"Sebagian besar masyarakat di kawasan pesisir pantai hidup dengan mata pencarian sebagai nelayan, namun sebagian kini menjadi penambang bijih timah untuk menghidupi keluarganya," ujar Retno di Pangkalpinang, Rabu (8/6). Dia menjelaskan, ada sekitar 61 unit kapal isap yang beroperasi di wilayah tangkap nelayan dan memperparah kerusakan serta mengancam kepunahan ekosistem laut.
Karena itu Retno menyatakan menolak aktivitas kapal isap dan segala penambangan lain. Selain itu, ia menambahkan, keberadaan kapal isap juga mengubah perilaku sosial masyarakat pesisir seiring maraknya kafe remang-remang yang diselingi praktik prostitusi terselubung. Lokasinya di sepanjang pantai di mana kapal isap menambang bijih timah.
Menurut Retno, pengunjung kafe penduduk lokal dan para pekerja kapal isap dari Thailand, Vietnam dan negara lain.(ANT/AIS)
Sumber : http://berita.liputan6.com/daerah/201106/338264/kapal_isap_rusak_kearifan_lokal_bangka_belitung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar