16 Agustus, 2010

Insiden penembakan dan penangkapan 3 petugas DKP

TRIBUNNEWS, BATAM- Insiden penembakan dan penangkapan 3 petugas DKP Kepri di wilayah Indonesia memancing kemarahan LSM Bumi Berazam, Karimun, Kepri, Minggu (15/8/2010). Mereka mengecam dan menilai polisi Malaysia egois telah menginjak-injak kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

John Veto Yuna, ketua LSM Perhimpunan Kebangsaan Karimun mengecam dan menilai aparat keamanan Malaysia itu telah menginjak-injak kedaulatan NKRI. Hal itu melihat status 3 pegawai negeri sipil DKP Kepri adalah warga negara Indonesia dan aparat resmi Indonesia.

"Tindakan itu jelas melecehkan negara kita, sudah jelas-jelas warganya bersalah mereka seenaknya menyandera aparat negara kita. Itu aparat negara yang mereka tahan berarti sama saja mereka melecehkan kedaulatan negara kita. Aparat negara kita tidak bersalah saja mereka berani melawan seperti itu apalagi kalau nelayan kita yang salah, entah seperti apa perlakuan mereka," ujar John Veto Yuna dengan nada geram.

Oleh karena itu LSM Perhimpunan Kebangsaan Kabupaten Karimun meminta pemerintah baik pemerintah daerah maupun pusat untuk tidak terkecoh dan menuruti permintaan Malaysia untuk barter tahanan nantinya.

"Jangan dituruti. Perlu diingat apa yang Malaysia lakukan itu adalah sebuah kejahatan, beda dengan yang dilakukan petugas kita itu yakni menegakan hukum. Saya khawatir nantinya Malaysia minta barter dan malah dituruti. Kalau itu terjadi, habis lah kita di mata dunia Internasional. Orang salah dituruti. Jangan takut, kalau perlu bawa saja sekalian ke Mahkamah Internasional biar tahu siapa yang benar dan siapa yang salah," sambung John. (*)

Editor : widodo
Source : Tribun Batam

Tidak ada komentar: