Berbulan-tahun kita asyiik dg isu2 dalam negeri dari korupsi, politik, terorisme hingga pornographi.
Namun yg tdk banyak diberitakan atau luput dari pengamatan media kita adalah terjadinya ketegangan baru di Perairan Laut China Selatan belum lama ini Juni 2010 antara Indonesia dan China.
Kejadiannya berawal dg adanya 10 kapal ikan yg beroperasi di wilayah ZEE Indonesia. Salah satu dr kapal ikan itu kemudian ditangkap oleh Patroli Indonesia.
Namun tdk berapa lama datanglah Kapal Administrasi Perikanan China yg meminta agar kapal yg ditangkap dilepaskan.
Spt diberitakan oleh Mainichi Shimbun kapal administrasi China itu bernama lambung "Yuzheng 311" yg tdk lain adalah kapal militer yg dikonversi menjadi kapal adminstrasi perikanan yg tentunya masih memiliki karakter/kemampuan sebagai kapal militer.
Dalam insiden ini kapal ikan China akhirnya dilepaskan karena kapal patroli Indonesia kalah persenjataan dg kapal administrasi perikanan China.
Insiden ini tentunya bukanlah yg pertama kali, gelagatnya China ingin menguasai Laut China Selatan untuk mengamankan jalur lautnya dan tentunya krn disana diduga ada potensi sumber minyak.
Kita mengaku sebagai negara maritim, namun kita tidak memberikan perhatian yg cukup dengan wilayah kelautan kita, kita mungkin baru tersentak manakala ada kekuatan lain yg menjarah wilayah kita, namun sayangnya kita sering pula tidak mampu berbuat banyak.
Mungkinkah ini karena sejak jaman Mataram kita menarik diri dari bangsa Maritim menjadi bangsa yg lebih bergantung pada kehidupan didarat dan membiarkan wilayah laut kita dikuasai bangsa lain.? Pada saat itu Surabaya sdh menjadi pelabuhan transit internasional.
Salam
Kukuh Kumara
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Namun yg tdk banyak diberitakan atau luput dari pengamatan media kita adalah terjadinya ketegangan baru di Perairan Laut China Selatan belum lama ini Juni 2010 antara Indonesia dan China.
Kejadiannya berawal dg adanya 10 kapal ikan yg beroperasi di wilayah ZEE Indonesia. Salah satu dr kapal ikan itu kemudian ditangkap oleh Patroli Indonesia.
Namun tdk berapa lama datanglah Kapal Administrasi Perikanan China yg meminta agar kapal yg ditangkap dilepaskan.
Spt diberitakan oleh Mainichi Shimbun kapal administrasi China itu bernama lambung "Yuzheng 311" yg tdk lain adalah kapal militer yg dikonversi menjadi kapal adminstrasi perikanan yg tentunya masih memiliki karakter/kemampuan sebagai kapal militer.
Dalam insiden ini kapal ikan China akhirnya dilepaskan karena kapal patroli Indonesia kalah persenjataan dg kapal administrasi perikanan China.
Insiden ini tentunya bukanlah yg pertama kali, gelagatnya China ingin menguasai Laut China Selatan untuk mengamankan jalur lautnya dan tentunya krn disana diduga ada potensi sumber minyak.
Kita mengaku sebagai negara maritim, namun kita tidak memberikan perhatian yg cukup dengan wilayah kelautan kita, kita mungkin baru tersentak manakala ada kekuatan lain yg menjarah wilayah kita, namun sayangnya kita sering pula tidak mampu berbuat banyak.
Mungkinkah ini karena sejak jaman Mataram kita menarik diri dari bangsa Maritim menjadi bangsa yg lebih bergantung pada kehidupan didarat dan membiarkan wilayah laut kita dikuasai bangsa lain.? Pada saat itu Surabaya sdh menjadi pelabuhan transit internasional.
Salam
Kukuh Kumara
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Tidak ada komentar:
Posting Komentar