, karena dianggap mencuri ikan di perairan Malaysia tersebut.

Amri selaku tekong atau nakhoda perahu berkapasitas tiga gross ton merupakan salah satu korban yang mengalami cidera serius, di antaranya di bagian dada dan kepala. Sementara 4 nelayan lain yang juga korban penganiayaan, masing-masing Herman, Syahruddin, Mustafa dan Ari alias Bobot. "Mereka menghajar saya dan kawan-kawan dengan gagang senjata jenis M-16," ujarnya.

Selain menganiaya nelayan Indonesia, oknum aparat Malaysia berseragam biru itu juga merampas sekitar 200 kilo gram ikan kakap hasil tangkapan nelayan tersebut.

Terkait dengan arogansi oknum aparat keamanan laut Malaysia, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Medan mendesak pemerintah Indonesia agar melakukan protes sekaligus meminta pemerintah Malaysia mengusut kasus penganiayaan tersebut.

“Penganiayaan yang dilakukan aparat Malaysia terhadap lima orang nelayan asal Belawan Medan tidak bisa ditolerir. Pemerintah dan lembaga penegak hukum di Malaysia harus bertanggung jawab atas insiden tersebut," ujar Ketua HNSI Kota Medan Zulfahri Siagian.

terkait kasus ini, keluarga besar HNSI Medan akan melakukan aksi demo ke kantor Konsulat Jenderal Malaysia di Medan. Tujuannya mereka mendesak pemerintah negara itu agar memproses secara hukum kasus penganiayaan yang menimpa 5 orang nelayan tradisional Indonesia.
(ss/rin/kap)

http://www.politikindonesia.com/index.php?k=politik&i=26719-5-Nelayan-Belawan-Dipukuli-Aparat-Malaysia--

Tidak ada komentar: