19 Desember, 2009

PEMANASAN GLOBAL : efek dan solusinya [

Baru saja Konferensi Tingkat Tinggi mengenai perubahan iklim di Kopenhagen, Denmark berakhir. Entah kesepakatan apalagi yang bisa dicapai oleh Para Pemimpin kita. Sebuah "planet darurat-krisis yang mengancam kelangsungan hidup peradaban kita dan habitat Bumi"-sebagaimana mantan Wakil Presiden AS Al Gore menggambarkan pemanasan global. Sebagian besar kelompok lingkungan hidup mengabarkan pesan yang sama. Begitu juga dengan para wartawan dan ilmuwan..

Bahkan, pada pertemuan tahunan 2008 untuk pemenang Hadiah Nobel di Lindau, Jerman, setengah partisipan penghargaan prestisius tersebut pada diskusi panel perubahan iklim membantah teori tersebut sebagai apa yang disebut konsensus tentang pemanasan global.

Anda mungkin telah mendengar peringatan mengerikan ini berkali-kali. Karbon dioksida (CO2) dari manusia akibat penggunaan bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, dan gas alam semakin menumpuk di atmosfer. Karbon dioksida adalah gas yang menyebabkan efek rumah kaca karena panas terjebak dan tidak bisa keluar dari atmosfer bumi sehingga suhu bumi semakin memanas. Al Gore memperingatkan bahwa pemanasan global disebabkan oleh emisi karbon dioksida, dapat meningkatkan permukaan air laut sebesar 20 kaki dan dapat menimbulkan badai yang mematikan.

Beberapa ilmuwan tidak mendukung teori ini dan prediksi lainnya yang menakutkan seperti Al Gore dan sekutu-sekutunya berulang kali gembar-gemborkan sebagai "konsensus ilmiah." Pemanasan global adalah nyata dan emisi karbon dioksida yang berkontribusi untuk itu, tetapi ini bukan krisis. Pemanasan global di abad ke-21 cenderung sederhana, bahkan bisa jadi menguntungkan di beberapa tempat.Bahkan dalam kasus terburuk, umat manusia akan jauh lebih baik tahun 2100 daripada sekarang ini. Demikian pendapat para ilmuwan tersebut.

Gas rumah kaca tetap dapat tinggal di atmosfer selama bertahun - tahun mulai dari dekade ke ratusan dan ribuan tahun. Tidak peduli apa yang kita lakukan, pemanasan global akan memiliki pengaruh di Bumi. Berikut adalah 5 efek mematikan dari pemanasan global.

5. Penyebaran penyakit

Ketika negara-negara bagian utara bumi semakin hangat, penyakit dan serangga bermigrasi ke utara, membawa wabah dan penyakit dengan mereka. Bahkan beberapa ilmuwan bahkan percaya bahwa di beberapa negara berkat pemanasan global, malaria belum sepenuhnya bisa diberantas.

4.Perairan hangat dan seringnya frekuensi badai

Ketika suhu laut naik, kemungkinan badai timbul akan lebih sering dan kuat. Kita lihat hal ini terjadi pada pada tahun 2004 dan 2005, dimana sejumlah badai besar menghantam beberapa negara.

3. Peningkatan probabilitas dan intensitas kekeringan dan gelombang panas

Meskipun beberapa daerah di bumi akan menjadi lebih basah akibat pemanasan global, daerah lain akan mengalami kekeringan serius dan gelombang panas. Afrika akan menerima yang terburuk, dimana kekeringan lebih parah juga bisa terjadi di Eropa.. Air sudah menjadi barang sangat langka di Afrika, dan sesuai dengan Panel Antar pemerintah tentang Perubahan Iklim, pemanasan global akan memperburuk kondisi dan dapat memicu konflik dan perang.

2.Konsekuensi ekonomi

Sebagian besar efek antropogenik pemanasan global tidak akan baik. Dan efek ini mengacu pada satu hal untuk negara-negara di dunia: konsekuensi ekonomi. Badai menyebabkan kerugian miliaran dolar akibat kerusakan, biaya perawatan dan lainnya semakin memperburuk keadaan.

1. Es di kutub mencair

Es di kedua kutub mencair merupakan indikasi empat bahaya lainnya yang mungkin timbul.

Pertama, Hal tersebut akan meningkatkan permukaan air laut. Ada 5..773.000 kilometer kubik air es , gletser, dan salju permanen. Menurut National Snow and Ice Data Center, jika semua gletser meleleh hari ini, air laut akan meningkat sekitar 230 meter. Untungnya, itu tidak akan terjadi semua dalam waktu bersamaan! Tapi permukaan laut akan tetap naik, perlahan namun pasti.

Kedua, topi es mencair akan mempengaruhi ekosistem global tidak seimbang dan ketika mereka meleleh mereka akan menghilangkan garam laut, atau membuat air laut berkurang kadar keasinannya atau desalinisasi. Desalinisasi ini akan membuat "kacau" arus laut. Ketidakteraturannya akan mendinginkan daerah sekitar timur laut Amerika dan Eropa Barat. Untungnya, hal tersebut malah yang akan memperlambat beberapa efek lain dari pemanasan global di daerah itu!

Ketiga, suhu meningkat dan mengubah lanskap dalam lingkaran artic akan membahayakan beberapa jenis binatang. Hanya yang paling dapat beradaptasi akan bertahan hidup.

Keempat, pemanasan global dapat menghilangkan bola salju dengan topi es. Topi es berwarna putih, dan memantulkan panas sinar matahari kembali ke ruang angkasa, lebih lanjut lagi mengenai hal tersebut jika topi es mencair, satu-satunya reflektor adalah lautan. Kita ketahui bersama warna laut adalah gelap dan warna gelap menyerap panas sinar matahari lebih banyak,sehingga pemanasan bumi semakin maksimal.

Jadi apa solusinya? Apakah kita hanya akan berdiam diri? Apakah ada efek positif dari pemanasan global? Bagaimana dengan semua wacana tentang solusi dari pemanasan global?. Beberapa solusi berikut mungkin dapat dikritisi teman - teman milis sekalian :

1.) Hilangkan semua subsidi untuk penggunaan bahan bakar.

Subsidi untuk energi fosil adalah beban jutaan dolar bagi pembayar pajak yang sementara itu menghasilkan manfaat yang minimal. Meskipun program ini mungkin relatif kecil mengingat ukuran pasar energi dalam negeri, mereka melayani hanya sebagian orang. Potensi ancaman pemanasan global, apakah itu nyata atau tidak, hanya satu jalan untuk menghilangkan program-program subsidi ini yaitu Perjanjian internasional yang bertujuan untuk mengakhiri subsidi energi dengan target mengikat yang akan memberi hasil signifikan bagi pengurangan emisi. Contohnya seperti Protokol Kyoto, yang memaksa "diet energi" pada para negara peserta.

2.) Mencabut Program Asuransi Banjir.

Banyak keprihatinan terhadap akibat membahayakan dari pemanasan global di AS berkaitan dengan kenaikan permukaan laut dan banjir yang akan terjadi. Namun, banyak potensi investasi berada di daerah-daerah rawan banjir dengan perlindungan dari Program Asuransi Federal dari Pemerintah AS. Program ini mendorong pembangunan di daerah-daerah rentan dengan bertindak semacam "moral hazard", para investor mengambil resiko yang lebih besar karena pemerintah menyatakan akan membantu menanggung risiko itu. Reformasi terjadap program tersebut adalah jawaban lebih realistis dari isu pemanasan global.

3.) Reformasi Air Traffic Control Systems.

Permintaan yang lebih besar untuk perjalanan udara berarti lebih banyak penerbangan, yang berarti lebih besar penggunaan bahan bakar dan meningkatkan emisi. Namun, pemerintah saat ini masih mengacu pada sistem pengendalian lalu lintas udara, yang didasarkan pada era 1920-an yaitu System Beacon yang dapat menghalangi inovasi yang dapat mengurangi penggunaan bahan bakar dan emisi. Sebagai aturan umum, semakin pendek penerbangan, semakin sedikit bahan bakar akan dikonsumsi. Namun, baik maskapai maupun pilot memiliki kebebasan untuk memilih rute yang paling langsung dan ekonomis. Memberi pilot kebebasan untuk memetakan rute tentu saja adalah yang menarik dan diinginkan di mata industri penerbangan, dan dampak terhadap lingkungan akan luar biasa. Karena itu suatu reformasi menyangku lalu lintas udara perlu dilakukan untuk mengurangi emisi akibat lalu lintas udara yang kian padat di era globalisasi ini.

4.) Memfasilitasi Kompetisi Penyedia Listrik Swasta yang murah.

Dengan menolak model peraturan pemerintah pusat yang memonopoli energi listrik dan memungkinkan pemasok listrik swasta sebagai suplier listrik murah untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, energi limbah dan emisi yang terkait akan berkurang jauh, pemerintah dalam hal ini cukup sebagai regulator saja. Pengurangan limbah ini akan membuktikan manfaat ekonomis bahkan jika emisi itu sendiri tidak menimbulkan masalah.

5.) Mengurangi Hambatan peraturan pembangunan energi nuklir.

Tidak ada teknologi lain selain nuklir yang terbukti mampu memberikan energi bebas emisi pada skala yang dibutuhkan untuk membuat pengurangan signifikan dalam emisi karbon. Masalahnya adalah bahwa berkat para aktivis lingkungan anti-nuklir pada 1970-an, dibutuhkan waktu yang sangat lama untuk membangun sebuah pabrik nuklir. Hal ini mendorong pengembangan dan biaya konstruksi sampai tingkat tidak ekonomis dan kompetitif dengan membangun bentuk pembangkit listrik dengan bahan bakar seperti batubara dan gas alam. Menurut lembaga energi nuklir, dibutuhkan 10 tahun dari konsep untuk operasi untuk membangun pabrik nuklir, dan hanya empat di antaranya adalah konstruksi, sisanya izin pengembangan aplikasi (2 tahun) dan pengambilan keputusan oleh Komisi Pengatur Nuklir (4 tahun).

Yah, mari kita memupuk harapan untuk dunia yang lebih baik bagi seluruh umat manusia, kita bisa mulai mencegah pemanasan global dari sekarang, dari apa yang kita miliki dan mulai dari diri kita. Tidak akan pernah terlambat untuk melakukan perbuatan baik.

1 komentar:

talitha vania mengatakan...

isi dari materinya sangat bagus dan bisa menambah pengetahuan saya tentang pemanasan global dan menyadarkan bahwa efeknya sangat berbahay untuk bumi dimasa yang akan datang..