PARIGI – Hutan bakau yang ada di Desa Tolai Barat, Kecamatan Torue yang selalu menjadi sasaran para penebang liar, kondisinya semakin memprihatinkan. Hal tersebut terlihat ketika Kades Tolai Barat, I Made Sukajati bersama anggota Lembaga Pecinta Alam dan petualangan LPAP EI Capitan Parimo, melihat dari dekat kondisi hutan bakau tersebut.
Bahkan mereka sempat memergoki beberapa oknum penebang liar yang tengah mengangkut hasil jarahnya dengan mengunakan perahu. I Made Sukajati mengatakan, aksi penebangan liar tersebut sudah terjadi dalam kurut waktu satu tahun, namun belum terungkap.
“Karena masyarakat disekitarnya belum melihat adanya kerusakan. Namun setelah beberapa bulan terakhir, ternyata aksi penebangan liar semakin menjadi-jadi dan kerusakan yang ditimbulkan juga cukup parah, akhirnya merekapun menjadi resah,” kata Sukajati. Sukajati mengaku sudah sering mengingatkan agar hutan bakau yang menjadi asset desa untuk kelangsungan hidup biota laut itu, hendaknya dilindungi sehingga tidak dapat mencegah musiba dikemudian hari. Sukajati mengatakan, akan menggandeng aparat keamanan untuk ikut menjaga kelestarian hutan bakau yang mencapa 2 km itu,”Pelaku pencurian kayu ini akan ditindak tegas melalui bantuan pihak kepolisian,” tuturnya.
Sementara itu Ketua LPAP El Capitan Parimo, Sudirman mengungkapkan kprihatinanya atas kondisi hutan bakau yang ada di Desa Tolai Barat itu. Padahal kata Sudirman hutan bakau itu memiliki nilai yang cukup potensial untuk menghasilkan biota laut yang juga merupakan makanan manusia.
Selain itu, fungsi hutan bakau sebagai penahan proses abrasi pantai dan pemecah ombak, tidak bisa dianggap sebelah mata. Kami selaku Lembaga yang Intens terhadap kelestarian alam, bukan hanya sebatas mewacanakan kondisi hutan bakau ini, dengan keprihatinan saja, akan tetapi kami melakukan beberapa hal untuk menjaga hutan ini, sebagai pinjaman untuk anak cucu kita,” tegasnya.
Odit sapaan akrabnya, menyatakan, dalam waktu dekat ini akan menurunkan relawannya untuk melakukan aksi tanam kembali untuk meremajakan hutan bakau yang semakin gundul itu, agar kondisinya tetap seperti semula.“Yang perlu diantisipasi adalah pemilik tambak yang sewenang-wenang memberikan izin kepada penjuri kayu. Padal hutan itu bukan milik pribadi,” tekannya, seraya memberikan ultimatum kepada pencuri kayu yang kedapatan mengambil kayu deangan ancaman akan menyerahkan mereka kepihak kepolisian, jika kedapatan menjarah dihutan tersebut.(Mbh)
Bahkan mereka sempat memergoki beberapa oknum penebang liar yang tengah mengangkut hasil jarahnya dengan mengunakan perahu. I Made Sukajati mengatakan, aksi penebangan liar tersebut sudah terjadi dalam kurut waktu satu tahun, namun belum terungkap.
“Karena masyarakat disekitarnya belum melihat adanya kerusakan. Namun setelah beberapa bulan terakhir, ternyata aksi penebangan liar semakin menjadi-jadi dan kerusakan yang ditimbulkan juga cukup parah, akhirnya merekapun menjadi resah,” kata Sukajati. Sukajati mengaku sudah sering mengingatkan agar hutan bakau yang menjadi asset desa untuk kelangsungan hidup biota laut itu, hendaknya dilindungi sehingga tidak dapat mencegah musiba dikemudian hari. Sukajati mengatakan, akan menggandeng aparat keamanan untuk ikut menjaga kelestarian hutan bakau yang mencapa 2 km itu,”Pelaku pencurian kayu ini akan ditindak tegas melalui bantuan pihak kepolisian,” tuturnya.
Sementara itu Ketua LPAP El Capitan Parimo, Sudirman mengungkapkan kprihatinanya atas kondisi hutan bakau yang ada di Desa Tolai Barat itu. Padahal kata Sudirman hutan bakau itu memiliki nilai yang cukup potensial untuk menghasilkan biota laut yang juga merupakan makanan manusia.
Selain itu, fungsi hutan bakau sebagai penahan proses abrasi pantai dan pemecah ombak, tidak bisa dianggap sebelah mata. Kami selaku Lembaga yang Intens terhadap kelestarian alam, bukan hanya sebatas mewacanakan kondisi hutan bakau ini, dengan keprihatinan saja, akan tetapi kami melakukan beberapa hal untuk menjaga hutan ini, sebagai pinjaman untuk anak cucu kita,” tegasnya.
Odit sapaan akrabnya, menyatakan, dalam waktu dekat ini akan menurunkan relawannya untuk melakukan aksi tanam kembali untuk meremajakan hutan bakau yang semakin gundul itu, agar kondisinya tetap seperti semula.“Yang perlu diantisipasi adalah pemilik tambak yang sewenang-wenang memberikan izin kepada penjuri kayu. Padal hutan itu bukan milik pribadi,” tekannya, seraya memberikan ultimatum kepada pencuri kayu yang kedapatan mengambil kayu deangan ancaman akan menyerahkan mereka kepihak kepolisian, jika kedapatan menjarah dihutan tersebut.(Mbh)
2 komentar:
saya harap ini bisa menjadi perhatian pemerintah daerah PARIMO unutk bisa lebih ekstra dalam menangani persoalan penebangan, bukan hanya bakau tetapi secara kesluruhan. dan kami meminta kepada semua instansi yang terlibat dalam hal ini terlebih kepada aparat kepolisian yang mempunyai wewenang dalam penegakan hukum untuk bertindak dengan hati nurani, tegas tanpa pandang bulu, demi hari esok yang lebih baik. Trim's
bapak polisi tolong tindaki secara tegas
Posting Komentar