KKPNews, Jakarta – 2017 diakhiri
dengan keberhasilan Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT)
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Beberapa indikatornya adalah
nilai Nilai Tukar Nelayan (NTN) yang mengalami kenaikan dari 108,24
indeks tahun 2016 menjadi 111,47 indeks di triwulan III tahun 2017.
Sementara, rata-rata pendapatan Rumah Tangga Nelayan (RTP) triwulan III
tahun 2017 juga mengalami kenaikan dari Rp6,21 juta per RTP per bulan,
menjadi Rp9,92 juta per RTP per bulan. Selain itu, rata-rata pendapatan
nelayan mengalami kenaikan dari Rp2,23 juta per nelayan per bulan,
menjadi Rp3,16 juta per nelayan per bulan pada triwulan III tahun 2017.
Demikian diungkapkan Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Sjarief Widjaja
di Jakarta, Kamis (11/01).
Pada tahun 2017, hasil riset KKP yang
telah direkomendasi Komisi Nasional Pengkajian Sumberdaya Ikan
(KOMNASJISKAN) menyebutkan adanya peningkatan stok ikan nasional menjadi
12,541 juta ton per tahun. Sementara pada tahun 2015 tercatat 9,93 juta
ton.
Sjarief mengatakan, capaian tersebut
berkat kerja sama berbagai pihak yang telah mendukung program
pemerintah. Melihat keberhasilan tersebut, pada tahun 2018 DJPT
mendapatkan anggaran Rp800 miliar setelah penghematan dan self blocking.
Adapun program tahun 2018 yaitu
pembangunan kapal perikanan sebanyak 522 unit, 1.702 paket alat
penangkapan ikan ramah lingkungan, mesin kapal perikanan sejumlah 500
unit, bengkel kapal perikanan di 1 lokasi, 4 lokasi SKPT, 4 lokasi TPI
perairan darat, 3 lokasi kedai nelayan, 10 lokasi kampung nelayan, 15
lokasi TPI higienis, dan 500.000 premi asuransi nelayan.
Sementara target indikator kinerja utama
perikanan tangkap pada tahun 2018 yaitu pertumbuhan PDB perikanan 11%,
naiknya NTN menjadi 112, 11 WPPNRI yang menerapkan rencana pengelolaan
perikanan, fasilitasi penyaluran permodalan usaha perikanan tangkap
sebanyak Rp4,8 triliun, meningkatnya volume produksi perikanan tangkap
hingga 9,45 juta ton dengan nilai produksi sebesar Rp209,79 triliun,
naiknya RTP sebesar Rp11,32 per bulan dengan pendapatan rata-rata
nelayan Rp3,62 juta per nelayan per bulannya.
“Kita ingin program bantuan pemerintah
ini selain dapat meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan nelayan juga
dapat menjaga keberlanjutan sumber daya ikan tetap lestari. Ikan
lestari, nelayan berseri,” pungkas Sjarief. (Humas DJPT/AFN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar