Lima nelayan Indonesia asal Medan dipukuli tentera Diraja Malaysia saat menangkap ikan di perairan Selat Malaka, Jumat ( 23/09) malam sekitar pukul 01.30 wib.
Menurut para awak boat itu, saat kejadian, tiba tiba mereka dihadang oleh kapal asing berwarna gelap kemudian para ABK kapal nelayan ini dipaksa naik ketas kepal mereka dan tanpa tanya kelima nelayan ini disiksa dengan alasan mereka telah melanggar batas penangkapan ikan .
Setelah puas mereka menyiksa para nelayan asal Medan ini, kemudian mereka mengambil hasil tangkapan ikan dan udang milik kelima nelayan ini selanjutnya kelima nelayan ini dibebaskan berikut kapalnya.
Dalam keadaan lemah, kelima nelayan asal Medan yang mendapat siksaan itu kemudian naik kekapal mereka dan kembali kepangkalannya di Gabion Belawan tiba pada Minggu ( 25/09) malam sekitar pukul 03.30 wib.
Setibanya di Pelabuhan Perikanan Nusantara Gabion Belawan kelima nelayan ini menemui majikannya dan langsung sang majikan membawa kelima nelayan ini ke kantor HNSI Kota Medan di Belawan membuat pengaduan.
Kelima nelayan asal Medan yang mendapat siksaan oleh Tentara Kerajaan Diraja Malaysia ini masing masing Amri, Herman, Mustafa, Syaripuddin dan Ari Alias Babat langsung diterima ketua HNSI Medan Zulpahri Siagian kemudian pada Minggu (25/09) pagi kelima nelayan yang menderita lembam lemabm ini di bawa ke RS TNI AL Belawan untuk berobat. Sementara Zulpahri Siagian selaku ketua HNSI Kota Medan mengaku,pada waktu dekat ini seluruh nelayan Kota Medan yang tergabung di HNSI akan melakukan unjuk rasa ke Kedutaan Malaysia di Medan. Pihaknya telah mengintruksikan kepada seluruh pimpinan cabang untuk melakukanunjuk rasa di Kedutaan Malaysi. ***
http://www.inimedanbung.com/berita/hukum-kriminal/26-09-2011/lima-nelayan-asal-medan-dipukuli-tentara-malaysia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar