19 Januari, 2018

DJPT KKP Siapkan Program Prioritas bagi Nelayan Indonesia

Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan Sjarif Widjaja diwawancarai TV One pada program acara Apa Kabar Indonesia Pagi di Studio Gallery One, Epicentrum Walk, Jakarta (12/01). Dok. Humas KKP/Handika Rizki R
KKPNews, Jakarta – 2017 diakhiri dengan keberhasilan Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Beberapa indikatornya adalah nilai Nilai Tukar Nelayan (NTN) yang mengalami kenaikan dari 108,24 indeks tahun 2016 menjadi 111,47 indeks di triwulan III tahun 2017. Sementara, rata-rata pendapatan Rumah Tangga Nelayan (RTP) triwulan III tahun 2017 juga mengalami kenaikan dari Rp6,21 juta per RTP per bulan, menjadi Rp9,92 juta per RTP per bulan. Selain itu, rata-rata pendapatan nelayan mengalami kenaikan dari Rp2,23 juta per nelayan per bulan, menjadi Rp3,16 juta per nelayan per bulan pada triwulan III tahun 2017. Demikian diungkapkan Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Sjarief Widjaja di Jakarta, Kamis (11/01).

Pada tahun 2017, hasil riset KKP yang telah direkomendasi Komisi Nasional Pengkajian Sumberdaya Ikan (KOMNASJISKAN) menyebutkan adanya peningkatan stok ikan nasional menjadi 12,541 juta ton per tahun. Sementara pada tahun 2015 tercatat 9,93 juta ton.
Sjarief mengatakan, capaian tersebut berkat kerja sama berbagai pihak yang telah mendukung program pemerintah. Melihat keberhasilan tersebut, pada tahun 2018 DJPT mendapatkan anggaran Rp800 miliar setelah penghematan dan self blocking.

Adapun program tahun 2018 yaitu pembangunan kapal perikanan sebanyak 522 unit, 1.702 paket alat penangkapan ikan ramah lingkungan, mesin kapal perikanan sejumlah 500 unit, bengkel kapal perikanan di 1 lokasi, 4 lokasi SKPT, 4 lokasi TPI perairan darat, 3 lokasi kedai nelayan, 10 lokasi kampung nelayan, 15 lokasi TPI higienis, dan 500.000 premi asuransi nelayan.

Sementara target indikator kinerja utama perikanan tangkap pada tahun 2018 yaitu pertumbuhan PDB perikanan 11%, naiknya NTN menjadi 112, 11 WPPNRI yang menerapkan rencana pengelolaan perikanan, fasilitasi penyaluran permodalan usaha perikanan tangkap sebanyak Rp4,8 triliun, meningkatnya volume produksi perikanan tangkap hingga 9,45 juta ton dengan nilai produksi sebesar Rp209,79 triliun, naiknya RTP sebesar Rp11,32 per bulan dengan pendapatan rata-rata nelayan Rp3,62 juta per nelayan per bulannya.

“Kita ingin program bantuan pemerintah ini selain dapat meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan nelayan juga dapat menjaga keberlanjutan sumber daya ikan tetap lestari. Ikan lestari, nelayan berseri,” pungkas Sjarief. (Humas DJPT/AFN)

Tidak ada komentar: